Kamikazekun
TS
Kamikazekun
Trip Report : Kembali ke Alam di Baduy Dalam. Full Picture!
Ini trip ke dua setelah Pulau Tunda yang gue jabanin walau pun musim hujan. Biasanya ke laut melulu, sekarang malah lari ke gunung.
[/CENTER]
Quote:

Seperti yang gue lihat di prakiraan cuaca, saat ngetrip nanjak ke Baduy bakal diselingi sama hujan. Dan yah, begitu lah keadaannya. Hujan panas ganti-gantian.. Apa hendak dikata, kaki ini gatal melangkah. Berangkat!
Quote:



Pagi buta gue udah melangkahkan kaki menuju meeting point yang udah ditentuin bersama yakni stasiun duri. Dari stasiun duri, naik kereta ekonomi tujuan stasiun Rangkasbitung. Intip-intip langit, udah mendung aja bagian selatan. Tanda-tanda turun hujan siang hari semakin besar.. Tujuan akhir sebelum mendaki adalah Ciboleger naik elf sewaan.


Quote:


Tiba di Ciboleger, isi perut dulu sambil santai sejenak di rumah warga. Orang-orang Baduy dalam (Kanekes) yang akan jadi guide kita udah mulai berdatangan. Orang-orang ini juga bisa dijadikan jasa porter sampai ke Baduy dalam buat mereka yang enggan nenteng-nenteng tas bawaannya. Belom juga ngelewatin portal selamat datang udah diguyur hujan. Pasang jas hujan, hajar terus!emoticon-I Love Indonesia (S)


Quote:


Hujannya cuma 10-20 menit tapi yang bikin bahaya tanahnya jadi becek, tergenang. Maka jadilah jalanan yang hanya setapak itu licin seada-adanya. Ga hati-hati bisa selip jatuh walaupun pake tongkat..

Trekking sejam pemandangannya masih dengan rumah-rumah khas suku baduy luar. Seperti yang kita ketahui baduy terbagi dua, yaitu baduy luar dan baduy dalam (kanekes). Baduy luar adalah wilayah orang baduy dalam yang sudah tidak diterima lagi oleh orang-orang suku baduy dalam karena sudah melanggar adat atau tersentuh moderenisasi. Bisa dilihat saat trekking, di wilayah penduduknya ada beberapa yang memakai baju kaos, rumahnya dijadiin kios / warung, memakai ember, dan lainnya. Mereka ini tersebar di Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Walaupun seperti itu, mereka juga ga bisa ninggalin adatnya seperti bentuk rumahnya masih sama dengan baduy dalam.


Quote:


2-3 jam melewati desa Gajeboh menuju jalur pendakian. Lutut berasa panas, napas naik turun dan pundak mulai pegal. Belok dikit, turun bentar eh tanjakan lagi. Khan maeeeennn... Anak laut diajak nanjak.. emoticon-Hammer

Rumah penduduk udah jarang keliatan. Paling bisa dilihat dari kejauhan doang.. Sisanya? Hamparan kebun padi gogo. Iya, gak ada sawah disini. Mungkin kontur tanahnya terlalu landai, jadi padi gogo yang dipilih. Istirahat sejenak, ngaso dulu. Jangan khawatir kalo kehabisan air minum, orang baduy ada yang jualan di sepanjang jalur trekking ini.[
/CENTER]

Quote:


Mumpung lagi istirahat, cerita dulu dikit tentang Baduy. Orang Baduy Luar atau disebut juga suku Baduy Panamping. Cara nentuin mana Panamping atau Kanekes adalah dari pakaian mereka. Baduy Panamping memakai pakaian dan ikat kepala warna hitam, bisa juga pakaian moderen saat ini sedangkan Baduy Kanekes memakai pakaian dan ikat kepala warna putih.

Sehari-hari kegiatannya bertani, nyari buah-buahan dan madu di hutan untuk dijual. Duitnya dipakai buat membeli kebutuhan yang tidak mereka dapati di hutan atau tidak dapat mereka produksi sendiri. Sebelum mengenal uang, sistem mereka barter. Sempet mikir juga awalnya kenapa mereka butuh uang, padahal kebutuhan mereka semua ada di dalam hutan. Yasudahlah..

Untungnya trip ini diadain bulan Januari. Pada bulan Februari sampai April, Baduy Dalam ditutup untuk orang luar karena orang Kanekes melaksanakan puasa dan menahan diri untuk tidak keluar jalan-jalan dari Baduy Dalam (bulan Kawalu). Sebenarnya ngga selamanya Februari sampai April. Penentuan bulan Kawalu ini ditentukan dari musim tanam dan musim panen. Kalo musim tanamnya geser, musim panen juga geser. Di bulan-bulan ini kebanyakan orang kanekes menghabiskan waktunya di dalam rumah. Jika berkunjung saat bulan Kawalu, pengunjung hanya bisa menikmati suasana sampai Baduy Luar aja.


"Ketika telingamu mendengar angin bernyanyi, isyarat kaki telah melangkah masuk sampai ke tujuan. Selamat datang di Baduy Dalam.."

Quote:

Iya, bener. Angin seakan-akan bernyanyi di atas sini. Sebabnya, banyak batang-batang bambu dilubangi seperti suling dan diikatkan menjulang diatas pohon. Ketika angin lewat, suaranya merdu terdengar diseantero hutan sore itu. Bikin gue diam sejenak cengo kayak dihipnotis.. Suasana sepi karena rombongan gue udah gue tinggal jauh di belakang bersama dua kawan.


Quote:


Sampai di Baduy Dalam tepat jam 6 sore. Langsung rendamin kaki di sungai terdekat.. Dinginnya air jadi obat penghilang pegal. Rombongan gue belom datang-datang juga padahal udah mau gelap tanpa penerangan, tanpa komunikasi di tengah hutan. Malam menjelang, tidak ada yang bisa dilakukan selain makan bersama, bercengkrama dengan masyarakat Kanekes sambil ngopi-ngopi, nangkepin kunang-kunang yang hilir mudik, hamparan bintang-bintang di langit (lengkap dah rasi bintangnya) dan terkagum-kagum dengan jamur yang keliatan nyala dalam gelap.

Ada yang unik disini. Mereka jualan snack, minuman sachet bahkan popmie! Hihihihii..


Quote:


Bangun pagi sob! Cuci muka lalu buang hajat di alam terbuka dibalik bilik sangat-sangat-super-sederhana. Hahahaa.. Gak perlu mandi karena trekking turun bakal mandi keringat lagi. Sarapan bareng lalu bersiap packing untuk pulang.

Jalur pulang tidak melewati jembatan akar yang tersohor itu karena jalanannya lagi berbahaya disebabkan hujan. Maka diambil lah jalur menuju telaga. Pukul 8 tepat, rombongan pamit meninggalkan Baduy Dalam. 2 jam awal menuju perbatasan Baduy Dalam dan Luar selalu disuguhi tanjakan melulu..


Quote:


Hujan, kering, hujan lagi, kering lagi. Bener-bener gak nentu cuacanya. Tergantung awan yang lewat diatas kepala. Beruntung kalo hanya mendung aja, lumayan adem daripada kena sinar matahari langsung.

Mendekati dusun rumah warga pertama kali, tiba lah di telaga yang air seluruhnya berwarna hijau. Entah apa namanya.. Main-main sebentar sambil istirahat, gak lupa cuci alas kaki yang belepotan lumpur. Bikin langkah makin licin kalo ketemu tanjakan atau turunan. Ada buayanya gak yah?



Quote:


Ketemu tanjakan pada ngeluh, ketemu turunan juga ngeluh. hahahaa.. Licin banget plus curam. Kejadian kepeleset udah lumrah, asal gak gelinding sampe bawah aja..

Jam menunjukkan pukul 12 siang. Gue menginjakkan kaki kembali ke Ciboleger.. 4 jam perjalanan pulang yang seru! Gue menuju ke rumah warga untuk mandi dan mengatur kembali barang-barang bawaan. Selesai mandi, makan di warung lalu jalan-jalan di sekitar Ciboleger karena pengen liat hasil kain tenun khas Baduy.

Dari motif dan bahannya keliatan seperti tenun sumbawa. Hanya saja karakter motifnya lebih halus dan kainnya tidak setebal tenun sumbawa. Gue beli tiga lembar ukuran scarf. Lumayan dikasih harga Rp100.000,-.

Tak lama kemudian teman-teman rombongan berdatangan. Mandi, makan, beres-beres lalu bersiap untuk pulang. Karena udah kesorean, kereta dari Rangkas menuju Tanah Abang udah gak kekejar lagi. Akhirnya dari Ciboleger menuju stasiun Maja mengejar commuter line terakhir.

Belum puas rasanya main-main disini karena belum kesampaian mandi di sungai dan icip-icip durian.


Quote:


See you on next trip!
Pulau Harapan, Kep. Seribu

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia
emoticon-I Love Indonesia


Spoiler for Catatan Kecil TS:



Quote:
Diubah oleh Kamikazekun 02-02-2016 06:23
0
45K
220
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan