Lebanon. April 2013.
Namaku Rizal, aku anggota kompi Indobatt dalam tugas menjaga perdamaian di kawasan Libanon sejak beberapa bulan yang lalu, sebentar lagi kami akan ditarik total dari Lebanon karena situasi yang sudah kondusif bagi rakyat Lebanon untuk dapat hidup tenang. Sudah 6 bulan aku bertugas di Lebanon dan dalam seminggu aku akan pulang.

'Hei Zal! ngapain aja lo seharian di kamar! '
'siapin koper De, minggu depan kan kita pulang... jadi packing gitu'
'Yah. kukirain lagi baca majalah bokep '
aku hanya senyum membalas canda Made, dia prajurit asal Bali dan orangnya memang mesum, tapi takut sama cewek. dasar tukang gombal, batinku
'Rizal, Made! hari ini kita patroli terakhir ke perbatasan timur, kalian pergi bersamaku dan bareng sama Ponce, Iwan dan Hendro! '
'Baik, komandan Fery! kita siapkan Anoa sekarang?'
'Ya. 2 Anoa siapin, kita bawa Anoa aja, VBL lagi ditransfer untuk pulang'
aku memberi hormat dan mulai menyiapkan peralatan untuk patroli, di sampingku ada Iwan, ia seorang prajurit kelahiran Indramayu dan penggemar berat Syahrini.
'Zal. ini bakal jadi patroli terakhir kita '
'Yah, semoga aja, minggu depan udah pulang'
Iwan tersenyum, 'Aku kangen umi di rumah Zal... '
'masih inget emak lo? '
'Gak tau zal. udah seminggu ini aku pengen pulang, ketemu Umi, sama Euis di kampung'
'kalau Euis sih kangen pengen gelut '
'wah lo mesum Zal... itu kan urusan ranjang :'
'tilis. terakhir aku mampir rumahmu, aku dilempar bakiak sama istrimu itu '
'bakso buat makan 2 hari kamu makan sih zal!'
'Abis laper bro '
'kamu aja rakus. Aku kok punya perasaan ndak enak ya Zal...'
'sudahlah. sudah 6 bulan kita patroli ndak ada apa apa kecuali kucing kawi.n di jalan '
'yah. mungkin sudah waktunya aku pulang, jadi tegang ya zal'
'kamu sih udah kebelet kaw,in' jawabku sambil mengisi peluru ke magasen SS-2

terdengar deru mesin Renault mendekat, 2 buah Anoa berhenti, si sopir dari Anoa pertama adalah sahabatku, dia juga asli Surabaya, namanya Totok
'Zal, kon kok tambah lemu '
'njaluk ditiban wong iki :'
'Ayo, Kolonel Ferry minta supaya kita cepet ambil kalian berdua lalu jemput dia di gerbang. Ayo naik cepetan kowe berdua!'

aku dan Iwan segera menaiki Anoa, di dalam Anoa kami ada Ponce, si Manado juga di dalam
'Ngana tidak merokok?' tanya nya sambil menyodorkan sebungkus Camel
'Koyok sepur mas' jawabku sambil mengambil rokok yang ditawarkan olehnya dan menyimpannya di kantong depan, lumayan untuk malam nanti, batinku. Tak lama pintu hatch samping terbuka dan Kolonel Ferry naik ke depan
'Gimana kabar kalian? siap patroli? :'
kami menjawab kesiapan kami dengan lantang dan bersemangat seiring deru mesin Renault yang menghantarkan Anoa kami kian cepat membelah jalan berdebu Lebanon