RevandhiyaAvatar border
TS
Revandhiya
[FR Bikepacker] Ramahnya Sumbawa & Flores yg membuat tersenyum (2013)
Spoiler for "Alasan saya membuat FR ini:

-Waktu Touring= 9/8/2013 jam 01.00wib s.d 24/8/2013 jam 19.00 wib
-Start / finish = Jakarta Timur / Bekasi
-Peserta= Reno (Pulsar 200), Dedi (Yamaha byson) & Revandhiya (Megapro 160)
*sebenarnya ada 13 orang yg sudah sampai Bali dari Jakarta, tapi 10 orang lainnya memutuskan utk hanya sampai Bali saja.


Kunjungi thread ane yg lain :
1) FR Touring lebaran 2014 (Nol Km, Sabang)
2) FR Touring Tahun Baru 2015 (Bali)


Touring lebaran part3 (2013) ini sebenarnya berlangsung selama 17 hari, dari jakarta sampai kembali lagi ke Jakarta, tapi agar thread ini tidak terlalu panjang, maka saya hanya akan menceritakan sebagian saja, kususnya perjalanan berangkat saat di Sumbawa, TN Komodo & Flores. Selain itu untuk kisah bikepacking di Bali & Lombok sudah banyak yg menulis, bahkan barengan saya juga pernah menulis sewaktu kita menjelajah Bali, Lombok, 3 Gili & Sumbawa tahun 2012.

12/8/2013
Sekitar Jam 13.00 wita, Dedi, Reno & saya Tiba di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur untuk menyebrang ke P Sumbawa. Saat itu kami masih sedikit menyesal, karena saat di sebuah rumah makan di Lombok tengah, kami memesan 1 potong ayam taliwang + sayur plecing dan hasilnya kami setiap orangnya malah dihidangkan 1 ekor ayam, mau tak mau setiap orangnya dari kami harus membayar seharga Rp 60.000, nominal yg tinggi bagi kami utk sebuah makan siang emoticon-Hammer (S) . tapi kami tidak kehilangan akal, kami bungkus sisa ayam tsb dan masukkan kedalam Box Motor untuk dimakan kemudian.

Masalah kecil sempat terjadi diatas ferry, motor saya sempat ambruk saat nahkodanya membelokkan kapal dengan ceroboh tanpa mengurangi kecepatan (motor saya tidak diparkir melintang), Saat mendengar teriakan "motor jatuh, motor jatuh" dari bawah (parkiran kendaraan) , saya yg sedang bersantai di bagian stem (anjungan depan ferry) spontan berlari kebawah utk melihat kondisi motor dan mendapatkan motor saya & beberapa motor lain (yg tadinya parkir lurus) memang sudah didirikan kembali oleh para ABK, tapi Spion kanan retak, Hand guard kanan patah dan stang bergeser (untung tidak bengkok) emoticon-Cape d... (S), saat itu motor saya memang sedang membawa banyak barang di box dan 2 buah sidebag, moment jatuhnya pasti akan sangat keras mengingat berat bebannya. Setelah protes keras ke ruang nahkoda, Kapten kapal & beberapa tehnisi memperbaiki kerusakan pada motor saya dan karena kerusakan terbilang sangat kecil; maka saya tidak jadi mengajukan claim asuransi yg hanya akan membuang buang waktu saja, apalagi sang kapten ternyata juga seorang petouring emoticon-shakehand

Sesudahnya saya kembali ke bagian atas kapal ke tempat Reno & Dedi sedang bersantai dan mengambil foto2:
Spoiler for "Selat Sumbawa":

Saat itu kami mendapat kabar dari jamil kalau dia sudah tiba di P Kenawa. jamil ini sebenarnya adalah penggagas touring ke Flores ini, tapi detik terakhir dia batal ikut & naik pesawat dari Jakarta sampai - Lombok, hal mana yg membuat dia di bully oleh Om Arie, saya dll "trip naik pesawat (dan angkutan umum lainnya) itu kusus buat wanita & maho Kw super, Pria hanya trip dengan mengemudikan motor (kendaraan sendiri).. pakek rok aja loe!!" emoticon-Ngakak (S). Om Arie sendiri sebenarnya juga berangkat bareng kami dari Jakarta, tapi dengan alasan mendadak tidak diijinkan cuti oleh bosnya; dia memutar balik di Semarang untuk menjemput Joshua, kemudian mereka sama2 ke Yogya & langsung pulang ke Jakarta..jamil juga membalas dengan mengatakan "Udah lama kerja masih kaku aja om, kek Beha baru aja loe" hahaha

Setibanya di Pototano jam 16.00 wita, kami memutuskan untuk tidak ke P Kenawa dan langsung saja meneruskan perjalanan menuju Sumbawa Besar sejauh 98Km. Saat itu yang ke 3 kalinya saya mengaspal di P Sumbawa setelah 2011 & 2012, tapi kali ini benar2 berbeda dibanding sebelumnya; aspalnya begitu mulus, lebih mulus dari jalan tol di P Jawa.
Menuju Sumbawa besar, saya cenderung melarikan motor dengan santai (sekitar 80 KPJ) karena saat melirik spion, saya melihat ada 3 motor lainnya di Belakang Reno & Dedi yg mengikuti rombongan kami, hal tsb membuat saya harus riding se safety mungkin, demi keselamatan 5 motor lain dibelakang saya, kalau sendirian mah maunya gaspol emoticon-Big Grin.

Memasuki Kota Sumbawa Besar jam 18.30 wita, saya bertanya kepada Reno & Dedi: "apakah akan meneruskan perjalanan dengan resiko kehilangan pemandangan indah di perbatasan Sumbawa-Dompu (sudah gelap) atau bermalam disini?" Buat saya sih tidak masalah melanjutkan perjalanan, karena saya sudah berkunjung plus foto2 di Sumbawa 2011 & 2012, tapi kasihan Reno & Dedi yg baru pertama kali menginjak Sumbawa, sedangkan berdasarkan perhitungan waktu saat balikpun kita akan ketemu gelap didaerah perbatasan tsb.

Sesuai kesepakatan, kami memutuskan untuk menginap dahulu di Sumbawa Besar. Sebenarnya saya sudah menghitung masak2, bahwa kami akan melewati perbatasan SumBes-Dompu saat masih terang, tapi karena di Pelabuhan PadangBae, Bali, waktu kami terbuang 4 jam menunggu seorang rekan; Adeek yg tidak kunjung datang (dia memang bertipe marketing alias OMDO), akhirnya kami harus kehilangan 1 hari (Ferry Sape - Bajo hanya ada setiap jam 08.00wita).
Hal ini terpaksa membuat saya meminta 3 orang calon barengan saya (sudah janjian disebuah forum) agar langsung saja mengikuti sailing Trip Komodo tanpa menunggu kami. Karena mereka yg naik pesawat PP JKT-Labuan Bajo sudah tiba di Labuan Bajo saat itu (kasihan juga mereka menunggu). Belakangan hal ini jelas sangat merugikan kami semua, karena Sewa Perahu + Makan utk 2D1N seharga 3 Juta harus kami bagi hanya ber 3 saja, padahal maksimal bisa 8 orang.

Kami segera menuju penginapan sernu Raya seharga 100rb/hari/3org, Sedikit mengenai penginapan Sernu Raya, saat itu yg ketiga kalinya berturut turut saya menginap di Hotel tsb, yaitu: Touring Lebaran 2011, 2012 dan 2013 (saat itu).
Tapi baru 2013 inilah saya sadar, klo penginapan ini adalah losmen "mesum": dari warna lampunya yg berwarna merah redup, receptionist yg menawarkan jasa wanita buat menemani & kamar mandi yg tidak bisa dikonci hahaha...akhirnya terjawablah pertanyaan saya, mengapa hotel gelap & sepi dgn banyak kamar milik mantan anggota DPRD Prov NTB ini tetap bisa bertahan..hahahaha.

Hal yang lucu, sekaligus apes menimpa kami saat tiba dipenginapan, Ayam taliwang yg kami bungkus sejak dari lombok tadi, saya berikan ke Dedi agar dibawa masuk kekamar utk makan malam kami, Ternyata hanya digantung di handle pintu didepan kamar oleh Dedi, beberapa menit kemudian timbulah suara ribut..ternyata,,,,kucing2 di penginapan tersebut sedang berpesta pora melahap makan malam kami emoticon-Ngakak (S)

13/8/2013
Sekitar jam 07.30 Wita kami sudah bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Sape (ujung Timur P Sumbawa), Peta Jalur Lintas Sumbawa Tujuan pertama adalah Kota Dompu sejauh 195 km, Hal yang wajib diwaspadai selama melintasi P Sumbawa ini adalah; hewan ternak yang dilepas liar dan sering tiba2 melintas ketengah jalan mirip seperti di jalur Lintas Barat Sumatra Barat & Bengkulu, tapi 3 tahun bertutut turut melintasi Pulau Sumbawa, saya akhirnya mulai paham, bisa membaca & sanggup mengantisipasi karakter pergerakan setiap jenis hewan, baik: Sapi, Kerbau, Monyet, Kambing, Anjing, kuda cenderung berbeda beda.

memasuki Perbatasan Dompu kita disajikan pemandangan yg sangat Indah, berhubung buat Dedi & Reno, adalah pertama kalinya mereka ke Sumbawa; kita menghabiskan banyak waktu utk Foto2 disini. Tapi ada sebuah tempat yg disebut warung stiker, tempat dimana para anggota klub / komunitas motor menempelkan stiker sebagai bukti jejak mereka; saya sengaja tidak memberi tahu mereka, karena sudah jam 12.00 wita dan saya sudah sangat lapar, mulai bosan juga menunggu mereka yg berkali kali berhenti untuk mengambil foto2 hehehe..ma'ap ya.
Spoiler for "Batas - sumbes Dompu":

Spoiler for "Semakin Mendekati Dompu, Foto2 By Reno":

Spoiler for "Semakin Mendekati Dompu, Foto2 By Dedi":

Spoiler for "Semakin Mendekati Dompu":

Menurut saya jalur coastal Sumbes-Dompu ini lebih indah dibanding jalur coastal Senggigi atau pantai barat Sumatra. itulah sebabnya mengapa saya 3 tahun berturut turut selalu kembali ke Jalur ini.

Sekitar jam 12.30 wita, kami akhirnya tiba di Kota Dompu dan berhenti cukup lama untuk makan serta beristirahat, benar2 panas cuaca di negeri 9 matahari ini, sejak dari Sumbes, saya telah menghabiskan 2 botol aqua 1,5 Liter.

Selesai makan perjalanan berlanjut, menuju Kota Bima sejauh kira kira 60 km, jalur Dompu - Bima ini relatif lurus, dibanding jalur Sumbes-Dompu, tapi panasnya cuaca memaksa kita untuk kembali berhenti di Kota Bima. Saat itulah; pemandangan yang sangat unik, tersajikan seolah olah menyambut kami: Seekor kuda yg sedang dilatih, dibawa ketengah laut sampai jauh ketengah dan hanya tinggal terlihat seperti titik saja kepalanya (itu juga hanya terlihat dgn menggunakan zoom kamera).
Spoiler for "Kuda yg sedang dilatih":

Spoiler for "Mejeng dulu ahh":

Perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pelabuhan Sape dgn jarak sekitar 55 km, jalurnya cukup mengasykkan dgn tikungan2 tajam yg sayang kalau tidak dinikmati. Sampai disebuah bukit yg sejuk, kami berhenti untuk istirahat & foto2.
Spoiler for "jalur menuju Sape":

Sekitar jam 17.00 kita akhirnya tiba di pelabuhan Sape, luar biasa jalur lintas P Sumbawa Tahun ini begitu mulus, berstandar internasional, komplit dengan marka jalan; ternyata proyek perbaikan Jalan di Sumbawa yg dimulai tahun 2011 dan selesai 2013 dananya merupakan bantuan dari pemerintah Australia, begitu juga dengan jalur lintas Flores yg dimulai tahun 2012 dan akan selesai tahun 2014 (saat ini pasti sudah mulus).
Spoiler for "jalur lintas Sumbawa, By Reno":

karena Ferry ke Labuan Bajo, Flores baru ada besok pagi, kami putuskan menginap di sebuah penginapan seharga 50rb / 3 org. Posisinya persis disamping plang pelabuhan Sape.

14/8/2013
Jam 06.30 wita kami terbangun dan langsung mandi, selesai mandi, sedikit hiburan kami dapatkan, saat seorang wanita muda cantik yg baru saja selesai mandi dengan hanya mengenakan handuk (kamar mandinya diluar) tiba2 masuk kamar kami yg memang pintunya terbuka, sialnya detik terakhir sebelum dia melepaskan handuknya emoticon-Belo, dia menyadari kehadiran kami dan sadar klo dia salah masuk kamar emoticon-Berduka (S).
kemudian kami segera menuju Loket yg berada disamping penginapan untuk ngantri tiket Ferry ke labuan bajo seharga Rp 145.00 (utk motor & Rider) ...ternyata loket sudah penuh dan terjadi adegan saling serobot dengan calo bergentayangan yg semakin mempersulit antrian ckckckemoticon-Bingung (S) .

Seperti sudah menjadi kutukan buat saya, setiap menjelang keberangkatan saya untuk touring Lebaran, saya selalu sakit, mungkin karena terpaksa harus sering begadang, puasa dan terlalu antusias yg membuat saya jadi kurang tidur menjelang keberangkatan. Selain itu karena akan riding jarak jauh saya tidak meminum obat, sialll..saat itu kondisi saya benar2 parah dengan demam tinggi serta kondisi tubuh yg benar2 lemas, tapi karena hanya akan naik Ferry selama 8 jam, akhirnya saya memutuskan utk minum antibiotik yg memang sudah saya siapkan dari jakarta.
Ohh iya, saat touring Lebaran 2014, saya sakitnya lebih awal, yaitu 1 minggu sebelum keberangkatan, sehingga saat touring, saya sudah mulai sembuh dan mencapai kondisi puncak saat Touring, hanya tinggal menghabiskan antibiotik saja yg saya beli di Jakarta sebelum keberangkatan (saya kalau sakit memang tidak pernah ke Dokter dan hanya beli antibiotik + obat batuk atau sejenisnya).

Jam 09.00 wita Ferry pun berangkat menuju labuan Bajo Flores; sungguh indah pemandangannya, sayangnya kondisi saya bertambah parah dan hanya bisa tidur saja di ferry tanpa berpikir untuk foto2, untungnya Reno sempat mengambil beberapa foto:
Spoiler for "Pemandangan Selat Flores, By Reno":


Setelah sekitar 8 Jam berlayar, akhirnya ferry yang kami naiki, merapat di Labuan Bajo, Flores jam 17.00 wita, kami langsung arahkan motor menuju ke Losmen Bahagia. Setelah melalui proses tawar menawar, disepakati: harga sewa kamar yg terdiri dari 1 tempat tidur kecil & 1 tempat tidur besar = Rp 130.00 /hari/3org.
Alasan saya memilih losmen ini, karena di Labuan Bajo makanan relatif mahal, sedangkan kalau di losmen Bahagia, kami bisa minta tolong kepada Ibu pengelola losmen, untuk dimasakkan makanan dengan harga yg lebih bersahabat. Saat Reno & Dedi explore Labuan bajo & melihat Sunset, saya hanya tidur saja dipenginapan berharap kondisi saya cepat pulih.

15/8/2013
Jam 05.30 saya sudah terbangun, saya berjalan kaki keliling labuan Bajo sendirian dengan maksud mencari barengan untuk sewa perahu ke Pulau Komodo. Sewa Perahu untuk ke P Rinca, Red beach, P Komodo, Manta Point, P kanawa & P Bidadari 2D 1N = Rp 3.000.000 sudah termasuk makan, dengan kapasitas maksimal 8 orang, Kalau barengan kami 8 org tentu kita hanya perlu patungan 375rb / org, sedangkan kita hanya ber 3, akan sangat berat patungannya menjadi 1juta/org. Sedangkan 3 orang barengan lainnya sudah duluan berangkat karena kami terlambat tiba di labuan Bajo..Ohh iya saat saat tiba di Dermaga ke P Komodo, saya bahkan mendapatkan harga sewa perahu yg lebih murah dari yg sudah sempat kami booking, yaitu 2,5jt sudah termasuk makan utk 2D1N.

Gagal mencari barengan, akhirnya setelah berunding dgn 2 rekan lainnya; kami putuskan mengikuti Travel agen utk paket ke P Komodo dan sekitarnya 2D 1N seharga Rp 750.000 *TEKORRR hehe. Balik ke Penginapan & tidur sampai sore; Mengingat kondisi saya yg memang belum 100% pulih.

Menjelang magrib kita menuju ke sebuah bukit menunggu Sunset, hasilnya (*foto terakhir by Reno):
Spoiler for "Sunset di Labuan Bajo":
Diubah oleh Revandhiya 24-01-2015 21:06
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
19.4K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan