Om Teddy (jiahhh oomm) lahir di kawasan Bandung Utara, yang masih berupa perbukitan. Sejak kecil, si Om sering camping, berburu, atau cuma berkelana di hutan sekitar rumahnya. Saat dewasa, kecintaan si Om pada alam membuatnya bergabung dengan Pramuka, Menwa, Wanadri, dan Perbakin.
Keahlian Om Teddy Kardin dalam bidang navigasi membuatnya dekat dengan dunia militer. Pertamakali terjadi pada tahun 1988, Prabowo Subianto mantan Danjen Kopassus mempercayainya untuk mengajar para prajurit bernavigasi, pada saat itu navigasi masih merupakan hal yang sulit dikalangan militer kita. Keterlibatan Om Teddy dengan Angkatan Darat juga di operasi militer di Timor-Timur. Pada peristiwa penyanderaan peneliti Ekspedisi Lorentz ’95 di hutan Jayawijaya, Prabowo juga meminta Om Teddy membantu Kopassus untuk membebaskan sandera dari tangan kelompok OPM pimpinan Kelly Kwalik. Dengan keahliannya dibidang navigasi operasi tersebut berjalan dengan sukses. Usai operasi tersebut, Om Teddy kembali diminta ke Kalimantan, disana ia memimpin 40 pasukan komando untuk tracking dihutan. Di dalam kegiatan tersebut juga ada pasukan elite (Special Forces) Amerika Serikat yang ikut mempelajari Survival dan Navigasi. Sumbangsih tersebut yang akhirnya membuat Om Teddy Kardin dinobatkan sebagai warga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus)
Selama berkelana dalam hutan, si Om menyadari satu hal: pisau adalah benda terpenting untuk hidup di hutan. Sejak saat itu, Om Teddy selalu membawa sebilah pisau kemana pun beliau bertugas.
Bertugas? Emang kerja si Om apa?
Ternyata gan, si Om ini juga seorang Geolog yang sering melakukan penelitian-- terutama eksplorasi minyak bumi-- ke berbagai pelosok negeri. Maklum lah, beliau kan lulusan Teknik Geologi ITB. Banyak banget lah prestasi Om Teddy di bidang militer dan ekspedisi. Lebih jelasnya bisa dilihat di sini

Karena kecintaannya pada pisau, pada awal 1990, Om Teddy merintis bengkel pisau buatan tangan bernama T. Kardin Pisau Indonesiadi kawasan Hegarmanah, Bandung. Dalam satu bulan, 40 karyawan Om Teddy bisa menghasilkan sekitar 300 pisau. Jangan salah gan, pisaunya bukan pisau dapur yang biasa dijual abang-abang di pasar, atau dijual pake mobil pick-up keliling komplek
Pisau buatan Om Teddy ini berbahan baku baja O1, D2, 440C, ATS-34 standar AISI (American Iron and Steele Institute), juga baja Damaskus. Tau gak gan, baja Damaskus ini terkenal dengan sifat superplastisnya, katanya sih semua benda yang pake baja ini gak akan tumpul dan patah, apalagi retak
Selain itu, gagang pisaunya pun gak sembarangan. Biasanya pake tanduk rusa, tanduk kerbau, kayu ebony, atau kayu tropis berkualitas tinggi lainnya.


Ah gak pake lama, yang uda penasaran banget sama karya Om Teddy Kardin, nih dia beberapa diantaranya:














Dan buat agan yang pengen ngasi hadiah buat istrinya, ada juga nih set pisau dapurnya


Keren kan gan! Produk dalam negeri loh ini

Buat agan-agan kolektor pisau atau pengen ngasi hadiah out of the box, harga pisau-pisau T. Kardin Pisau Indonesia berkisar antara IDR 450 ribu sampai 2 koma sekian juta, gan
Tapi ya ada harga, ada barang gan. Apalah artinya uang segitu, kalo agan bisa dapet pisau berbahan baja kualitas tinggi, yang presisi dan artistik.

Satu kalimat ini bisa mewakili kisah Om Teddy Kardin.
"Kerjakan apa yang kau cintai, cintai apa yang kau kerjakan, maka kehidupan akan mencintaimu"

Kalo kata Om Teddy, buat tahu kualitas sebilah pisau, bisa diuji dengan cara berikut:
Ambil sehelai kertas, lipat di tengah. Kemudian sobek bagian yang terlipat itu dengan pisau yang ingin agan uji. Kalo hasil sobekannya gak rata/berantakan, it means pisau agan berkualitas rendah. Tapi kalo sobekannya mulus tanpa gerigi, pisau agan berkualitas super.
Terus Om Teddy juga berpesan, bagi-bagi cendol dan rate-nya buat TS. Kalo kaga, pisau melayang nih