boeingairbusAvatar border
TS
boeingairbus
[Bikepacker] Keliling 103 Kota dan Kabupaten Pulau Sumatera
Awal bulan September tepatnya tanggal 2 saya berkesempatan untuk memulai ekspedisi yang sungguh menantang, tidak tanggung-tanggung! Kali ini saya menyusuri Pulau Sumatera sampai ke Sabang – Pulau Weh


Tidak pernah terbayangkan sebelumnya seperti apa sisi Nusantara paling barat, hanya sedikit gambaran tentang keindahan pesona alam dari pantai sampai alam bawah laut.



Leg 1




Awal ekspedisi dimulai dari kota tempat tinggal saya. Menjelang petang saya mulai meninggalkan kota Tangerang menuju sisi terbarat Pulau Jawa. Pelabuhan Merak – Bakauheni! Apalagi pasca lebaran pelabuhan utama yang menghubungkan antara Pulau Jawa dan Sumatera ini sangat popular.


Menjelang tengah malam saya memasuki kota Serang, ibukota dari Provinsi Banten. Kota ini sungguh tidak asing bagi pemudik, bagaimana tidak. Kota ini dilintasi jalan tol lintas Jakarta –Merak. Isirahat sejenak di taman kota menikmati lalu lintas yang saat ituhanya bus dan truk yang melintas. Menikmati hidangan lesehan nasi uduk di alun-alun kota mengingatkan saya pada sebuah kota di Jawa Tengah.




Pukul 03.00 pagi saya mulai memasuki Pelabuhan, penyebrangan menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Sungguh excited dalam hati, ya ini adalah kali pertama saya melintasi Pelabuhan tersebut. Sepanjang penyebrangan saya tidak bisa terlelap sama sekali, padahal waktu sudah hampir pagi.




Hari masih gelap, saya sudah menginjakan kaki di Lampung Selatan. Pertama kali menyebrang dan menargetkan langsung ke ujung satunya (baca: Sabang). Sungguh gila dalam hati saya, tapi dengan persiapan motor, fisik, dan mental yang sudah sangat matang. Rasa keraguan itu pun hilang dengan sendirinya. Apalagi saya langsung dihadapkan dengan kondisi jalan yang mulus sampai Kota Bandar Lampung. Sungguh sebuah kerinduan menarik motor sekuat-kuatnya yang sebelumnya saya jumpai di Jalur Pantura




Matahari sudah mulai terik, saya pun mulai memasuki Kota Bandar Lampung. Namun salah satu dari kami mengalami masalah pada roda motornya. Waktu ini saya manfaatkan untuk bersantai. Tidak lama kemudian saya melanjutkan perjalanan ke Lubuklinggau. Tepat pukul 10.00 perut sudah mulai keroncongan, wah mengingat saya akan melintasi Kota Bukit Tinggi yang terkenal dengan masakan Padang tepat di samping jam Gadang. Maka diputuskan untuk makan di Warung Padang untuk mengobati rasa penasaran itu. Disini saya dan rekan-rekan menyempatkan diri untuk bersih-bersih diri (baca:mandi). Waduh kondisi cuaca yang terik mengingatan terhadap Jalur Pantura.




Perjalanan selanjutnya saya mengarah ke perhentian pertama yaitu Kota Lubuklinggau. Memasuki kabupaten Lahat menjelang magrib dengan target melewati kabupaten tersebut sebelum gelap. Pemandangan indah pertama di Pulau Sumatera saya jumpai disini, jalan raya pinggir sungai dengan kombinasi perbukitan. Dalam hati "duh coba lewat sini hari masih siang, akan saya sempatkan istirahat dan main air di sungai yang kelihatan begitu segar ini". Perjalanan dilanjutkan menyisakan 168 kilometer ke perhentian pertama. Jalan berliku-liku membuat saya sangat kewalahan, jalur berangkat menuju Sabang sebagian besar adalah gunung, perbukitan, dan perkebunan. Belum ada gambaran sebelumnya seperti apa jalur yang akan saya lalui. Akhirnya tepat tengah malam saya memasuki Kota Lubuklinggau. Tidak saya sia-siakan waktu untuk mencari tempat peristirahatan hotel sekitar jalan utama, malam itu akhirnya menginap di hotel Lintas Sumatera.




Leg 2




Matahari mulai menampakan dirinya, saya dan teman-teman terbangun sekitar pukul 7 pagi. Sungguh terlelap malam ini, padahal perjalanan yang akan kami tempuh masih sangat jauh! Tapi hal itu tidak membuat semangat kami berkurang. Langsung kamimenuju ke lobby untuk menikmati hidangan pagi. Disini kamisempat bertemu dengan beberapa rekan lainnya yang kebetulan akan menghadiri acara Sumatera Bike Week di Pekanbaru. Selesai menyantap hidangan dengan lapar, kami mulai mengecek motor masing-masing dan salah satu rekan dari Bali menyempatkan untuk mengganti oli.

Waktu mulai beranjak siang, kami pun mulai bergegas mengemas barang masing-masing untuk persiapan perjalanan selanjutnya. Dalam hati saya bertanya-tanya bagaimana jalan selanjutnya yang akan dihadapi, mendapatkan jawaban jalanan lurus sampai bosam. Saya pun agak mulai merasa tenang, ya saya sedikit belum terbiasa dengan "cornering". Tepat pukul 10 kami meninggalkan hotel menuju perhentian selanjutnya yaitu Pekanbaru.

Keluar dari Lubuk Linggau kami mulai memacu kekuatan kendaraan masing-masing, disini kita mulai terpisah. jam pertama kami masih semangat untuk menggas motor sekuat-kuatnya, tapi setelah itu kebosanan mulai melanda. Namun salah satu dari kami ada yang sangat asik dengan motornya sampai-sampai bablas lurus terus ketika memasuki Kiliran Jao, saya pun agak terkecoh dengan jalanan yang sangat bagus ini dan sempat memutar balik ketika mendapati perempatan menuju Pekanbaru via Teluk kuantan.

Perbeda pada sebelumnya, disini kami mulai dihadapkan dengan jalan yang berliku. Akhirnya selesai sudah kebosanan ini! Namun saya mulai khawatir karena hari mulai menjelang sore dan suasana perbukitan sangat mencekan. Kami yang sebelumnya asik memacu motor masing-masing disini mulai saling menunggu untuk jalan konvoi menghindari hal yang tidak diinginkan.

Lagi-lagi seperti hari sebelumnya kita memasuki perhentian selanjutnya menjelang tengah malam, sempat kebingungan mencari alamat hotel yang direkomendasikan oleh rekan kami. Akhirnya setelah menikmati city tour alias kesasar di Pekanbaru akhirnya kami menemukan hotel yang dimaksud.




Selesai check in hotel dan bersih-bersih, akhirnya bisa bersantai meluruskan urat-urat yang tegang ini. Pinggang encok sekali rasanya! Membuka peta melihat posisi sekarang, wah masih setengah jalan lagi mencapai Sabang!




Pekanbaru

Berhubung esok harinya bertepatan dengan acara Sumatera Bike Week, maka kami sepakat untuk menghabiskan 3 hari 3 malam di kota ini. Saya sangat penasaran seperti apa pameran motor, kebetulan tidak pernah menghadiri acara serupa. Esok hari selesai ibadah solat jum'at saya dan rekan langsung meluncur menuju tempat diadakannya acara pameran tersebut.



Berbagai macam tipe dan jenis model saya jumpai, dari tipe offroad, dual purpose, drag bike semua lengkap!






Mampir kesalah satu stand Bulurangi dari New Zealand, kita sempat bercerita pengalaman turing. Sungguh jika ada kesempatan saya ingin sekali turing disana!






Leg 3





2 hari rasanya belum cukup untuk meluruskan pinggang tetapi semua encok itu hilang dengan melihat rute selanjutnya kami akan melewati Kelok 9 dan finish di Danau Toba! Menjelang subuh saya sudah bangun untuk menunaikan ibadah, selang beberapa menit kami sudah bersiap-siap untuk meninggalkan Pekanbaru




Sepanjang rute menuju Bukit Tinggi kami banyak berhenti untuk menikmati keindahan alam dan sejuknya udara. Wajar saja, dirute sebelumnya kami dihadapkan dengan panasnya terik matahari




Pukul 10.00 kami tiba di Kelok 9, tempat yang sangan populer bagi para biker






Perut mulai keroncongan, tidak sabar untuk melanjutkan perjalanan untuk menikmati masakan Padang yang sangat terkenal dan menjamur dimana-mana. Sebuah cita-cita makan di tempat aslinya! Pada turing-turing motor sebelumnya saya sangan menjaga makan, tapi apa daya saya melupakan itu semua. Makan sepuasnya sampai kenyang!



Menyempatkan diri untuk berfoto didepan jam gadang dan bersiap untuk ngantuk hahaha




Benar saja perjalanan baru sekitar 70km tapi kami sudah berhenti untuk kesekian kalinya, tapi memang mulai Kelok 9 udara yang begitu sejuk dengan mudah membuat kita mengantuk. Bawaannya ingin tidur dan cepat-cepat sampai Sabang




Benar saja kita baru memasuki Tarutung pukul 22.00, temperatur yang begitu dingin membuat kami meringankan bukaan gas tidak seperti sebelum-sebelumnya. Kami menyantap hidangan nasi goreng disalah satu restoran yang sudah tutup, tapi kebetulan pemilik tinggal disitu juga makan dengan senang hati mempersilahkan kami masuk. Mungkin kasihan melihat kami yang kedinginan




Sempat terpikirkan untuk bermalam di kota ini tetapi niat itu kami urungkan karena berbagai hal, maka perjalanan malam itu kami lanjutkan menyisakan 108 menuju Danau Toba. Disini kekuatan fisik mulai diuji, saya sendiri sudah sangat mengigil. Akhirnya kami memasuki Danau Toba tepat tengah malam.





Leg 4



Perjalanan selanjutnya sungguh menantang!!

Bersambung..........
0
13.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan