deedeecaniago
TS
deedeecaniago
Cara mengurus sendiri perjalanan ke Kepulauan Seribu
CARA MENGURUS SENDIRI PERJALANAN KE KEPULAUAN SERIBU

Hai semuanya, secara udah hamper ribuan kali ke Kepulauan seribu, maka saya sharing beberapa panduan dan tips untuk mengurus sendiri perjalananmu ke pulau dan pantai di kepulauan seribu yang baik dan benar, sehingga perjalanan bisa terlaksana dengan sukses, aman, nyaman dan menyenangkan. Owkay, are you ready for this ???

Sebelum kita memulai mengurus suatu perjalanan ke pulau atau pantai, pertama2, kita harus menentukan terlebih dahulu lokasi tujuan wisata yang akan kita kunjungi dan nikmati. Untuk sharing session kali ini, saya akan mencontohkan untuk mengurus trip sendiri ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu (Thousand Island) untuk perjalanan selama 2 hari 1 malam di akhir pekan.

Kenapa pulau Pramuka ? Karena pulau Pramuka merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, sehingga apabila kita ingin berkunjung ke pulau2 yang berada di sekitar Kepulauan seribu, pulau Pramuka adalah pulau transit umum tempat para flashpacker menginap. Ok, berarti langkah paling awal untuk mengurus suatu perjalanan sudah kita tentukan, yaitu pulau Pramuka.

Owkay, setelah mengetahui lokasi tujuan wisata, buatlah beberapa persiapan seperti dibawah ini :

1.\tPenginapan
2.\tTransportasi (angkot, kapal ojek & kapal ojek untuk Island Hopping)
3.\tItinerary / Run Down Program / Rencana Perjalanan
4.\tMakanan & Minuman / F & B
5.\tAsuransi perjalanan
6.\tPerkiraan Biaya
7.\tAjakan Trip
8.\tRegistrasi dan pembayaran
9.\tData2 Peserta
10.\tBarang2 yang perlu dibawa, do and don’t
11.\tPerkenalan, Permainan
12.\tPenutup
13.\tUcapan terima kasih, CD burning day, Facebook

Mari kita bahas satu persatu

1.\tPenginapan

Di Pulau Pramuka terdapat berbagai jenis penginapan, mulai dari penginapan yang sejenis kamar hotel, pakai AC ataupun yang hanya pakai kipas angin dengan kamar mandi yang terletak di dalam/luar kamar, atau malah penginapan yang merupakan home stay atau rumah penduduk yang disewakan selama akhir pekan, yang biasanya terdiri dari satu rumah dengan beberapa kamar dan ruang tamu yang cukup luas.

Harga penginapan yang disewa di pulau pramuka itu beragam, harga untuk satu kamar sejenis villa dengan fasilitas AC/Non AC dengan kamar mandi dalam, harganya yang ditawarkan mulai dari Rp 350,000/malam Rp 450,000/malam (1 kamar bisa sharing 3 orang per kamar). Sedangkan untuk sewa penginapan home stay, Rp 400,000 - Rp 500,000/malam (sharing 15 orang disatu rumah).

Saya pribadi lebih suka menginap disebuah rumah penduduk yang bisa mengakomodasi 15 orang di satu rumah, karena kekeluargaan nya lebih terasa. Selain bisa silaturahmi, ngobrol2, bermain games, kita bisa lebih mengenal satu dengan lainnya. Tapi kadang2 ada saat2 dimana saya juga ingin relaxinhg, privasi dan ngak pingin diganggu. Nah, untuk waktu2 seperti ini, saya menyewa penginapan dimana 1 kamar hanya bisa dipakai untuk 2 atau 3 orang maksimal.

Untuk yang cari pengalaman yang berbeda, biasanya ada backpacker/flashpacker yang akan lebih menyukai menginap dengan tenda atau berkemah, yang lebih popular dengan istilah “camping”, tentunya dengan mengandalkan tenda dan peralatan kemping. Mereka biasanya pada menginap di Pulau Semak Daun, sekitar 30 menit dari Pulau Pramuka atau di pulau2 disekitar Kepulauan Seribu. Sedangkan untuk yang mencari kenyamanan, mereka akan memilih untuk tidur di vila2 atau rumah2 penduduk yang disewakan untuk menginap. So, choose your own preference.

Ada beberapa kekurangan dan kelebihan masing2. Untuk yang senang berkemah, selain harus punya peralatan kemping, perlengkapan masaknya beserta bahan2 yang akan dimasaknya, otomatis harus mau bekerja sama untuk membangun tenda dan tidak semua orang bisa memasang tenda dengan baik dan benar. Selain memasang tenda, tentu saja kita harus memasak sendiri untuk makanan dan minuman kita selama berkemah. Di Pulau Semak Daun ada sedikit penduduk yang tinggal disana dan bisa membantu koordinasi dan ijin menginap disana. Tapi jangan sedih, di banyak tempat penyewaan alat2 berkemah, kita bisa minta diajarin kok, gimana cara nya membangun sebuah tenda, kalo nggak percaya, langsung aja dateng ke Saung Goa, penyewaan tenda di Ciputat langganan saya. Selain bisa meminjam alat2 berkemah yang komplit (lengkap dengan trangia, senter, lampu petromax dll dsb), mereka suka ngasih teh botol gratissss ! dan yang nongkrong disana ganteng2 bo, anak2 gunung gitu deh, cateeett !

Ada lagi backpacker/flashpacker yang nggak mau rugi, yang kalo berkunjung di suatu pulau/pantai tidak mau bersusah2 menyewa kamar/rumah/mendirikan tenda. Mereka akan merasa cukup nyaman untuk tidur dengan memakai sleeping bag saja di area terbuka, seperti tidur di mesjid/sekolah/lapangan/dermaga. Akan tetapi saya sama sekali tidak merekomendasikan kalian untuk melakukan hal yang sama ya, selain banyak nyamuk, keamanan tidak bisa terjamin karena itu tempat umum, tidak ada lemari penyimpanan untuk meletakkan ransel/barang2 bawaan, dan kadang2 diusir oleh penduduk setempat karena tempat2 tersebut bukan lah tempat yang pantas untuk tidur atau menginap. Kadang2 teman saya yang punya hobby olah adrenalin yang sering main ke Pulau melakukan hal itu, tidur dimana aja dengan sleeping bag andalannya, tapi jarang ada yang berani ngusir dia karena tampangnya yang “preman banget”, secara dia itu tinggi besar dengan kumis jenggot dan bulu dimana2. (kenapa saya malah ngebayangin manusia sejenis Ridho Roma ya, kagak ada sangar2nya, yang ada malah gemes pengen nyubit. Oh Ridhoooo!). Sekali lagi, menginap dengan cara tidur dimana aja dengan sleeping bag sangat tidak disarankan ya, kecuali apabila tempat itu menyediakan lokasi untuk berkemah atau tidur dengan sleeping bag, so please take this option out of your list .

Kalo menginap di penginapan sejenis Villa atau kamar hotel, harganya lumayan mahal tapi jangan khawatir, harga tersebut bisa di sawer alias dibayar secara patungan beramai2 karena kalo di penginapan seperti Villa Dermaga misalnya, kita bisa sharing kamar bertiga karena 1 kamar biasanya muat untuk 3 orang, dan kalo tambah extra bed lagi (dan bayar extra) bisa muat buat untuk 4 orang di satu kamar, tempat tidurnya besar, kasurnya empuk, ada AC dan kamar mandi di masing2 kamar.

Lain hal nya di Villa Delima. Biarpun 1 kamar memang kapasitasnya untuk 4 orang karena kamarnya emang luas, akan tetapi tidak ada tempat tidur jadi kasurnya digelar di bawah aja dan kasur yang disediakan sebenarnya hanya buat 2 orang saja. Kalo di akal2in, kasurnya bisa dan boleh sih di sharing buat ber 4, tapi tidurnya jadinya rusuh dan sempit, trus kasur nya keras dan per/besi kasurnya nya kalo kena tulang punggung amat tidak nyaman. Tapi enaknya disini ada AC nya, dan kamar mandi didalam kamar masing2.

Tapi salah satu keuntungan nginep di villa2 tersebut adalah, selain tempatnya bagus dan bersih, makan nya bisa disediakan (sarapan pagi atau makan siang/makan malam), jadi ngak perlu pusing dan ribet ngurus makanan dan makanan nya banyak banget variasi nya, rasa masakan nya juga enak dan sedap dan lokasi penginapan nya dekat dengan dermaga dengan banyak warung2 dan abang jualan makanan di sekitar.

Sedangkan kalo kita menginap dirumah penduduk, biasanya satu rumah yang besar itu menyediakan 2 atau 3 kamar besar yang kosong, jadi 15 orang tersebut dibagi aja per kamar nya berapa orang, lalu sisanya bisa tidur diruang tamu. Biasanya kamar yang dipakai AC cuman 1, yang lainnya non AC.

Enaknya nginep dirumah penduduk adalah, selain harganya murah (1 rumah harganya biasanya Rp 400,000 – Rp 500,000/malam dan biaya nya bisa dibagi rata ke 15 orang), kita bisa berkumpul bersama dan kekeluargaan nya dapet banget. Selain bisa silaturahmi, ngobrol2, bermain games, kita bisa lebih mengenal satu peserta dengan lainnya. Tapi yang nggak enak, selain panas (karena mungkin tidak semua kamar ada AC dan blom tentu disediakan kipas angin), kamar mandi nya biasanya cuman disediakan 2 buah per rumah, sehingga kebayang dong, kalo pagi2 15 orang pengen mandi atau melakukan aktifitas ”rutin” pagi2, harus rebutan dan antri ke toilet. Trus blom lagi yang antri mau nge charge baterei HP atau baterei kamera karena biasanya semua orang jadi egois dan masing2 pengen nge charge duluan dan masing2 alat elektronik tersebut kan nge charge nya 1 jam-an, sehingga kadang2 bisa membuat suasana antrian jadi ngak nyaman.

Ok, berdasarkan informasi diatas, tentukan penginapan jenis mana yang kamu inginkan.


Tips :

-\tBila menginap di rumah penduduk, jangan lupa membawa kabel terminal/kabel extention yang bisa di share sehingga beberapa orang bisa nge charge alat2 elektronik mereka pada saat yang bersamaan.

-\tIdealnya, penginapan di booking 2 mingu sebelumnya, dan di konfirmasi ulang 1 minggu dan 2 hari menjelang berangkat ya!
0
37.6K
156
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan