Negeri di atas awan...spt dalam lagunya Katon Bagaskara memang benar-benar ada di Indonesia tepat nya di Desa Sembungan di dataran tinggi Dieng Wonosobo Jateng. Desa yang terletak di ketinggian 2300dpl ini mempunyai beberapa tempat yg sangat menarik untuk dikunjungi.

Nah beberapa waktu lalu tepatnya bulan Juli 2013 saya bersama teman memutuskan untuk berkunjung kesana. Kami memutuskan untuk berangkat setelah sholat dhuhur, pukul 12.45WIB. Kami berangkat dengan kendaraan pribadi dari Yogyakarta. Dikarenakan belum makan siang maka kamipun memutuskan untuk beristirahat sejenak sembari makan siang menikmati Soto Khas Semarang saat di Magelang yaitu pukul 13.20WIB.

Pukul 14.00WIB kami melanjutkan perjalanan menuju ke Dieng.. Cuaca cukup cerah saat itu dan suasana sejuk pegunungan begitu kental saat kami memasuki Temanggung. Dan perjalananpun terasa seru dengan lika-liku jalanan Hotmix yang memacu adrenalin untuk tancap gass..hehee. Akhirnya memasuki Wonosobo,arloji menunjukkan pukul 15.10WIB dan hawa dingin mulai terasa saat kami diselimuti perbukitan menuju Dieng.

Tak terasa kamipun sudah memasuki kawasan wisata Dieng pada pukul 15.45WIB dan tidak berapa lama(sekitar 10 menit) kami sampai di penginapan/homestay yang terbilang cukup strategis dan bagus dengan fasilitas yang sesuai tentunya ! hehe.. dengan harga dibawah 300rb.

Setelah istirahat ngopi-ngopi dan ngobrol sejenak dengan Sang Empunya Homestay, kamipun memutuskan untuk JJS alias jalan –jalan sore karena lokasi penginapan berada di dalam kawasan wisata maka kami hanya berjalan kaki sekalian olahraga dan juga membakar kalori agar hawa dingin tidak begitu membuat kaku persendian,makan kemudian ke perkebunan kentang,carica dan ke kampung penduduk setempat, sempat juga berbelanja kaos,syal dll di kios kecil dekat Masjid Dieng.

Menjelang magrib kamipun kembali ke penginapan dan mandi (dengan air panas tentunya ). Dan setelah makan malam, langsung istirahat karena besok pagi-pagi sekali harus bangun untuk mendaki bukit Sikunir yang konon Spot Sunrisenya digadang-gadang sebagai salah satu yang terbaik di Dunia..Woww

Tepat pukul 03.30WIB Alarm sudah berteriak-teriak..bangun dan prepare dengan perlengkapan yang sudah kami siapkan diantaranya Jaket tebal,Kupluk,Syal,Sarung tangan,Senter,Kamera dan Tripod,tak lupa beberapa camilan ringan untuk menemani nanti menunggu sunrise. Kami berangkat dari penginapan pukul 03.55WIB dan sampai pelataran parkir Bukit Sikunir tepat pukul 04.15WIB. Perlu diketahui jarak dari pelataran parkir sampai ke spot sunrise sekitar 900Meter,banyak rombongan wisatawan juga dari berbagai daerah sudah berkumpul disana. Sungguh dingin yang extreme sekali untuk ukuran di Indonesia (suhu di Expedition Gear menunjukkan 6 ° Celcius). Perlu pembaca ketahui suhu extreme di Dieng pada bulan Juli-Agustus berkisar 10° sampai 15° Celcius di siang hari dan 0° - 5° Celcius di malam/dini hari bahkan minus.

Kamipun mulai mendaki bukit dengan bantuan senter karena walaupun sudah ada jejak yang tegas namun jalan gelap gulita dan di sisi kiri adalah jurang jadi mesti extra hati-hati. Sekitar pukul 04.45 kami sampai di puncak bukit dengan nafas ngos-ngosan tentunya karena trek yang sangat extrem,langsung saja mengeluarkan senjata andalan alias tripod dan kamera kemudian mencari spot yg Oke untuk menyambut Sang Golden Sunrise .

Semua keringat,capek dan nafas ngos-ngosan langsung sirna tatkala sang surya mulai menebarkan sedikit cahayanya menembus cakrawala yang membentang dan menyapa Gunung Sindoro,Gunung Sumbing,Gunung Merbabu,Gunung Merapi dan Gunung Lawu pun keliatan di ujung sana. Seiring dengan rona merah di batas cakrawala senyum kami pun mengembang dan mulailah aksi jeprat-jepret sambil mengagumi keindahan Golden Sunrise. Memang tidak salah kalau tempat ini punya julukan seperti itu..Spektakuler dan Menakjubkan itu kata yang tepat kiranya untuk mendeskripsikan sunrise di bukit Sikunir ini.

Setelah arloji menunjukkan pukul 07.45 kamipun beranjak ke spot bukit 1 untuk melihat keindahan Telaga Cebong. Mata air alami dari tanah yang begitu jernih,tenang dan berkilau melengkapi keindahan pagi itu. Masih dengan rasa kagum..kami kembali ke penginapan melewati kampung-kampung dan juga melihat langsung aktifitas para penduduk lokal yang rata-rata bertani.


Selesai berkemas,kamipun pulang menuju Yogyakarta dan tak lupa membeli oleh-oleh khas Dieng untuk kerabat dan handai taulan dan juga mencicipi Mie Ongklok Longkrak yang terkenal itu.. Sungguh perjalanan yang indah dan tak terlupakan.

I Love Indonesia.

Cekidot Gan























Indonesiaku