alasan pertama atas pertanyaan tersebut adalah bahwa para TKI yang terseret kasus adalah para TKI Ilegal dan tidak mempunyai izin resmi.
alasan kedua adalah TKI yang bekerja tidak sesuai aturan
alasan ketiga adalah banyak TKI yang melanggar peraturan dan hukum
alasan keempat adalah miss komunikasi antara PRT dan majikan (sektor jasa pembantu) dan atau bisa terjadi karena keterbatasan bahasa
alasan kelima adalah TKI yang menggunakan jasa penyaluran ilegal

alasan pertama adalah para calon TKI malas atau tidak tahu prosedur bekerja di luar negeri
alasan kedua adalah para calon TKI malas menunggu atau mengikuti seleksi yang diadakan di badan penyaluran TKI resmi (PPTKIS)
alasan ketiga adalah image para calon TKI terhadap badan penyaluran TKI yang di anggap dapat merugikan, semisal banyak issue miring tentang penyaluran ilegal (human traffic) dan atau gaji yang diterima lebih kecil di banding ilegal yang bisa berlipat ganda meski itupun belum pasti

1. mereka menaiki kapal minyak atau pengangkutan barang dan turun disebuah dermaga secara sembunyi-sembunyi
2. mereka menaiki kapal cargo dan berenang melewati hutan
3. yang mempunyai passport akan berkamuflase sebagai pengunjung meski setiba dinegara tujuan mereka akan bekerja atau mencari pekerjaan

antara hidup, deportasi dan mati.
faktanya di negri jiran sering diadakan razia tKI ilegal, dan jika tertangkap mereka akan dikurung selama 4 bulan dan di blacklist.
kebanyakan TKI ilegal bekerja di ladang atau kebun, karena di anggap lebih aman dan tidak terlalu sering ada razia. jika ada satu mobil masuk (apapun mobilnya) para TKI ilegal akan lari terbirit-birit karena mereka menganggap bahwa mobil yang datang itu adalah mobil imigrasi yang menyamar.
TKI ilegal tinggal di sembarang tempat, bisa di tenda atau dihutan.

nasib para TKI resmi sangat menguntungkan. mereka mendapat tempat tinggal layak berupa hostel,rumah kontrakan,dormitory bahkan apartment. penghasilan resmi mereka sekitar RM1000 untuk pabrik, RM900 untuk PRT, dan RM4000 untuk expatria (sarjana) atau dikalikan kurs saat ini (RM1=RP3690) atau sekitar RP.3.690.000, dan itupun belum ditambah OT (Over time) sering disebut "lembur" jika di Indonesia.
mereka aman dan tenang.

Harus melalui badan tenaga kerja di daerah masing-masing atau kunjungi website BNP2TKIdan ikuti prosedur yang diberikan.

1. TKI lelaki hampir di blacklist karena sering menimbulkan kerusuhan
2. Pabrik tidak menggunakan TKI lelaki lagi untuk bekerja
3. semakin banyak TKI ilegal dan legal, semakin mahal harga sewa perusahaan untuk menyewa TKI, efeknya TKI tidak dipakai lagi
4. Image masyarakat lokal buruk terhadap WNI

percaya atau tidak, TKI masih di butuhkan karena keterampilan dan skillnya cukup handal . mulai dari sektor perkebunan hingga telekomunikasi, TKI lebih dipercaya. kembali ke permasalahan awal, karena banyaknya TKI ilegal efeknya TKI legal dibatasi untuk lelaki.

faktanya WNI atau TKI akan dihormati jika kunjungan atau pekerjaan mereka sesuai prosedur, bependidikian minimal bisa berbahasa inggris karena disana orang yang bisa berbahasa inggris di anggap orang berpendidikan dan orang lokalpun akan menghormatinya (terbukti oleh TS)
warga lokal itu ramah jika kita pun sopan (berbeda dengan issue yang berkembang di masyarakat)

kesimpulannya adalah semua akan aman dan baik-baik saja jika dilakukan sesuai prosedur yang ada