- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
(CATPER) Cara Murah Jelajah Flores, Komodo, & Tambora [23 Agustus-18 September 2014]
TS
bantengjawa
(CATPER) Cara Murah Jelajah Flores, Komodo, & Tambora [23 Agustus-18 September 2014]
Quote:
[23 Agustus-18 September 2014]
Quote:
Rencana kami yang utama adalah menjelajahi kelimutu, wae rebo, dan pulau komodo. Sedangkan gunung tambora merupakan rencana tambahan jika kami masih memiliki sisa waktu karena kami memprioritaskan jalur laut, sehingga kami harus menyesuaikan jadwal kapal yang ada. Oleh karena itu, kami tetap membawa peralatan mendaki. Selama 27 hari, saya menghabiskan dana Rp 2.087.000,00
Quote:
23 Agustus 2014
Saya berangkat berdua dengan seorang kawan bernama dedy. Sore itu kami memulai perjalanan dari dari Purwodadi – Grobogan (Jawa Tengah). Sedangkan affan nantinya akan menyusul kami di Ende, karena dia sedang menikmati pesona alam gunung rinjani.
Jam 15.00 kami segera menuju kota Solo, kemudian bermalam di stasiun purwosari.
Biaya:
Bus Purwodadi-Solo: 13rb
Terminal tirtonadi-Stasiun Purwosari: 5rb
Saya berangkat berdua dengan seorang kawan bernama dedy. Sore itu kami memulai perjalanan dari dari Purwodadi – Grobogan (Jawa Tengah). Sedangkan affan nantinya akan menyusul kami di Ende, karena dia sedang menikmati pesona alam gunung rinjani.
Jam 15.00 kami segera menuju kota Solo, kemudian bermalam di stasiun purwosari.
Biaya:
Bus Purwodadi-Solo: 13rb
Terminal tirtonadi-Stasiun Purwosari: 5rb
Quote:
24 Agustus 2014
08.12 kereta api sri tanjung berangkat dari stasiun purwosari menuju stasiun banyuwangi baru. 21.07 sampailah kami di stasiun banyuwangi baru. kami langsung berjalan menuju pelabuhan ketapang. Setelah membeli tiket, rencana kami mau ngopi-ngopi dulu di pelabuhan. Rupanya tidak bisa, karena begitu membeli tiket kami harus segera naik ke feri.
60 menit kemudian sampailah kami di gilimanuk. Di sebrang jalan ada sebuah posko bekas pelayanan mudik lebaran. Kami pun memutuskan untuk bermalam di posko tersebut.
Biaya:
Kereta Api Solo-Banyuwangi: 50rb
Ketapang-Gilimanuk: 6,5rb
http://3.bp.blogspot.com/-819D3ioC8K...4142113623.jpg
08.12 kereta api sri tanjung berangkat dari stasiun purwosari menuju stasiun banyuwangi baru. 21.07 sampailah kami di stasiun banyuwangi baru. kami langsung berjalan menuju pelabuhan ketapang. Setelah membeli tiket, rencana kami mau ngopi-ngopi dulu di pelabuhan. Rupanya tidak bisa, karena begitu membeli tiket kami harus segera naik ke feri.
60 menit kemudian sampailah kami di gilimanuk. Di sebrang jalan ada sebuah posko bekas pelayanan mudik lebaran. Kami pun memutuskan untuk bermalam di posko tersebut.
Biaya:
Kereta Api Solo-Banyuwangi: 50rb
Ketapang-Gilimanuk: 6,5rb
http://3.bp.blogspot.com/-819D3ioC8K...4142113623.jpg
Quote:
25 Agustus 2014
Pagi-pagi sekali kami segera berangkat menuju denpasar, tujuan kami selanjutnya adalah Pelabuhan Benoa.
Sesampainya kami di Terminal Ubung Denpasar, kami menuju bagian informasi. Tarif angkot menuju pelabuhan benoa sekitar 40-50rb (mahal sekali pikirku). Kami keluar menjauh dari terminal, karena terus-terusan di kerumuni sopir angkot, sopir taksi, maupun tukang ojek. Setelah membuka maps, ternyata jaraknya cuma 9 km. Melihat jam masih menunjukkan pukul 14.30, dan kami pun memutuskan untuk berjalan kaki dari Terminal Ubung ke Pelabuhan Benoa. Lumayan bisa save 40rb, selain itu waktu juga masih banyak karena kapal KM Awu berangkat jam 22.00.
Jam 19.00 sampailah kami di Pelabuhan Benoa. Sungguh perjalanan yang menguras tenaga. Tapi di balik itu semua, kami dapat menikmati Bali sepanjang trotoar hehehe
Jam 22.00 KM Awu berangkat. Ini merupakan pengalaman ku naik kapal penumpang pelni. Pemandangan yang tak biasa, banyak penumpang yang tiduran di dek dek kapal bagian luar. Beruntunglah kami masih mendapatkan kamar.
Biaya:
Bus Gilimanuk-Denpasar: 30rb
Kapal KM Awu Benoa-Ende(Flores) kelas ekonomi: 350rb
26 Agustus 2014
Berada di kapal ternyata tidaklah terlalu buruk, makan tidur baca buku sesekali keluar kamar melihat pemandangan. Urusan makan? Hahaha disini tempat yang paling tepat menghargai makanan. Pagi nasi telor rebus, siang nasi ikan, malam nasi ikan. Hal yang paling sial adalah ketika mendapat kepala ikan, sama sekali tak ada yang bisa dimakan. Beruntunglah saya sudah bawa bekal abon dari rumah, sangatlah membantu ketika dapat kepala ikan hahaha.
27 Agustus 2014
Jam 23.00 kapal menepi di pelabuhan Ende, malam ini kami menginap di rumah mamak annisa yang kami kenal selama di kapal. Sepertinya orang baik-baik. Lumayan dapat bermalam gratis lagi.
Pagi-pagi sekali kami segera berangkat menuju denpasar, tujuan kami selanjutnya adalah Pelabuhan Benoa.
Sesampainya kami di Terminal Ubung Denpasar, kami menuju bagian informasi. Tarif angkot menuju pelabuhan benoa sekitar 40-50rb (mahal sekali pikirku). Kami keluar menjauh dari terminal, karena terus-terusan di kerumuni sopir angkot, sopir taksi, maupun tukang ojek. Setelah membuka maps, ternyata jaraknya cuma 9 km. Melihat jam masih menunjukkan pukul 14.30, dan kami pun memutuskan untuk berjalan kaki dari Terminal Ubung ke Pelabuhan Benoa. Lumayan bisa save 40rb, selain itu waktu juga masih banyak karena kapal KM Awu berangkat jam 22.00.
Jam 19.00 sampailah kami di Pelabuhan Benoa. Sungguh perjalanan yang menguras tenaga. Tapi di balik itu semua, kami dapat menikmati Bali sepanjang trotoar hehehe
Jam 22.00 KM Awu berangkat. Ini merupakan pengalaman ku naik kapal penumpang pelni. Pemandangan yang tak biasa, banyak penumpang yang tiduran di dek dek kapal bagian luar. Beruntunglah kami masih mendapatkan kamar.
Biaya:
Bus Gilimanuk-Denpasar: 30rb
Kapal KM Awu Benoa-Ende(Flores) kelas ekonomi: 350rb
Spoiler for dedy:
Spoiler for Bali:
Berada di kapal ternyata tidaklah terlalu buruk, makan tidur baca buku sesekali keluar kamar melihat pemandangan. Urusan makan? Hahaha disini tempat yang paling tepat menghargai makanan. Pagi nasi telor rebus, siang nasi ikan, malam nasi ikan. Hal yang paling sial adalah ketika mendapat kepala ikan, sama sekali tak ada yang bisa dimakan. Beruntunglah saya sudah bawa bekal abon dari rumah, sangatlah membantu ketika dapat kepala ikan hahaha.
Spoiler for kawan baru, Bene:
Spoiler for makanan penumpang ekonomi:
27 Agustus 2014
Jam 23.00 kapal menepi di pelabuhan Ende, malam ini kami menginap di rumah mamak annisa yang kami kenal selama di kapal. Sepertinya orang baik-baik. Lumayan dapat bermalam gratis lagi.
Quote:
28 Agustus 2014
Rumah mamak annisa rupanya satu kampung dengan rumah pengasingan Bung Karno di Ende. Kami pun berkunjung kesana. Kondisi cukup terawat, baik rumah maupun benda-benda peninggalan Bung Karno. Seharian kami mengitari sudut kota Ende. Lapangan pancasila yang merupakan tempat merenung sang proklamator di bawah pohon sukun hingga menemukan butir-butir pancasila. Lalu ke museum tenun ikat, menyusuri lorong pasar Ende untuk sekedar melihat-lihat tenun khas Ende. Senja menyapa, kami pun pulang membawa cerita untuk mamak annisa.
29 Agustus 2014
Kabarnya kawan kami (affan) malam ini akan sampai di Ende. Kami pun pamit meninggalkan rumah mamak annisa karena tak ingin semakin merepotkan. Oh ya, saya dari rumah membawa selembar kain batik. Lalu saya berikan kepada mamak annisa sebagai kenang-kenangan.
Akhirnya pasukan lengkap, affan telah datang. ngopi-ngopi dulu di pantai Ende sambil bertukar cerita.
Rencana kami malam ini menginap di Kantor Kodim yang terletak dekat pantai, alhamdulillah diijinkan. Bermalam gratis lagi
Rumah mamak annisa rupanya satu kampung dengan rumah pengasingan Bung Karno di Ende. Kami pun berkunjung kesana. Kondisi cukup terawat, baik rumah maupun benda-benda peninggalan Bung Karno. Seharian kami mengitari sudut kota Ende. Lapangan pancasila yang merupakan tempat merenung sang proklamator di bawah pohon sukun hingga menemukan butir-butir pancasila. Lalu ke museum tenun ikat, menyusuri lorong pasar Ende untuk sekedar melihat-lihat tenun khas Ende. Senja menyapa, kami pun pulang membawa cerita untuk mamak annisa.
Spoiler for Rumah Bung Karno:
Spoiler for lapangan pancasila:
29 Agustus 2014
Kabarnya kawan kami (affan) malam ini akan sampai di Ende. Kami pun pamit meninggalkan rumah mamak annisa karena tak ingin semakin merepotkan. Oh ya, saya dari rumah membawa selembar kain batik. Lalu saya berikan kepada mamak annisa sebagai kenang-kenangan.
Spoiler for mamak annisa:
Akhirnya pasukan lengkap, affan telah datang. ngopi-ngopi dulu di pantai Ende sambil bertukar cerita.
Rencana kami malam ini menginap di Kantor Kodim yang terletak dekat pantai, alhamdulillah diijinkan. Bermalam gratis lagi
Quote:
30 Agustus 2014
Petualangan yang sebenarnya dimulai. Tujuan pertama adalah Danau Kelimutu yang terletak di desa Moni.
Biaya:
Angkot lapangan pancasila-terminal roworeke: 5rb
Angkudes terminal roworeke-Moni: 20rb
Homestay Jhon: 50rb
Setelah mencari info, untuk ojek ke kelimutu PP 120rb, sedangakan sewa motor 100rb, kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Jaraknya cukup dekat, hanya 13 km hehehehe untung sudah pemanasan waktu di Bali.
Petualangan yang sebenarnya dimulai. Tujuan pertama adalah Danau Kelimutu yang terletak di desa Moni.
Spoiler for affan:
Spoiler for menuju Moni:
Biaya:
Angkot lapangan pancasila-terminal roworeke: 5rb
Angkudes terminal roworeke-Moni: 20rb
Homestay Jhon: 50rb
Setelah mencari info, untuk ojek ke kelimutu PP 120rb, sedangakan sewa motor 100rb, kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Jaraknya cukup dekat, hanya 13 km hehehehe untung sudah pemanasan waktu di Bali.
Quote:
31 Agustus 2014
03.00 dinihari kami start dari homestay, membelah kabut dingin desa moni. Suasana sunyi dan sedikit mencekam karena masih banyak mitos yang beredar. Kami tak terlalu menghiraukan, yang penting adalah murah.
Setelah 4 jam berjalan akhirnya kami sampai di kawah kelimutu.
Sore itu kami meninggalkan desa moni, dan kembali ke Ende.
Biaya:
Tiket masuk Taman Nasional Kelimutu: 2,5rb
Travel Moni-Terminal Ndao(Ende): 25rb
Kebetulan sekali disamping Terminal Ndao ada SPBU, kami pun bermalam disana
03.00 dinihari kami start dari homestay, membelah kabut dingin desa moni. Suasana sunyi dan sedikit mencekam karena masih banyak mitos yang beredar. Kami tak terlalu menghiraukan, yang penting adalah murah.
Setelah 4 jam berjalan akhirnya kami sampai di kawah kelimutu.
Sore itu kami meninggalkan desa moni, dan kembali ke Ende.
Spoiler for Menuju Kawah Kelimutu:
Spoiler for Taman Nasional Kelimutu:
Biaya:
Tiket masuk Taman Nasional Kelimutu: 2,5rb
Travel Moni-Terminal Ndao(Ende): 25rb
Kebetulan sekali disamping Terminal Ndao ada SPBU, kami pun bermalam disana
Quote:
01 September 2014
Pagi ini kami akan meninggalkan Ende, lalu melanjutkan perjalanan menuju Ruteng. Membutuhkan waktu 7 jam perjalanan dengan jalan yang berliku-liku. Beruntung sopir bus yang kami tumpangi paham dengan Wae rebo sehingga kami mendapatkan banyak informasi, selain itu kami juga minta di antakan ke tempat penginapan yang murah di Ruteng.
Singkat cerita, bus kami berhenti tepat di samping Losmen Karya.
Biaya:
Bus Ende-Ruteng: 110rb
Losmen Karya: 50rb
Pagi ini kami akan meninggalkan Ende, lalu melanjutkan perjalanan menuju Ruteng. Membutuhkan waktu 7 jam perjalanan dengan jalan yang berliku-liku. Beruntung sopir bus yang kami tumpangi paham dengan Wae rebo sehingga kami mendapatkan banyak informasi, selain itu kami juga minta di antakan ke tempat penginapan yang murah di Ruteng.
Singkat cerita, bus kami berhenti tepat di samping Losmen Karya.
Biaya:
Bus Ende-Ruteng: 110rb
Losmen Karya: 50rb
Quote:
02 September 2014
Pagi-pagi sekali kami bergegas menuju Terminal Mena karena otokol yang berangkat menuju desa Denge hanya sekali berangkat dalam sehari yaitu pukul 10.00. Kebetulan losmen kami letaknya tidak terlalu jauh dengan Terminal Mena. Perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai di desa Denge yaitu sekitar 4 jam. Uniknya otokol ini adalah angkutan manusia, barang, dan hewan jadi satu. Hal yang paling sial adalah saat ada penumpang yang membawa beberapa ekor babi, alamaaak! Tapi semua itu akan sirna ketika memasuki desa Dintor, kami melewati jalan yang letaknya tepat di bibir pantai selatan flores. Pesona alamnya membuat kami terbuai hingga lupa bahwasannya sedang satu bangku sama kawanan babi
Biaya:
Ojek losmen ke terminal mena: 10rb
Otokol Terminal Mena-Denge 25rb
Homestay Pak Blasius: 175rb sudah termasuk makan
Pagi-pagi sekali kami bergegas menuju Terminal Mena karena otokol yang berangkat menuju desa Denge hanya sekali berangkat dalam sehari yaitu pukul 10.00. Kebetulan losmen kami letaknya tidak terlalu jauh dengan Terminal Mena. Perjalanan yang dibutuhkan untuk sampai di desa Denge yaitu sekitar 4 jam. Uniknya otokol ini adalah angkutan manusia, barang, dan hewan jadi satu. Hal yang paling sial adalah saat ada penumpang yang membawa beberapa ekor babi, alamaaak! Tapi semua itu akan sirna ketika memasuki desa Dintor, kami melewati jalan yang letaknya tepat di bibir pantai selatan flores. Pesona alamnya membuat kami terbuai hingga lupa bahwasannya sedang satu bangku sama kawanan babi
Spoiler for otokol:
Spoiler for Homestay:
Biaya:
Ojek losmen ke terminal mena: 10rb
Otokol Terminal Mena-Denge 25rb
Homestay Pak Blasius: 175rb sudah termasuk makan
Quote:
03 September 2014
Packing, bawa barang-barang seperlunya kemudian trekking menuju Wae Rebo. Kami ditemani satu guide, namanya mas abraham. Membutuhkan waktu 3-4 jam jalan kaki untuk sampai di Wae rebo. Nanti malam kami akan menginap di Rumah Adat Mbaru Niang
Biaya:
Bermalam di rumah adat: 250rb sudah termasuk makan
Guide: 150rb/grup
Kami cukup terkenal di kalangan para mamak, karena kami sering main ke dapur untuk meminta di buatkan kopi. Satu malam disana kami sudah meneguk 8 gelas kopi hehehe mumpung gratis gan.
04 september 2014
Menjelang siang kami pun turun kembali ke homestay pak Blasius. Rencananya malam ini kami ingin ngecamp di sekitar homestay namun tidak diperbolehkan. Akhirnya setelah nego alot, malam ini kami diberi harga 100rb. Alhamdulillah
Biaya:
Homestay: 100rb
Packing, bawa barang-barang seperlunya kemudian trekking menuju Wae Rebo. Kami ditemani satu guide, namanya mas abraham. Membutuhkan waktu 3-4 jam jalan kaki untuk sampai di Wae rebo. Nanti malam kami akan menginap di Rumah Adat Mbaru Niang
Spoiler for Mbaru Niang (Wae rebo):
Spoiler for Wae rebo:
Biaya:
Bermalam di rumah adat: 250rb sudah termasuk makan
Guide: 150rb/grup
Kami cukup terkenal di kalangan para mamak, karena kami sering main ke dapur untuk meminta di buatkan kopi. Satu malam disana kami sudah meneguk 8 gelas kopi hehehe mumpung gratis gan.
04 september 2014
Menjelang siang kami pun turun kembali ke homestay pak Blasius. Rencananya malam ini kami ingin ngecamp di sekitar homestay namun tidak diperbolehkan. Akhirnya setelah nego alot, malam ini kami diberi harga 100rb. Alhamdulillah
Biaya:
Homestay: 100rb
Quote:
05 September 2014
Jam 03.00 kami harus bangun, karena otokol yang berangkat ke ruteng hanya sekali dalam sehari yaitu jam 03.30. Kali ini kami tidak perlu turun di Ruteng, cukup turun di Pela. Bus maupun travel menuju Labuan Bajo hampir setiap jam ada yang melintas. Kami juga mendapatkan tambahan kawan baru yaitu Mas Dani dan Mbak Fia dari Aceh. Kebetulan mereka juga ingin ke Pulau Komodo.
Sesampainya di Labuan Bajo, kami berlima ngaso dulu di warung es sekalian membahas rencana ke Pulau Komodo. Plan A kami tidak menginap di desa Komodo. Plan B kami menginap di desa Komodo. Akhirnya kami berpisah, mas dani dan mbak fia sudah mendapatkan penginapan yang tidak jauh dari warung es tadi, sedangkan aku memiliki insting berbeda. Saya menuju kantor Polisi Air (POLAIR). Awalnya tanya-tanya tentang kantor tiket pelni, kamudian keberuntungan kami masih berlanjut rupanya. Kami diijinkan menginap di kantor POLAIR. Alhamdulillah
Kami pun ngobrol-ngobrol sama mas indra, dan menariknya ternyata mas indra adalah keponakan dari mamak annisa yang memberikan penginapan selama di Ende. Tuhan bersama para petualang!
Sorenya, mas dani dan mbak fia berkunjung ke kantor POLAIR untuk memastikan acara besok. Keberuntungan kami masih berlanjut lagi rupanya, kami bertemu Kapten POLAIR (Nama Dirahasiakan hehehe) dia memberikan kami paket murah. Kebetulan temannya punya perahu kecil dan esok hari Cuma parkir di dermaga. Konsekuensi pakai kapal kecil adalah labuan bajo-komodo memakan waktu 3-4 jam. bagi kami itu gak masalah, berarti kami harus berangkat pagi-pagi sekali.
Biaya:
otokol Denge-Pela: 25rb
travel Pela-Labuan Bajo: 50rb
Sewa perahu: 850rb/5 orang >> 170rb/orang sudah termasuk makan dan alat snorkeling
Jam 03.00 kami harus bangun, karena otokol yang berangkat ke ruteng hanya sekali dalam sehari yaitu jam 03.30. Kali ini kami tidak perlu turun di Ruteng, cukup turun di Pela. Bus maupun travel menuju Labuan Bajo hampir setiap jam ada yang melintas. Kami juga mendapatkan tambahan kawan baru yaitu Mas Dani dan Mbak Fia dari Aceh. Kebetulan mereka juga ingin ke Pulau Komodo.
Sesampainya di Labuan Bajo, kami berlima ngaso dulu di warung es sekalian membahas rencana ke Pulau Komodo. Plan A kami tidak menginap di desa Komodo. Plan B kami menginap di desa Komodo. Akhirnya kami berpisah, mas dani dan mbak fia sudah mendapatkan penginapan yang tidak jauh dari warung es tadi, sedangkan aku memiliki insting berbeda. Saya menuju kantor Polisi Air (POLAIR). Awalnya tanya-tanya tentang kantor tiket pelni, kamudian keberuntungan kami masih berlanjut rupanya. Kami diijinkan menginap di kantor POLAIR. Alhamdulillah
Kami pun ngobrol-ngobrol sama mas indra, dan menariknya ternyata mas indra adalah keponakan dari mamak annisa yang memberikan penginapan selama di Ende. Tuhan bersama para petualang!
Sorenya, mas dani dan mbak fia berkunjung ke kantor POLAIR untuk memastikan acara besok. Keberuntungan kami masih berlanjut lagi rupanya, kami bertemu Kapten POLAIR (Nama Dirahasiakan hehehe) dia memberikan kami paket murah. Kebetulan temannya punya perahu kecil dan esok hari Cuma parkir di dermaga. Konsekuensi pakai kapal kecil adalah labuan bajo-komodo memakan waktu 3-4 jam. bagi kami itu gak masalah, berarti kami harus berangkat pagi-pagi sekali.
Biaya:
otokol Denge-Pela: 25rb
travel Pela-Labuan Bajo: 50rb
Sewa perahu: 850rb/5 orang >> 170rb/orang sudah termasuk makan dan alat snorkeling
Quote:
06 September 2014
Jam 6 pagi mesin perahu telah menyala, melaju dengan syahduu membelah gugusan pulau-pulau tandus. Rencana kami hanya ke Loh liang dan Pink Beach. Indahnya bawah laut pink beach, walau hanya dengan snorkeling. Sayangnya kami tak bisa mengabadikannya karena tidak ada persewaan camera underwater di labuan bajo. Jam 15.00 kami kembali lagi ke labuan bajo. Sesampainya di Labuan Bajo, malam ini mas dani dan mbak fia juga ikut menginap di POLAIR. Kemudian malam ini kapten mengajak kami makan-makan di kawasan wisata kuliner labuan bajo. Kapten ingin menikmati masa terakhir di labuan bajo karena bulan depan akan pindah tugas di Kupang.
Biaya:
Tiket masuk Taman Nasional: 2,5rb
Retribusi daerah: 20rb
Kamera: 5rb
Ranger komodo: 80rb/grup >> 16rb/orang
Jam 6 pagi mesin perahu telah menyala, melaju dengan syahduu membelah gugusan pulau-pulau tandus. Rencana kami hanya ke Loh liang dan Pink Beach. Indahnya bawah laut pink beach, walau hanya dengan snorkeling. Sayangnya kami tak bisa mengabadikannya karena tidak ada persewaan camera underwater di labuan bajo. Jam 15.00 kami kembali lagi ke labuan bajo. Sesampainya di Labuan Bajo, malam ini mas dani dan mbak fia juga ikut menginap di POLAIR. Kemudian malam ini kapten mengajak kami makan-makan di kawasan wisata kuliner labuan bajo. Kapten ingin menikmati masa terakhir di labuan bajo karena bulan depan akan pindah tugas di Kupang.
Spoiler for TN Komodo:
Spoiler for Sunset:
Biaya:
Tiket masuk Taman Nasional: 2,5rb
Retribusi daerah: 20rb
Kamera: 5rb
Ranger komodo: 80rb/grup >> 16rb/orang
Quote:
07 September 2014
Kami pamit dengan kapten, sayang kami tidak sempat pamit dengan mas indra karena kemarin dia sudah pergi bertugas jaga keamanan pulau. Sampai jumpa lagi capt!
Jam 10.00 kapal feri meninggalkan labuan bajo. sekitar 4 jam perjalanan, sampailah kami di Pelabuhan Sape, Bima. Lantas kami bergegas menuju Terminal Dara. Kemudian kami pun berpisah. Mas dani dan mbak fia melanjutkan perjalanan ke sumbawa. Dedy ada urusan mendadak di Bali. Lalu saya dan affan berencana mendaki gunung tambora. Hati-hati dijalan kawan!
Kami berdua segera menuju ke Desa Sila, Bima. Kebetulan affan punya kawan disana.
Biaya:
Labuan Bajo-Pelabuhan Sape: 54rb
Sape-Terminal Dara: 25rb
Terminal Dara-Sila 10rb
08 Septermber 2014
Jam 10.00 kami berangkat menuju Terminal Ginte, Dompu. Ngopi-ngopi dulu di terminal karena bus yang berangkat sampai basecamp desa pancasila jam 15.00. kalau bus yang berangkat 07.00 pagi hanya sampai calabai, jadi harus nyambung ojek sampai desa Pancasila. Tiba-tiba ada 2 orang menghampiri kami, Bang Ebin dan Mas budi. Mereka adalah pecinta alam dari mapastie dompu. Kami diajak main dulu ke kampus, dan barangkali nanti ada anak-anak yang bisa mengantarkan ke Tambora. Okelah, kami mengiyakan tawarannya.
Setelah sampai di stie yapis dompu, kami diperkenalkan dengan anak-anak mapala. Kami menyampaikan rencana kami mendaki hari ini, tapi sebelum mendaki Tambora harus menginap semalam dulu di sekretariat mapastie yapis dompu. Alamak okelah, berarti jadwal kami berlayar ke Bali harus ditunda. Rencananya kami mau pulang 11 September 2014 dengan KM Tilongkabila, namun beralih ke plan B pulang tanggal 15 September 2014 dengan KM Awu. Untungnya, kami diakomodasi selama di mapastie dompu. alhamdulillah
Biaya:
Sila-Dompu: 10rb
09 September 2014
Jam 15.00 kami berangkat menuju basecamp desa pancasila dari Terminal Ginte. Akhirnya kami diantar oleh Mas Dian, acil, dan lim. Sesampainya di basecamp pancasila, terlihat ramai sekali. Banyak anggota TNI. Ternyata beberapa hari kedepan akan ada peresmian pura di lereng tambora. Kebetulan mas Dian punya kawan disini, jadi kami menginap dirumah temannya.
Biaya:
Bus Dompu-Pancasila: 35rb
Registrasi pendakian: 10rb
Kami pamit dengan kapten, sayang kami tidak sempat pamit dengan mas indra karena kemarin dia sudah pergi bertugas jaga keamanan pulau. Sampai jumpa lagi capt!
Jam 10.00 kapal feri meninggalkan labuan bajo. sekitar 4 jam perjalanan, sampailah kami di Pelabuhan Sape, Bima. Lantas kami bergegas menuju Terminal Dara. Kemudian kami pun berpisah. Mas dani dan mbak fia melanjutkan perjalanan ke sumbawa. Dedy ada urusan mendadak di Bali. Lalu saya dan affan berencana mendaki gunung tambora. Hati-hati dijalan kawan!
Kami berdua segera menuju ke Desa Sila, Bima. Kebetulan affan punya kawan disana.
Biaya:
Labuan Bajo-Pelabuhan Sape: 54rb
Sape-Terminal Dara: 25rb
Terminal Dara-Sila 10rb
08 Septermber 2014
Jam 10.00 kami berangkat menuju Terminal Ginte, Dompu. Ngopi-ngopi dulu di terminal karena bus yang berangkat sampai basecamp desa pancasila jam 15.00. kalau bus yang berangkat 07.00 pagi hanya sampai calabai, jadi harus nyambung ojek sampai desa Pancasila. Tiba-tiba ada 2 orang menghampiri kami, Bang Ebin dan Mas budi. Mereka adalah pecinta alam dari mapastie dompu. Kami diajak main dulu ke kampus, dan barangkali nanti ada anak-anak yang bisa mengantarkan ke Tambora. Okelah, kami mengiyakan tawarannya.
Setelah sampai di stie yapis dompu, kami diperkenalkan dengan anak-anak mapala. Kami menyampaikan rencana kami mendaki hari ini, tapi sebelum mendaki Tambora harus menginap semalam dulu di sekretariat mapastie yapis dompu. Alamak okelah, berarti jadwal kami berlayar ke Bali harus ditunda. Rencananya kami mau pulang 11 September 2014 dengan KM Tilongkabila, namun beralih ke plan B pulang tanggal 15 September 2014 dengan KM Awu. Untungnya, kami diakomodasi selama di mapastie dompu. alhamdulillah
Biaya:
Sila-Dompu: 10rb
09 September 2014
Jam 15.00 kami berangkat menuju basecamp desa pancasila dari Terminal Ginte. Akhirnya kami diantar oleh Mas Dian, acil, dan lim. Sesampainya di basecamp pancasila, terlihat ramai sekali. Banyak anggota TNI. Ternyata beberapa hari kedepan akan ada peresmian pura di lereng tambora. Kebetulan mas Dian punya kawan disini, jadi kami menginap dirumah temannya.
Biaya:
Bus Dompu-Pancasila: 35rb
Registrasi pendakian: 10rb
Quote:
10 September 2014
Jam 08.00 kami memulai pendakian. Kami berencana ngecamp di pos 3. Hutannya lebat, vegetasinya menurutku hampir sama dengan hutan bremi gunung argopuro. Singkat cerita, jam 16.00 kami sampai di pos 3.
11 September 2014
Jam 02.00 dinihari kami summit attack, namun mas dian tidak ikut karena dia ingin memasak saja sehingga begitu turun dari puncak kami bisa langsung santap makanan.
Ketika medan jalan mulai berganti dengan pasir, angin berhembus dengan hebat. Kami harus berlindung di balik batu, jika kondisi alam mulai bersahabat kami akan melanjutkan perjalanan. Padahal benera merah putih yang berkibar di puncak sudah dihadapan mata kami.
Mentari pagi mulai menyapa, kini angin berhembus dengan lembut. Kami pun melanjutkan perjalanan kami, hingga sampai ke titik tertinggi gunung tambora.
Jam 18.00 kami sudah kembali ke desa pancasila
Jam 08.00 kami memulai pendakian. Kami berencana ngecamp di pos 3. Hutannya lebat, vegetasinya menurutku hampir sama dengan hutan bremi gunung argopuro. Singkat cerita, jam 16.00 kami sampai di pos 3.
11 September 2014
Jam 02.00 dinihari kami summit attack, namun mas dian tidak ikut karena dia ingin memasak saja sehingga begitu turun dari puncak kami bisa langsung santap makanan.
Ketika medan jalan mulai berganti dengan pasir, angin berhembus dengan hebat. Kami harus berlindung di balik batu, jika kondisi alam mulai bersahabat kami akan melanjutkan perjalanan. Padahal benera merah putih yang berkibar di puncak sudah dihadapan mata kami.
Mentari pagi mulai menyapa, kini angin berhembus dengan lembut. Kami pun melanjutkan perjalanan kami, hingga sampai ke titik tertinggi gunung tambora.
Jam 18.00 kami sudah kembali ke desa pancasila
Spoiler for Gunung Tambora:
Quote:
12 September 2014
Pagi-pagi dapat kabar baik, kami mendapatkan tumpangan gratis ke dompu dengan bus milik kodim dompu. Malam ini kami akan menginap di rumah mas Dian.
14 September 2014
Kami kembali ke desa sila. Esok hari kami akan berlayar menuju ke Bali. Mas agus nampak membawa 2 ekor ayam kampung “bagaimana kalau malam ini bakar ayam?” ujarnya. Okelah, siap 86! Malam yang begitu meriah menjelang berakhirnya petualangan kami
15 September 2014
Kami segera menuju pelabuhan karena ore ini kami akan berlayar menuju Pulau Bali.
Biaya:
Sila-Terminal Dara: 10rb
Ojek ke Pelabuhan Bima: 5rb
Tiket KM Awu Ekonomi Bima-Benoa: 190rb
Kali ini kami tidak mendapatkan kamar, jadi kami naik ke dek kapal paling atas. Lalu gelar matras, gelar sleeping bag, dan tidur beratapkan bintang. Sungguh syahduu
16 September 2014
Sesuai di jadwal, kapal akan sampai di pelabuhan benoa jam 19.00. Namun rupanya kapal datang lebih cepat, karena jam 13.00 kapal sudah sandar. Lalu kami di jemput dedy di pelabuhan, Tim kami kembali lengkap. Setelah santap siang, kami pun segera kembali ke Pulau Jawa. Malam ini kami bermalam di stasiun banyuwangibaru.
Biaya:
Bus Denpasar-Gilimanuk: 30rb
Kapal feri Gilimanuk-Ketapang: 8rb
17 September 2014
Road to Solo!
Biaya:
KA Sri Tanjung Banyuwangibaru-Solo Purwosari: 50rb
Bus Solo-Semarang: 15rb
Jam 24.00 kami sampai di semarang, dan kami pun berpisah. Hati-hati dijalan sobat! Kemudian aku mau kemana? Aku dijemput pasky dan farid lalu kita habiskan malam di Peacock Coffee. Ngopi-ngopi berbagi cerita
18 September 2014
Aku pamit dengan pasky dan farid, kemudian aku meluncur menuju Stasiun Semarang Poncol. Jam 13.00 KA Blora Jaya mengantarkan aku pulang ke rumah dengan membawa sejuta cerita.
Biaya:
Bus Trans Semarang: 3,5rb
KA Blora Jaya: 15rb
Angkot: 4rb
Total Biaya: Rp 2.087.000,00
Pagi-pagi dapat kabar baik, kami mendapatkan tumpangan gratis ke dompu dengan bus milik kodim dompu. Malam ini kami akan menginap di rumah mas Dian.
14 September 2014
Kami kembali ke desa sila. Esok hari kami akan berlayar menuju ke Bali. Mas agus nampak membawa 2 ekor ayam kampung “bagaimana kalau malam ini bakar ayam?” ujarnya. Okelah, siap 86! Malam yang begitu meriah menjelang berakhirnya petualangan kami
15 September 2014
Kami segera menuju pelabuhan karena ore ini kami akan berlayar menuju Pulau Bali.
Biaya:
Sila-Terminal Dara: 10rb
Ojek ke Pelabuhan Bima: 5rb
Tiket KM Awu Ekonomi Bima-Benoa: 190rb
Kali ini kami tidak mendapatkan kamar, jadi kami naik ke dek kapal paling atas. Lalu gelar matras, gelar sleeping bag, dan tidur beratapkan bintang. Sungguh syahduu
16 September 2014
Sesuai di jadwal, kapal akan sampai di pelabuhan benoa jam 19.00. Namun rupanya kapal datang lebih cepat, karena jam 13.00 kapal sudah sandar. Lalu kami di jemput dedy di pelabuhan, Tim kami kembali lengkap. Setelah santap siang, kami pun segera kembali ke Pulau Jawa. Malam ini kami bermalam di stasiun banyuwangibaru.
Biaya:
Bus Denpasar-Gilimanuk: 30rb
Kapal feri Gilimanuk-Ketapang: 8rb
17 September 2014
Road to Solo!
Biaya:
KA Sri Tanjung Banyuwangibaru-Solo Purwosari: 50rb
Bus Solo-Semarang: 15rb
Jam 24.00 kami sampai di semarang, dan kami pun berpisah. Hati-hati dijalan sobat! Kemudian aku mau kemana? Aku dijemput pasky dan farid lalu kita habiskan malam di Peacock Coffee. Ngopi-ngopi berbagi cerita
Spoiler for FINISH:
18 September 2014
Aku pamit dengan pasky dan farid, kemudian aku meluncur menuju Stasiun Semarang Poncol. Jam 13.00 KA Blora Jaya mengantarkan aku pulang ke rumah dengan membawa sejuta cerita.
Biaya:
Bus Trans Semarang: 3,5rb
KA Blora Jaya: 15rb
Angkot: 4rb
Total Biaya: Rp 2.087.000,00
Quote:
Diubah oleh bantengjawa 26-07-2016 15:41
tata604 memberi reputasi
1
19.9K
Kutip
148
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan