QimizanAvatar border
TS
Qimizan
[Travelista]Syawalan di Kerinci dan Gunung Tujuh


Dua bulan lamanya trit ajakan Syawalan di Kerinci dan Gunung Tujuh nangkring di OANC sebelum pelaksanaannya pada 30 Agustus-5 September 2012. Dalam waktu selama itu, awalnya banyak sohamer yang menyatakan minatnya. Namun pada akhirnya satu-persatu mengeliminasi diri dengan berbagai alasan. Lastly, terpilihlah 5 pemuda yang ikut serta dalam misi ini. emoticon-army:

1.\tTS
2.\tbro Ifik, temennya TS
3.\tbro Dedi, temennya bro Ifik
4.\tagan ocin.lovina aka Dharmanda
5.\tsista Iit, temennya ocin.ovina
6.\tsista Siti, temennya TS
7.\tagan cimporong.gan aka Panji

Ocin si anak Tasik udah datang bareng Iit di Palembang pada 29 Agustus. Malam sebelum perjalanan, kita belanja logistik dan muter-muter Palembang emoticon-Big Grin.
Spoiler for sekilas tentang Kerinci:

Kamis, 30 Agustus 2012

Sesuai rencana, rombongan start dari Palembang jam 11 pagi naik bis IMI menuju kota Jambi dengan mahar Rp 50 ribu per orang. Sampai di Jambi 7 jam kemudian, tepatnya bakda Magrib. Di Jambi, agan anmmh alias Bang Ari udah menunggu kita. emoticon-BeloSohamer Jambi ini menyambut kami yang disebutnya 'rombongan anak yatim' dengan senyum ramah dan teh hangat. emoticon-Big Grin Ternyata agan ini nyatanya kocak sadis emoticon-Ngakak capek kita langsung ilang saat doi cerita soal Kincay (kerinci: red) dan Gunung Tujuh.
Sesaat kemudian, kita langsung meluncur ke pool travel Family Kerinci tujuan Sungai Penuh. Sebelumnya tiket udah di-booking oleh Bang Ari, maaacih ya qhaqha emoticon-Embarrassment. Per orang bayar mahar Rp 100 ribu.

Jumat, 31 Agustus 2012

Perjalanan berlanjut dalam 14 jam yang melelahkan, di mana jalanan off-road gila bikin perut ente terguncyang emoticon-Frown. Ane pun sempet muntah emoticon-Nohope
Oh ya,, kita juga melintas Danau Kerinci lho, lumayan lah buat ngilangin mabok. emoticon-Big Grin
Spoiler for danau kerinci:

Akhirnya kita baru sampai Sungai Penuh jam 8 pagi emoticon-Nohopedan langsung minta anterin ke Sekretaris Bersama (sekber) PA Kerinci di Sungai Penuh deket MAN 2.
Spoiler for sekber PA Kerinci:

Di sini, ada musibah dikit. Tripot ane ketinggalan di mobilnya Bang Ari di Jambi. Jadilah foto2 saia sedemikian sederhana jadinya tanpa tripot emoticon-Frown. Ambil hikmahnya aja dah. Toh, selain jadi tukang poto, ane juga didaulat jadi tukang porter logistic emoticon-Nohope. Parahh! emoticon-Mad:
Di sekber, bang Melky dkk udah menunggu kita. Rencana kita sih, pengen minta temenin sama mereka, karena di antara kita belon pernah ada yang ke Kincay, termasuk TS emoticon-HammerSekedar catatan, kalo ente mau ke Kerinci, disarankan buat mampir dulu ke Sekber PA Kerinci. Anaknya ramah-ramah kok. emoticon-Embarrassment Mereka siap bantuin ente, nemenin, dan penting banget kalo sewaktu-waktu terjadi keadaan gawat darurat. emoticon-army:
Dua orang dari sekber, yakni Bang Putra dan Bang Rozi didaulat buat jadi leader kita selama di Kerinci. Singkat cerita yang panjang, dari Sekber kita langsung meluncur ke Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro naik angkot carteran dengan membayar Rp 150 ribu untuk 9 orang. Dalam perjalanan lebih dari satu jam ini, kita bisa menyaksikan kehidupan kota kecil Sungai Penuh, lalu saat kita melintasi perkebunan teh, barulah penampakan Gunung Kerinci mulai keliatan. Kita dianterin sampe R10, tempat pos jaga Taman Nasional Kerinci Seblat. (Kalo gak nyarter, bisa juga sih naik angkot sampai tugu macan Rp 10 ribu, terus minta anter tukang ojek sampe R 10 bayar Rp 5 ribu)
Berhubung nggak ada petugas di pos jaga (dan otomatis gak bayar uang masuk emoticon-Big Grin), kita pun langsung jalan lagi. Dan alhamdulillah siswantoh emoticon-Embarrassment, sekonyong-konyong ada mobil pick-up sayur melingtas dan nawarin kita naik sampai gerbang pendakian. Tanpa babibu langsung aja kita naik. Beruntung banget untuk hemat energi, soalnya kalo mesti jalan lumayan capek emoticon-Big Grin, bisa setengah jam lebih.
Spoiler for masih bisa tersenyum /:D/:

Pendakian start di Pintu Rimba pukul 13.25 an. emoticon-army: Begitu masuk pintu rimba, kita langsung disuguhi kanopi alam dari lebatnya hutan tropis Kerinci. Medannya masih landai, lumanyan buat pemanasan. Sampailah kita di Pos 1 Bangku Panjang setengah jam kemudian. Di sini ada semacam atap buat berteduh.
Di Pos 1 kita ngemil2 dikit sebelum lanjut jalan ke Pos 2. Jalurnya masih relatif sama dengan yang tadi, namun tangga-tangga akar udah mulai sering dijumpai. emoticon-Big GrinSetengah jam kemudian sampai juga kita di Pos 2. Tempatnya luas tanpa tempat berteduh. Ane sempat ikut ambil air di bawah, ternyata sungainya kering dan cuma tersisa sedikit genangan deket air terjun. Lumanyan laah.. emoticon-Big Grin
Spoiler for genangan air di jurang pos 2:

Lanjut jalan, pemanasan udah lewat dan Kerinci mulai menunjukkan jati dirinya. Medannya agak mirip tapi udah lebih sulit. Nggak lama kemudian sekitar 1 jam-an sampai juga kita di Pos 3 Batu Lumut. Tempatnya mirip Pos 1. Di sini kita ketemu sama rombongan pendaki dari Malaysia. Kulkasnya guedhe-guedhe dengan merk dewa emoticon-Belomantep dah emoticon-Big Grin Kita istirahat cukup lama buat masak air, minum teh, dan makanan ringan namun mengenyangkan.
Spoiler for makan siang di POS 3:

Setelah perut terisi lagi, perjalanan dilanjutkan ke Shelter 1. Lumayan jauh dan butuh waktu sekitar 2 jam-an. Hutan masih lebat namun medannya makin berat. emoticon-NohopeAkhirnya dengan kondisi yang capek abis ditambah hujan rintik, kita putuskan nge-camp di shelter 1. emoticon-Big Grin Di sini pun kita ketemu pendaki lain dari Palembang dan pendaki dari KPA Jagal Gunung Surabaya. Mereka udah naik beberapa jam sebelum kita.
Camping di shelter 1 emang nggak dianjurkan, di sini sumber air kering dan katanya sih belum terlalu aman dari si belang emoticon-Big Grin Malam di shelter 1 ternyata cukup dingin, mau bikin api unggun susyeh minta ampyun. emoticon-Nohope Ane pun langsung tidur emoticon-Hammer
Spoiler for foto keluarga di shelter 1:



Sabtu, 1 September 2012
Spoiler for sunrise on shelter 1:

Besok paginya, usai mengisi perut, kita langsung packing dan lanjut ke shelter 2. Dari shelter 1 ke shelter 2 lumayan lama dan jauh. Kita mulai dari pukul 10 an pagi dan sampai shelter 2 lebih kurang 3 setengah jam kemudian. Medannya pun gila abeezz emoticon-NohopeMedannya makin sering maksa kita manjat emoticon-Nohope
Dari shelter 2, puncak Kerinci udah bisa dilihat. Tapi kita harus bersabar karena ujian sesungguhnya baru dimulai emoticon-army: Bukan cuma kaki, kedua tangan pun harus bermain agar seimbang dan selamat. Di shelter 2 ini sebenernya ada sumber air tapi kemarin lagi kering dan cuma ada air lumut. Buat yang kemaleman di sini, ada juga tempat buat nge-camp, letaknya turun ke bawah ke kiri.
Spoiler for Ini Kerinci Bung!!:

Dari shelter 2 ke shelter 3, medan udah berganti dengan selokan-selokan kecil dan vegetasi terbuka. Sekitar satu jam lebih kemudian, sampai juga kita di shelter 3 sekitar jam 3 sore.
Di shelter 3, tempatnya terbuka dan duinggiiin abizz emoticon-Takut (S)Tapi view dari sini kuereenn banged emoticon-Belo Hamparan gelembung awan terbentang bagai permadani kapas, diwarnai lembayung senja matahari terbenam. Hmm, pokoknya suasananya romantis banget lah emoticon-Kiss (S) Capek kita seakan langsung hilang begitu sampai di sini. Dari sini, di tenggara kita bisa lihat Gunung Tujuh dan danaunya. Ada juga danau Belibis di selatan.
Spoiler for Negeri di Atas Awan:

Spoiler for Sunset di Shelter 3:

Spoiler for Danau Belibis:

Malam harinya gak kalah cakep. Kelap-kelip lampu kota bersanding dengan kelap-kelip cahaya bintang dalam kelamnya malam emoticon-BeloRugi banget kalo tidur cepet. Walau angin dingin berhembus, ane berusaha melawannya. Ngapain jauh2 ke sini kalo cuma buat tidur emoticon-Big Grin Setelah malam banget, kita pun istirahat dan bersiap buat summit attack besok pagi emoticon-army:
Spoiler for Night on Shelter 3:
0
14.3K
147
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan