Salah satu misteri yang paling membingungkan dalam sejarah penerbangan modern sekarang dan juga salah satu teori konspirasi besar dari abad ke-21.

Pada Sabtu, 8 Maret, 2014, Malaysia Airlines MH370 menghilang saat terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia ke Bandara Internasional Beijing Capital, Republik Rakyat Cina.

Beberapa Info Yang Kita Dapat : di beberapa titik transponder pesawat itu, secara manual dimatikan, dan penerbangan berubah jalur dengan sangat tajam. Selama ini, tidak ada panggilan telepon seluler yang telah dicoba dilakukan oleh penumpang atau kru yang ditemukan, tidak ada sinyal marabahaya yang dikirim oleh pilot, dan tidak sedikit pun puing-puing telah ditemukan.

Beberapa asumsi saat ini adalah:
• kebakaran atau masalah teknis di pesawat menyebabkan hilangnya jejak di mana mereka dan kecelakaan terjadi. (Tapi mengapa tidak ada distress signal dan pesan teks atau panggilan yang dilakukan oleh penumpang?)
• pesawat itu dibajak dan dibawa ke ketinggian yang tinggi untuk membuat para penumpang dan awak sadar dan sementara itu dialihkan. (Tapi bagaimana pesawat menghindari segudang sistem radar internasional di suatu hamparan luas tanah dan laut?)
• Pesawat itu terlempar saja karena masalah onboard dan kemudian jatuh di suatu tempat di Samudra Hindia, di mana pesawat dengan cepat tenggelam. (Sekali lagi, mengapa tidak ada panggilan marabahaya, dan mengapa transponder dimatikan?)

Menurut kaskuser :


Juga yang menambah misteri adalah nasib kotak hitam. kotak hitam ini seolah-olah "dihancurkan" . Biasanya, perangkat akan terus ping informasi selama 30 hari setelah kecelakaan atau ledakan.

Fakta bahwa kotak hitam pesawat ini lenyap ditelan bumi .

Konspirasi terus bermunculan, dari kemungkinan bahwa Cina membajak pesawat dan menerbangkannya pada ketinggian untuk menghindari deteksi radar, untuk pembajakan melalui cyberterrorism jarak jauh. Baru-baru ini, seorang mahasiswa mengaku telah melihat pesawat menggunakan citra satelit.

Pada malam yang dingin di bulan November 1930, seluruh desa dari Inuit hilang tanpa jejak.

Joe Labelle seorang pemburu hewan untuk di ambil bulunya dari kanada menemukan:
sup hangus yang baru saja ditinggalkan;
gubuk yang berisi pakaian dan makanan (yang menunjukkan penduduk desa tidak meninggalkan rumah mereka);
tanah pemakaman di mana beberapa kuburan telah digali dan dikosongkan;
dan sekawanan anjing kereta luncur, yang telah mati kelaparan, terkubur di bawah 12 kaki oleh salju
.
Labelle pergi ke kantor telegraf terdekat dan mengirim pesan kepada Canadian Mounted Police, yang memulai misteri dari hilangnya seluruh desa dengan 2.000 suku Inuit.

Mungkin bagian yang paling aneh dari cerita ini adalah bahwa pada malam kejadian ,
ada laporan yang serupa dari Mounties of a blue light traveling along the horizon. Trapper Armand Laurent dan dua putranya melaporkan sebuah benda tak dikenal yang berubah bentuk dari silinder menjadi objek seperti peluru dan tampak menuju ke arah desa Anjikuni.

Cerita ini telah ditentang oleh banyak skeptis, yang mengklaim bahwa ceritanya Labelle terlalu berlebihan,. Skeptis lain mengatakan cerita itu dibuat oleh Frank Edwards dalam bukunya "Stranger than Science 1959"

Kasus Segitiga Bennington melibatkan serangkaian kasus orang hilang secara misterius selama tiga puluh tahun, antara 1920 dan 1950, di Bennington, Vermont:

• Pada tanggal 1 Desember 1949, veteran James Tetford dikatakan telah lenyap dari bus yang penuh sesak dalam perjalanan ke St Albans. 14 penumpang lainnya bersaksi bahwa Tetford berada di kursi sedang tidur dan pergi sebelum bus tiba di tempat tujuan. Sebuah penyelidikan yang panjang dilakukan namun pria itu tidak pernah terlihat dan terdengar kabarnya lagi.

• Pada tanggal 1 Desember 1946, 18 tahun , Paula Welden menghilang saat berjalan-jalan. Dia terakhir terlihat oleh pejalan kaki yang melihat saat hendak memutar arah di jalan Long Trail ke Glastenbury Mountain. Ketika mereka sudah berputar arah dan sampai di lokasi tersebut, dia sudah pergi dan penyelidikan selanjutnya dilakukan namun tidak berbuah apa-apa.

• Pada bulan Oktober 1950,seorang anak berusia 8 tahun, Paul Jepson menghilang dari peternakan. Ibu Paulus, yang mencari nafkah sebagai perawat hewan, meninggalkan paulus ,dan anak kecil itu dengan senang hati bermain di dekat kandang babi sementara ibunya merawat hewan.
Beberapa waktu kemudian, ia kembali dan menemukan anaknya hilang.
Pencarian ke seluruh wilayah berbuah sia-sia. Ini hanya tiga dari setidaknya enam kasus serupa yang terjadi dalam 30 tahun tersebut.

D. B. Cooper merupakan pemakaian nama populer yang merujuk pada pria tak teridentifikasi yang membajak pesawat terbang jenis Boeing 727 pada saat penerbangan dari Portland, Oregon menuju Seattle, Washington, Amerika Serikat pada tanggal 24 November 1971. Dia meminta 200.000 USD[1] sebagai uang tebusan dan kemudian menghilang setelah dia melakukan terjung payung dari pesawat. Meskipun dilakukan pencarian secara luas dan lengkap oleh penyelidik FBI yang hingga kini masih berlangsung, pelaku tidak pernah ditemukan atau sulit diidentifikasi. Sampai saat ini, kasus ini menjadi satu-satunya peristiwa pembajakan pesawat tak terpecahkan dalam sejarah penerbangan di Amerika Serikat.[2][3][4]
Tersangka membeli tiket penerbangan atas nama Dan Cooper, tapi karena masalah pencantuman dalam pemberitaan media, ia dikenal oleh masyarakat umum sebagai "D. B. Cooper". Ratusan petunjuk telah diselidiki pada tahun berikutnya, tetapi tidak ada kesimpulan yang bisa didapat tentang identitas sejati Cooper atau keberadaannya, termasuk sebagian besar uang tebusan tidak diketahui peredarannya. Banyak teori masuk akal yang berbeda-beda telah diajukan oleh para ahli, wartawan, bahkan orang awam.[2][5]
Walaupun peneliti FBI bersikeras sejak awal bahwa Cooper mungkin tidak selamat ketika melakukan lompatan yang amat berisiko tersebut,[6] lembaga tersebut masih mengurus berkas kasus tersebut yang telah berkembang menjadi lebih dari 60 volume[7] dan terus mengumpulkan ide-ide dan bukti yang didapat dari masyarakat umum. "Mungkin ahli hidrologi bisa menggunakan teknologi terbaru untuk mengidentifikasi uang tebusan senilai $ 5.800 yang ditemukan pada tahun 1980 dan mengarahkan ke lokasi Cooper mendarat" kata Agen Khusus Larry Carr, pemimpin tim investigasi sejak tahun 2006, "Atau mungkin jika ada seseorang yang ingat kalau pernah bertemu dengan orang aneh

The MV Joyita, sebuah kapal sewaan yang telah ditemukan dan ditinggalkan di Pasifik Selatan pada tahun 1955. Kapal itu mengangkut 25 penumpang berserta awaknya, sedang dalam perjalanan ke Kepulauan Tokelau. Kemudian sesuatu terjadi, yang kemudian dilaporkan jika MV Joyita yang seharusnya telah sampai di tujuan mendadak hilang. Upaya penyelamatan kapal MV Joyita pun berlangsung dan sebuah pencarian di udara pun besar-besaran dilakukan, tetapi gagalnya untuk menemukan kapal tersebut. 5 minggu kemudian kapal dagang yang tengah berlayar melihat Joyita hanyut sekitar 600 mil dari tempat asalnya. Tidak ada tanda-tanda dari penumpang, kru maupun kargo. Kapal itu juga tengah dalam keadaan rusak cukup parah pada bagian satu sisi.

Pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang yang telah menemukan bahwa radio kapal The MV Joyita disetel pada tanda bahaya universal, dan pencarian berikutnya dari ”Geladak“ ditemukan tas dokter dan beberapa perban berdarah. Tak satu pun dari awak atau penumpang yang pernah terlihat lagi, dan misteri dari apa yang terjadi belum pernah terungkap. Teori yang paling mengherankan dari The MV Joyita bahwa bajak laut membunuh para penumpang dan melemparkan tubuh mereka ke laut, tapi klaim lain termasuk segala sesuatu dari pemberontakan dan penipuan untuk mendapatkan keuntungan asuransi.

Stonehenge adalah salah satu dari Tujuh Misteri Dunia di Abad Pertengahan dan sejauh ini digunakan sebagai lokasi upacara adat serta berkemah. Tempat ini sering dijadikan sebagai tempat sekelompo orang hippies untuk menginap atau berkemah sambil berpesta ganja.

Suati hari ketika sekelompok hippies memutuskan untuk menghabiskan malam di Stonehenge, ada bagai guntur dan petir yang menyambar Stonehenge. Saksi mata melihat jika bersamaan dengan petir yang menyambar Stonehenge, ia melihat ada cahaya berwarna biru dan yang menyambar Stonehenge.
Kemudian, saksi mata tersebut segera melihat Stonehenge dan sekelompok hippies yang berada di sana. Mereka terkejut ketika menemukan sekelompok hippies itu sudah tidak ada atau hilang secara misterius.

Insiden 'Frederick Valentich' adalah insiden penampakan UFO paling signifikan di Australia. Frederick Valentich, seorang pilot muda berusia 20 tahun, yang mengajukan rencana penerbangan di Moorabin untuk penerbangan malam menuju King Island dengan tujuan untuk menjemput tiga orang temannya disana . Tidak ada jejak pesawat yang dikemudikan oleh Frederick Valentich yang ditemukan, sampai departemen penyelidikan dan tranportasi menutup kasus ini dengan menyimpulkan bahwa kasus ini tak pernah terpecahkan.

Laporan penampakan UFO di Australia sangat menarik perhatian media, sebagian karena jumlah penampakan yang dilaporkan oleh masyarakat setempat pada malam itu . Ken Williams, juru bicara Departemen Transportasi, mengatakan kepada Associated Press bahwa "sangat lucu sebab semua orang memberikan laporan hilangnya Valentich dikaitkan dengan UFO".

Pada tahun 1953, Letnan Felix Moncla ditempatkan di Kinross Air Force Base di Michigan. Sebuah benda terbang tak dikenal (UFO) muncul di radar dan Moncla berisap2 dengan pesawat F-89 Scorpion nya untuk menyelidiki benda tersebut.

Operator radar di pangkalan udara melaporkan bahwa pesawat Moncla melayang di sekitar 500 mph dan tertutup sesuatu saat melintasi bagian Utara Danau Superior dari barat ke timur di 7.000 kaki.

Pada saat itu, operator mengklaim bahwa pada radar, pesawat Moncla menghilang setelah tertutup benda asing itu. Sebuah pencarian dan penyelamatan dilakukan dan tidak menghasilkan apa-apa juga tidak ada puing-puing dari pesawat yang dikendarai nya. Otoritas penerbangan Kanada telah menyatakan bahwa sejak itu pesawat hilang secara misterius .

Moncla dan pesawatnya tidak pernah terlihat lagi.
Nah, itulah dia ke lima kasus orang hilang yang sangat misterius