Pihak Honda menyatakan bahwa mereka memiliki bukti data yang membuktikan bahwa tendangan dari Valentino Rossi telah memicu kecelakaan kontroversial Marc Marquez yang terjadi pekan lalu di Grand Prix Malaysia.
Perseteruan Rossi dan Marquez di Sepang semakin meluas antara dua superstar balap sepeda motor ini.
Klaim Honda bahwa "dampak kejut" pada tuas rem Marquez menyebabkan kecelakaan, kenyataan ini akan semakin menambah ketegangan lebih lanjut esok akhir musim yang jatuh pada minggu ini di Valencia.
Dalam sebuah upaya dramatis Rossi telah meminta penangguhan sementara untuk sanksi yang diterima yaitu berupa penalti start dari garis belakang di Valencia GP yang dijatuhkan oleh Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) di Swiss.
Sebagaimana diketahui bahwa hukuman dijatuhkan oleh Race Direction dan dikonfirmasi oleh FIM Stewards, setelah Rossi sengaja mendorong Marquez dari sisi dalam ke arah luar jalur balap di tikungan 14 dan menyebabkan kecelakaan.
Shuhei Nakamoto, wakil presiden Honda Racing Corporation meng’klaim tuas rem depan motor Marquez telah terkena kaki Rossi dengan sengaja, dan bukti ini didukung oleh data.
"Jelas bahwa Valentino sengaja mendorong Marc ke arah luar trek yang mana ini sudah menyalahi aturan, ini menyebabkan Marc tidak punya pilihan lain selain untuk melebar," ujar Nakamoto menjelaskan insiden Sepang.
"Data dari motor Marc menunjukkan bahwa ia telah mencoba untuk menghindari body kontak dengan Valentino, tapi tuas rem depan tiba-tiba tertekan dan mengunci ban depan, inilah sebab terjadinya kecelakaan.
"Kami percaya bahwa hentakan pada tuas rem ini adalah hasil dari tendangan kaki Rossi. Akuisisi data dari motor Marc bisa dilhat jika dari pihak Dorna dan FIM atau media ingin memeriksanya."
Seperti telah diberitakan pada sidang pasca balapan di Sepang, Rossi membantah menendang Marquez dan juga beberapa petinggi balapan mengatakan bahwa bukti video yang ada tidak meyakinkan bahwa itu terjadi.
Nakamoto juga membantah gosip setelah balapan di Sepang bahwa Marquez menggunakan taktik untuk membantu Jorge Lorenzo waktu balap di GP Australia.
Marquez memenangkan perlombaan Phillip Island dengan menyalip Lorenzo di lap terakhir, dan dengan demikian dia telah merebut lima poin.
Meniup api dalam sekam, selanjutnya Nakamoto telah mengingatkan mengenai Rossi bahwa tidaklah adil untuk dua pengendara dalam satu tim bersaing secara kompetitif, bahkan salah satunya tidak berjuang keras untuk kejuaraan dunia.
Melihat kembali pada tahun 2010 di Motegi, kala itu Rossi berada pada posisi sudah keluar dari perebutan gelar, tapi dia bersaing dengan brutal salip menyalip dengan rekan setimnya Lorenzo yang mana berada dalam posisi puncak dan akan meraih kejuaraan dunia pertamanya.
"Valentino pernah juga membabi buta padahal dia sudah keluar dari perebutan gelar (Motegi 2010) dia membalap rekan setimnya Jorge dengan brutal" kata Nakamoto.
Lalu kemudian setelah balapan, Jorge mengeluh tentang Valentino terlalu agresif dan tanpa tau apa alasan dan tujuannya, lantas Valentino berkomentar:" Saya sudah menyatakan kepada Yamaha, apa yang Anda harapkan dari saya, finish di belakang? Jika demikian, lebih baik saya tinggal di rumah dan tidak turun balap. "
"Kami setuju dengan cara pendekatan Valentino dan akan selalu mendukung pembalap kami untuk mencapai hasil yang terbaik.
"Pada saat di Sepang, Marc hanya ingin mengambil hasil terbaik untuk dia dan timnya, bukan sifatnya untuk tetap bertahan pada posisi keempat ketika ada kesempatan untuk memperjuangkan jadi yang ketiga."
Setelah 17 balapan Rossi memimpin tujuh poin di atas Lorenzo dan menuju final di Valencia.
Komplain Rossi atas hukuman yang dia terima ke CAS untuk membebaskannya dia dari penalty yang mengharuskan motornya start dari belakang telah menunjukkan betapa putus asanya dia, berada pada urutan 36 saat start, sementara seharusnya dia memenangkan gelar juara dunia MotoGP yang kedelapan kalinya.