Permisi juragan-juragan, ijinkan nubie berbagi pengalam waktu ke Prau kemarin (17-20 April 2014). ini catper perdana nubie, semoga bisa di terima

PROLOG
Gunung Prau adalah sebuah gunung yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng tepat di perbatasan Kabupaten Kendal dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Berada di koordinat 7°11′13″LU 109°55′22″BT.

Gunung itu merupakan salah satu puncak di Dataran Tinggi Dieng selain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Jurangg rawah


hari pertama (17 April 2014):
pukul 17.00 meeting point di pul bus Sinar Jaya rawamangun
bus berangkat sekitar jam 5 lewat, ane naik bus kelas eksekutif tujuan akhir wonosobo dengan harga tiket Rp 95.000,-
kalo sesuai jadwal harusnya bus kami sampai di terminal wonosobo paling telat pukul 05.00 pagi keesokan harinya, namun karna jalanan macet dan beberapa "insiden" menyebalkan yg disebabkan crew bus dan beberapa penumpang akhirnya kami sampai di wonosobo pukul 13.00 (18 April 2014) ane udah mabok sama jalanan, almost 20 hours di bus yang padahal seharusnya cuma 10-12 jam. Sangat-sangat tidak direkomendasikan PO bus tsb atas dasar pengalaman ane.

hari kedua (18 April 2014):
singkat cerita, pukul 13.00 kita sampe terminal, langsung di jemput sama guide yang akan mengantar kami jelajah Dieng, fyi seharusnya jika sesuai itinerary nya kalo sampe pagi, ane dkk sempat keliling wisata Dieng sebelum trekking ke Prau, spt Candi Arjuno, kawah sikidang, Telaga warna.
namun karna kita sampe wonosobo siang, terpaksa jadwal ditiadakan
perjalanan dari terminal wonosobo menuju Dieng ditempuh dalam waktu 1 jam menggunakan mobil.
sampe di lokasi, kami istirahat sebentar untuk mandi, repacking, dan persiapan sebelum trekking


selesai istirahat dll, kami berempat langsung trekking ditemani dengan 4 porter (termasuk guide)


diawal perjalanan menuju pintu gerbang Prau, kita akan disuguhi pemandangan yang luar biasa gan, macam di wallpaper. bagi yang seneng motret kayak ane bakalan demen banget.

karakteristik jalur pendakian gunung Prau diawal-awal mendaki di dominasi sama tanah, basah dan lumayan licin. tidak disarankan menggunakan sandal atau sepatu biasa karna rawan kepleset. temen ane yg sudah pakai sepatu trekking pun sempat dapat insiden terpleset dijalur dan perutnya menghantam batu yg menyebabkan memar. selain itu disepanjang jalur pendakian juga terdapat kabel-kabel yang melintang, sangat membahayakan pendaki kalo tidak berhati-hati

kira-kira jam 5 sore, kabut mulai turun di jalur pendakian, angin mulai terasa dingin. kondisi jalan jarak pandang masih cukup aman buat kami ngelanjutin perjalanan

singkat cerita, setelah 4 jam trekking, kita sampe di dataran tinggi prau, karna menurut ane di prau ini ga ada puncak, tapi padang savana yang sangat luas, persis di oro-oro ombo nya semeru dan disini juga ada tempat yang disebut bukit teletubbies.
kami sampai di tempat kami akan nge-camp sekitar jam 8. istirahat sebentar dan makan malam. setelah itu kami langsung motret

selesai motret dan eksperimen star trail kita gagal (karena nggak bawa remote) kita langsung tidur pukul 23.00

hari ketiga (19 April 2014):
ane bangun kira pukul 04.00 karena porter yang berisik teriak2 dari luar tenda, karena emang malemnya kita request minta dibangunin jam 4 buat motret lagi. karena emang ane tidur nggak nyenyak dan kedinginan, ane mencoba untuk bangun dan keluar tenda untuk nunggu sunrise

seperti biasa di puncak2 gunung lainnya, menunggu sunrise di daratan tinggi selalu jadi momen yang ane tunggu-tunggu. rasanya begitu damai, tenang, mengaggumi kebesaran Allah. dan ngingetin ane untuk selalu bersyukur masih dikasih nikmat yang luar biasa setiap hari mulai dari terbitnya sang fajar.

kira-kira sampe jam 7 pemandangan masih sangat menakjubkan, kita bisa foto-foto berbagai gaya sampe bosen


kira-kira jam 9 ane dan rekan2 mulai trekking turun. sampe dibawah kurang lebih memakan waktu 3 jam turun dan sempet kena hujan dijalan. sampe homestay langsung bersih2, istirahat dan keliling komplek wisata dieng sebentar sekaliang pulang menuju terminal wonosobo.
oh ya, jangan lupa mampir untuk makan Mie Ongklok "Longkrang" di wonosobo ya agan2 sekalian. menurut guide ane, ini mie ongklok paling enak di wonosobo. dan emang bener pas ane sampe tkp rame bener yang makan. pas nyobain mie nya, ternyata beneran enak banget. sama sate sapi nya juga. pas lah makanan abis turun gunung hehehe..

skip, jam 4 sore kami sampe di terminal wonosobo, pamit2an sm guide kami yang sangat2 baik dalam men-service tamunya. sampe dipesenin tiket pulang dicariin bus yg bagus (pahala kencana). dan ternyata beneran bagus bus eksekutifnya. tiket seharga RP 140.000,- tp dengan ganjaran fasilitas yg mantab dan yg penting lagi, sampe jakarta dengan ontime pukul 04.00 subuh tanggal 20 April 2014.