Wisata Ke Kotawaringin TImur di Bagian Tengah Pulau Kalimantan
TS
arv121093
Wisata Ke Kotawaringin TImur di Bagian Tengah Pulau Kalimantan
Halo gan, tuh yang di atas gambar apa yah ? kok ada tulisan "SELAMAT DATANG DI SAMPIT" ?
Sempit kali ?
Bukan gan, ternyata itu adalah salah kota kecil yang berada di kalimantan bagian tengah yang sekarang mulai menjadikan diri sebagai kota destinasi wisata pada tahun 2015 ini gan.
Nah sekarang kita cek yuk, apa aja yang ada di kota sampit ini dan gimana sejarah nya ?
Spoiler for Sampit Menjadi Kota Wisata pada 2015:
Quote:
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus melakukan pembenahan untuk mewujudkan Sampit menjadi kota wisata pada 2015.
"Saya berharap pada 2015 semua sudah terwujud, sebelum berakhir masa jabatan saya dengan pak Taufiq Mukri (Wakil Bupati Kotawaringin Timur). Kita ingin wujudkan Sampit sebagai kota wisata yang menjadi kebanggaan," kata Bupati Kotawaringin Timur, H Supian Hadi di Sampit, Senin (24/3/2014).
Saat ini pembenahan besar-besaran dilakukan untuk mempercantik Kota Sampit. Sekitar Rp 232 miliar anggaran dialokasikan untuk proyek tersebut dengan sistem pendanaan tahun jamak yakni pada 2013, 2014 dan 2015.
Proyek yang dikerjakan di antaranya pembangunan bundaran Nanas di Kecamatan Kotabesi, bundaran Tugu Adipura, pintu gerbang, patung Tjilik Riwut dan penataan bundaran di Jalan Tjilik Riwut.
Selain itu, penataan Taman Kota, pembangunan ikon Kota Sampit dengan maskot patung jelawat, pasar modern di lokasi eks Mentaya Theatre, penataan bundaran serta pembangunan "Islamic Center" di Jalan Jenderal Sudirman.
"Ikon kota Sampit itu dibangun di pinggir Sungai Mentaya, seperti halnya di Singapura. Jadi dari sini kami berharap akan terbuka berbagai jenis peluang usaha kecil untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Supian.
Tidak hanya di dalam kota, pembenahan juga dilakukan di obyek-obyek wisata di luar kota seperti Pantai Ujung Pandaran dan makam yang banyak dikunjungi di kawasan itu, pembenahan akses jalan dan "betang" di Desa Tumbang Gagu, yakni rumah berusia seratus tahun lebih yang merupakan rumah khas Suku Dayak.
"Kalau kekayaan bahan tambang itu bisa habis, perkebunan juga ada kalanya lesu. Makanya, kita harus terus mencari alternatif peluang usaha bagi masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan pariwisata," ujarnya.
Supian memahami kebijakannya dalam melakukan terobosan ini menuai pro dan kontra. Namun hal itu dianggapnya sebagai sesuatu yang wajar dan harus ditanggapi positif karena masyarakat belum melihat hasil nyatanya.
Supian pun meminta doa dan dukungan masyarakat karena apa yang dilakukannya untuk kepentingan masyarakat dalam jangka panjang dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kotawaringin Timur.
Spoiler for Sejarah Singkat Kota Sampit:
Quote:
Sampit konon katanya berasal dari bahasa Tionghoa yang terdiri dari kata Sam (tiga) dan It (satu). Disebut 31 karena pada jaman dahulu daerah ini pernah kedatangan rombongan dari Tionghoa yang berjumlah sekitar 31 orang yang kemudian melakukan usaha perdagangan dan perkebunan. Sampit memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan sejarah Kotawaringin Timur yang berhubungan dengan pemerintahan Majapahit dan masuknya Islam ke Kalimantan, dimana pada masa itu wilayah Kalimatan Tengah sedang dikuasai oleh Kerajaan Demak. Sejarah tersebut dimulai dengan masuknya pengaruh kerajaan Hindu Majapahit pada tahun 1365 Masehi. Hal tersebut dikuatkan dengan karya Mpu Prapanca yang menyebutkan daerah Kotawaringin Timur dalam pupuh XIII Nagarakertagama.
Spoiler for Tempat Wisata Kota Sampit:
Quote:
Puruk Batu Suli
Puruk Batu Suli adalah nama salah satu tempat objek pariwisata yang tidak asing bagi masyarakat di kabupaten Gunung Mas. Terletak tepat di Desa Tumbang Manange atau sering disebut Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas. Uniknya tempat ini berada di pinggir Sungai Kahayan dan memiliki panorama yang sangat indah.
Salah satu daya tarik dari Puruk Batu Suli adalah Batu Antang, batu yang berbentuk seperti antang (elang) yang sedang mengepakkan sayapnya. Bila dilihat Batu Antang ini tersusun dua dan di antara kedua batu ini terdapat sebuah celah kecil. Di sini sekali keberanian Anda akan ditantang, bagi yang berani boleh coba, kalau ragu-ragu lebih baik melihat saja. Anda akan ditantang untuk melewati celah kecil di antara kedua batu tadi dengan cara merayap.
Anehnya biarpun celah batunya kecil, tapi kalau dilewati orang bisa saja lewat. Menurut mitos yang pernah saya dengar bagi yang ragu-ragu lebih tidak usah mencoba untuk melewati kedua celah batu tadi karena bisa saja Anda akan tersangkut pada celah batu tersebut. Karena pernah kejadian ada orang yang nyangkut pada kedua celah batu.
Yang tidak kalah asyiknya di Puruk Batu Suli ini selain Batu Antang juga ada terdapat Batu Tingkes, Talaga Bawin Kameloh, serta kuburan Amai Rawang (Bahasa Dayak Kadorih, amai berarti Bapak/Ayah). Dari atas sini Anda akan melihat pemandangan yang belum pernah Anda lihat sebelumnya.
Quote:
Pantai Ujung Pandaran
Pantai yang terkenal dengan hamparan pasir putih dan kekayaan biota lautnya ini membentang puluhan kilometer dari Kabupaten Kotawaringin Timur hingga perbatasan Kabupaten Seruyan. Pantai Ujung Pandaran termasuk jenis pantai yang landai, seperti pantai-pantai yang menghadap Laut Jawa pada umumnya.
Selain menikmati keindahan pemandangan alamnya, di Pantai Ujung Pandaran ini pengunjung juga dapat menyaksikan ritual adat Simah Laut yang dipraktekkan oleh masyarakat nelayan setempat secara turun temurun. Simah Laut adalah ritual tolak bala yang dilakukan oleh para nelayan Ujung Pandaran sebelum memulai pelayaran ke laut untuk mencari ikan. Ritual tahunan ini dilakukan setiap tanggal 10 bulan Syawal, atau sepuluh hari setelah Hari Raya Idulfitri. Sebelum acara ini dilaksanakan, biasanya masyarakat setempat bergotong-royong membersihkan pantai terlebih dahulu. Setelah pantai dirasa cukup bersih, ritual Simah Laut baru diselenggarakan dengan cara melarungkan berbagai macam sesaji ke tengah laut. Oleh masyarakat setempat, ritual ini dipercaya dapat mendatangkan keselamatan dan memberikan limpahan rezeki selama melaut.