Latin : Sovrano Militare Ordine Ospedaliero di San Giovanni di Gerusalemme di Rodi e di Malta

Inggris : Sovereign Military Hospitaller Order of Saint John of Jerusalem of Rhodes and of Malta

Terjemahan bebas : Ordo Hospitaler Militer Berdaulat dari Santo Yohanes di Yerusalem Rhodes dan Malta

Ave Crux alba, summae pietatis signum,
Ave Crux alba, salutis nostra sola spes,
Corda fidelium inflamma adauge gratiam, adauge gratiam.
Ut omnia vincat tuorum ardens caritas,
Ut omnia vincat tuorum ardens caritas.

1. Prince and Grand Master: Fra' Matthew Festing
   
   dipilih seumur hidup mirip Paus gan
   
2. Grand Commander : Fra' Carlo d’Ippolito di Sant’Ippolito
   
3. Grand Chancellor : Jean-Pierre Mazery
   

Berdaulat tanpa wilayah
Markas
markas di roma (pic menyusul) [/img]

Jumlah Penduduk : 3 orang
Jumlah Ksatria : 13.000 orang
Jumlah Relawan : 80.000 orang

Saat ini Ordo Ksatria Malta berstatus sebagai Entitas Pengamat Tetap PBByang sekarang didutai oleh Prof. Günther Granser. SMOM menjadi satu-satunya organisasi tertua dan ksatria salib yang menjadi anggota PBB gan.

Ordo Ksatria Malta memiliki hubungan bilateral dengan 106 negaralho gan, dan statusnya ini mirip hubungan diplomatik dua negara. Namun Indonesia nggak mengakuinya gan.


Selain itu juga menjadi pengamat diorganisasi-organisai dunia seperti WHO, FAO, IAEA dan memiliki perwakilan di Council of Europe sampai Inter-American Development Bank

Mata uangnya adalah Scudo (tidak berlaku lagi)
1 scudo = 0.24 euro

Prangko Malta hanya diakui oleh 56 negara. Dan pada umumnya tergolong Cinderella Stampalias nggak berlaku untuk mengirim surat tapi hanya sebagai cinderamata.

Kotak pos juga punya gan

Nah ini unik gan, ordo ksatria ini punya paspor sendiri. Ada 2 macam yaitu paspor merah sebagai paspor diplomatik dan paspor hitam sebagai paspor non diplomatik

Unik nih gan, SMOM memiliki plat nomor sendiri walaupun hanya sedikit mobil yang berplat ini.

Ordo Ksatria Malta berawal dari Ordo Hospitaller yang mengurus Rumah Sakit Amalfitan di Yerusalem tahun 1050. Kelompok ini bertugas melindungi peziarah yang datang ke Tanah Suci. Setelah kejatuhan Yerusalem tahun 1099 (Perang Salib I), ordo ini berubah menjadi Ordo Militer. Pada 15 Februari 1113, Paus Paskalis II memberikan kedaulatan penuh agar ordo tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun.
Ketika kekalahan besar tahun 1291, markas ordo berpindah ke Siprus kemudian oleh Grand Master Fra’ Foulques de Villaret dipindah ke Rhodes. Di sini SMOM bertransformasi dan memiliki armada laut yag cukup kuat. Selain itu SMOM memiliki kemerdekaan penuh dan memiliki daerah kekuasaan. Enam bulan setelah dikepung Sultan Sulaiman yang Agung tahun 1523, para ksatria menyerah dan mundur dari Pulau Rhodes. SMOM tidak memiliki wilayah kekuasaan sampai tahun 1530, Grand Master Fra’ Philippe de Villiers de l’Isle Adam mengambil alih Pulau Malta dari Kaisar Charles V dengan persetujuan Paus Klemens VII.
Dampak reformasi Protestan sangat terasa bagi SMOM, di beberapa negara SMOM dibubarkan dan tidak diakui lagi.
Pada tahun 1565, terjadi pengepungan besar-besaran Pulau Malta oleh Pasukan Ottoman selama 3 bulan. Perang terjadi dengan kekuatan 6.100 ksatria vs 48.000 pasukan ottoman. Para ksatria akhirnya dapat memenangkan pertempuran sehingga melemahkan armada maritim ottoman. Hal ini juga berperan terhadap kekalahan Ottoman saat Pertempuran Lepanto tahun 1571.
Dua abad kemudian, pada tahun 1798, Pulau Malta diserang oleh Republik Perancis yang pertama. Ksatria Malta menyerah dan mengungsi ke Roma. Mulai tahun 1834, SMOM resmi bermarkas di Roma dengan Istana Magistral di Via Condotti 68 dan Vila Magistral di Bukit Aventine. Sejak saat itu ordo hanya menjalankan misi awanya yaitu charity dan hospitality. Saat perang dunia I dan II, SMOM berperan dalam tugas perlindungan pengungsi bersama Palang Merah.
Pada tanggal 21 Juni 1991, SMOM mengadakan perjanjian dengan Pemerintah Malta agar ordo dapat kembali ke markas lama, namun perjanjian ini dibatalkan dan diperbaharui pada 5 Desember 1998 dan diratifikasi 1 November 2001. Sejak saat itu Ordo Ksatria Malta dapat kembali ke Benteng Ford St. Angelo di Birgu. Namun, ordo tidak memiliki wilayah kekuasaan meskipun berdaulat serta memiliki beberap hubungan diplomatik dengan beberapa negara.

SMOM-Wikipediadan sumber lainnya