Yuk Pelajari Apa itu Money Politic dan Modus-modusnya.
TS
agusetiyo
Yuk Pelajari Apa itu Money Politic dan Modus-modusnya.
Quote:
Quote:
Selamat datang di thread ini
Memberi komentar dan memberi bintang lima adalah apresiasi
InsyaAllah no repsol
Langsung aja gan tanpa basi basi Mohon maaf kalau ada kesalahan LETS CHECK THIS OUT!
Quote:
Spoiler for ilustrasi:
Pengertian:
Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.
Politik uang sebenarnya akan ]menyebabkan nilai-nilai demokrasi luntur. Oleh karenanya, jangan sampai ada pihak yang seolah-olah mendukung politik uang ini. Politik uang harus tidak ada. Kalau masih terjadi dan sulit dibendung, maka perlu adanya pengaturan secara rinci melalui undang-undang. Apabila tidak dibendung dengan sebuah kesepakatan bersama atau dengan perincian undang-undang, maka akan "bergerak" menjadi "liar". Ini berbahaya. Maka pihak yang berwenang perlu mencari inisiatif untuk menangani masalah ini. Misalnya dengan suatu pengaturan tertentu. Hingga pemilu saat ini, pihak yang kontra terhadap politik uang masih kesulitan untuk "menghalaunya".
Penyebab terjadinya politik uang berdasarkan sumber kejadian.
1. Keinginan calon untuk menang
2. Keinginan pemilih untuk menerima
Contoh:
1. Calon X memberikan sejumlah uang yg terselip dalam sembako yg dibagikan kepada warga secara gratis.
2. Pemilih X meminta untuk dibayar jiak ia memilih calon X
Penyebab berdasarkan maraknya terjadinya politik uang.
1. Tingkat kemakmuran rakyat masih rendah.
2. Pengaruh ajaran kapitalis.
3. Gagalnya ajaran kebahagiaan.
4. kekayaan yang diperoleh anggota legislatif. (dapat diartikan juga pemimpin)
5. ketidaksukaan pemilih terhadap caleg atau partai tertentu.
Kita bahas contohnya,
1. Karena warga yg kurang beruntung kesulitan mendapatkan uang/pekerjaan, maka money poliic dianggap rezeki dari surga
2. Pada ajaran kapitalis seperti hedonisme, dapat terjadi dia dua sumber terjadinya misal dari calon yg suka menghambur2kan uang demi jabatan tertentu dan kedua dari sang pemilih yg berharap dapat sebagian rezeki dari money politic untuk mendapatkan tambahan uang untuk kegiatan yg konsumtif
3. Pada ajaran kebahagian yakni ajaran agama bahwa kita harus memilih dengan hati, bukan tanpa paksaan atau karena sudah diberi ini atau itu. Gagalnya ajaran kebahagiaan dapat membuat mental kita sebagai pemilih menjadi lemah.
4. Kekayaan yg diperoleh dari pemimpin, misal karena gaji DPR itu sangatlah tinggi maka orang akan berlomba-lomba untuk berebut jabatan itu karena apa? Gajinya tinggi. Akhirnya jika tidak punya mental ksatria yaitu siap kalah maka cara apapun akan dilakukan supaya menang, termasuk money politic.
5. Misalkan ada caleg/capres yg sudah pernah menjabat, pada periode sebelumnya dia menjanjikan ini itu namun tidak terwujud, akhirnya membuat sang pemilih akan beralih ke lain pilihan. Bisa juga karena tingkah laku partai atau kader partai didalamnya yg membuat pemilih berfikir dua kali untuk memilih suatu partai/pemimpin.
Lalu selanjutnya..
Dari terjadinya politik uang di kawasan masyarakat tertentu dalam hal keterlaksanaannya dapat dibagi menjadi tiga:
Pertama; penerima bersedia menerima pemberian sekaligus bersedia memilih caleg pemberi.
Kedua; penerima bersedia menerima pemberian tetapi tidak bersedia memilih caleg pemberi. (Ambil uangnya, jangan pilih orangnya )
Ketiga; penerima tidak bersedia menerima pemberian dari caleg. (ikhlas memilih )
Quote:
Next (mulai serius)
Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi:
"Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu, dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji berbuat sesuatu."
Quote:
Tokoh yg memiliki andil dalam peran sosialisasi politik:
Spoiler for 1:
Spoiler for ilustrasi:
1. Peran Ulama
Selain perlunya sosialisasi dari pemerintah atau Panitia Penyelenggara Pemilu mengenai Undang-undang politik uang, peran ulama sangat signifikan dalam memberikan fatwa mengenai politik uang ini. Di Indonesia kita mengenal beberapa organisasi ulama, seperti MUI, NU dan Muhammadiyah.
Tapi yg terjadi, saat khutbah tarawih tidak sedikit khutbah berisi tentang ajakan untuk memilih calon tertentu. Bukan pendidikan politik yg sesuai dengan ajaran Agama. Seharusnya bersikap netral tidak memihak dan berikan ajakan sesuai dengan Quran dan hadist.
Spoiler for 2:
Spoiler for ilustrasi:
2. Peran Gereja dan Pemuka Agama lainnya.
Selain perlunya sosialisasi dari pemerintah atau Panitia Penyelenggara Pemilu mengenai Undang-undang politik uang, peran Gereja dan Pemuka Agama Lainnya juga signifikan dalam memberikan fatwa mengenai politik uang ini kepada umatnya.
Peran gereja dan pemuka agama lainnya setidaknya bisa memberikan pengajaran bahwa pentingnya pluralis dan keberagaman di Indonesia untuk berdemokrasi secara utuh, bukan dengan cara yg menyimpang.
Spoiler for 3:
Spoiler for ilustrasi:
3. Peran terpelajar
Selain perlunya sosialisasi dari pemerintah atau Panitia Penyelenggara Pemilu mengenai Undang-undang politik uang, peran ulama, peran Gereja dan Pemuka Agama Lainnya, juga adanya pengaruh kaum terpelajar dalam memberikan "fatwa" mengenai politik uang ini kepada masyarakat menentukan juga.
Dalam hal ini, Yulius Tandyanto mengolah pemikiran Hatta dan Pramoedya bahwa pengetahuan yang diperoleh kaum terpelajar (seharusnya) bukanlah melulu mengedepankan aspek akal (ilmu pengetahuan), tetapi juga kedalaman jiwa seorang terpelajar. Tujuannya, agar kaum terpelajar dapat menyumbangkan segenap kemampuan mereka untuk menata kekayaan alam dan hidup bermasyarakat dengan sejujur-jujurnya, seadil-adilnya, dan sehormat-hormatnya.
Hal ini bisa jadi diarahkan kepada public figure seperti artis-artis ternama yg bisa jadi menjadi panutan bagi sebagian orang, bisa jadi terpengaruh dari perkataan ataupun perbuatan. Namun tetaplah memberikan budaya demokrasi yg baik bukan dengan ajakan yg menyimpang.
Modus-modus money politic yg sudah beredar diantara kita
kandidat menjanjikan atau mengalokasikan sejumlah dana atau program tertentu pada kelompok pemilih.
Model politik uang semacam ini relatif tersamar karena dikaitkan dengan kampanye program. Model pork barrel ini biasanya dilakukan oleh kandidat petahana atau yang didukung olehkekuatan dalam pemerintahan
Spoiler for 3.Vote Trading:
kandidat membeli suara dari penyelenggara pemilu. “Ancaman vote trading sangat kuat dalam Pilpres 2014. Karena dalam praktik vote trading, kontestan hanya cukup mengivestasikan uangnya pada penyelenggara pemilu sehingga mereka bisa dibujuk untuk manipulasi suara dalam rekapitulasi suara,” papar Ari. (http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews)
Spoiler for 4.Bagi-bagi uang saat kampanye:
Modus ini biasanya memobilisasi massa untuk ikut berkampanye ditempat yg sudah disediakan oleh pihak jurkam, nantinya pada saat masuk atau keluar biasanya diberikan amplop atau bingkisan yg isinya berupa sejumlah uang, atau dibagikan saat berada diantara acara yaitu membagikan dari atas panggung. Biasanya trik utk memobilisasi massa untuk datang ke kampanye dilakukan janji "Kalo dateng ntar dapet duit..".
Spoiler for 5.Surat cinta:
biasanya surat cinta dikirimkan ke rumah-rumah yg memiliki pengaruh disekitar lingkungannya, dan kalau lagi beruntung. bisa dapat sejumlah uang.
Spoiler for 6. Diselipkan sembako, lalu sembako dibagikan gratis:
Modus ini terkesan samar, tapi bisa dibilang money politic juga. Karena money tidak mengarah hanya ke uang saja bisa jadi barang ataupun hal-hal yg ditujukan untuk menarik dukungan bisa saja disebut money politic
Spoiler for 7. Diselipkan dinasi kotak:
modus yg dilakukan biasanya setelah kampanye, akan dibagikan makanan secara gratis. Dan memang kalau berniat sudah money politic maka akan ada uang terselip di nasi kotak tersebut. Sekali lagi, kalau beruntung
Spoiler for 8.Intel TPS:
Modus seperti ini yaitu beberapa tim sukses salah satu calon ymengumpulkan data Pemilih yang di lampiri foto kopi KTP dan menandatangani sebuah blagko kemudian menerima satu amplop berisi uang (modus seperti ini sulit untuk ditebak, namun lambat laun mengalami modifikasi, nanti akan dibahas)
Spoiler for 9. Membayar tokoh masyarakat/orang yg disegani di lingkungan:
Modus ini menjadi hal yg lumrah, bagaimana tidak? Biasanya si timses calon akan mendata daerah-daerah yg dirasa sulit untuk bisa menang. Maka jalan satu-satunya ada bekerja sama dengan orang dalam
Spoiler for 10. Membayar brand ambassador:
Artis bisa saja dibayar untuk menjadi brand ambassador untuk memenangkan salah satu calon dengan bayaran yg tentunya tidak sedikit. Dengan syarat harus membela mati-matian kalau calonnya itu the real calon.
Spoiler for 11. Membayar kelompok suatu lembaga untuk hadir dalam deklarasi dukungan dan bersedia deklarasi:
Biasanya modus ini dilakukan dengan mengajak lembaga kredibel seperti kampus untuk mendeklrasikan diri sebagai pendukung salah satu calon. Kalau bersedia biasanya akan ada uang yg akan menghampiri dompet. Modus seperti ini biasanya menunjukkankalau mahasiswa saja percaya pada calon, masa rakyat enggak?
Tapi untuk rekan-rekan mahasiswa, jangan corengkan perjuangan kita sebagai mahasiswa. Money politic adalah bentuk pengkhianatan terhadap pahlawan kita.
Spoiler for 12. Zakat:
Modus seperti ini ini terkesan, ingin bersedekah tapi ada maunya. Ya apalah negeri ini saya tidak tahu lagi
Quote:
Dampak money politic:
Banyak sekali dampak yang dihadirkan akibat dari money politic, baik itu dampak bagi masyarakatnya maupun dampak bagi para calon itu sendiri. Diantaranya
1. Negeri ini akan diurus oleh orang yg tidak kompeten karena tidak menggunakan cara yg jujur dan bersih
2. Bisa jadi money politic akan dijadikan penghasilan bagi sebagian masyarakat
3. Perpecahan antar masyarakat karena masyarakat telah berhutang budi kepada calon yg telah memberikan banyak sekali penyuapan
4. Tidak akan terwujud demokrasi yang bersih
5. Melemahkan sendi-sendi demokrasi
6. Memberikan tradisi yg buruk kepada masyarakat menengah kebawah alhasil akan menjadi mental pengemis dan menganggap bahwa tahun politik = tahun rezeki
7. Memberikan pengajaran yg buruk terhadap tujuan kita bernegara (demokrasi)
8. Dan masih banyak lagi, silahkan ditambahkan gan
Quote:
Kesimpulan:
Money politic atau politik uang itu merupakan tindakan penyimpangan dari kampanye yang bentuknya dengan cara memberikan uang kepada simpatisan ataupun masyarakat lainnya agar mereka yang telah mendapatkan uang itu agar mengikuti keinginan orang yang memliki kepentingan tersebut. Selain itu juga money politic bukan hanya uang, namun juga bisa berbentuk bahan-bahan sembako.
Banyak sekali penyebab terjadinya Money politic diantaranya disebabkan karena masyarakat masih belum siap untuk hidup berdemokrasi secara utuh. Selain itu money politicbisa terjadi karena masih kurang di tegakkannya hukum di Indonesia. Tugas banwaslu yang masih kurang efektif dalam mengawasi pemilihan umum agar berjalan sesuai tujuan. Ada juga penyebab lainnya yaitu kurang diperhatikannya menganai Hak Asasi Manusia, masyarakat tentunya akan bimbang apabila telah mendapatkan money politic karena mereka berhutang budi kepada mereka, padahal dalam lubuk hatinya mereka tidak mau memilih caleg tersebut. Tetapi dari alasan penyebab terjadinya money politic yang terpenting yaitu karena masih kurang iman dan taqwanya para politisi maupunn masyarakatnya itu sendiri. Apabila para politisi maupun masyarakatnya sendiri dibentengi dengan iman yang kuat mungkin tidak akan ada bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi.
Dampak dari adanya money politic tentunya banyak sekali. Dampak bagi para caleg yang lolos maupun para caleg yang tidak berhasil lolos. Dampak bagi caleg yang berhasil lolos tentunya akan berdampak juga terhadap pemerintahan karena yang berhasil menduduki kursi legisatif tidak bisa dipungkiri masih banyak yang tidak kompeten sehingga sesuai hadist Rasululloh “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya”. Itu lah yang tidak di inginkan oleh kita sebagai warga negara Indonesia, selain itu dampak bagi masyarakatnya sendiri akan timbul perpecahan, karena saking fanatiknya dan merasa harus balas budi karena mereka telah di beri bentuk penyuapan oleh para caleg, sehingga menganggap caleg yang lainnyna rendah dibandingkan yang mereka dukung. Namun yang tidak di inginkan apabila para pendukung melakukan cara apapun agar yang mereka dukung lolos.
Rasulullah Saw bersabda, "Jika amanah disia-siakan, tunggulah saat kehancuran". Sahabat bertanya: "Bagaimana menyia-nyiakan amanah itu?" Rasul menjawab: "Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya" (HR Bukhari). Hadits ini diperkuat dengan sejumlah ayat Alquran dan hadis lain tentang keharusan umat Islam menyerahkan amanah kepada ahlinya. Dalam Surat An-Nisa: 58 Allah Swt menegaskan, "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil. Menyerahkan amanah kepada bukan ahlinya juga menjadi salah satu tanda akhir zaman (kiamat)."
Quote:
Saran dan himbauan:
Jangan gadaikan negeri ini hanya demi beberapa lembar rupiah, negeri ini tidak dijual kepada pemimpin yg ambisius menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tampuk kekuasaan.
Ingat! 9 Juli! Pilih dengan hati nurani yg bersih, tanpa paksaan tanpa dorongan dari siapapun.
Gunakan hak pilih anda!