jfk2000Avatar border
TS
jfk2000
Laporan Perjalanan Lengkap Lombok, Gili Nanggu, dan Gili Trawangan November 2013
Setelah sudah setahun tidak berlibur dan full bekerja, akhirnya kita bisa sempatkan diri untuk liburan.Sebenarnya tujuan kit berlibur ke Lombok, diawali dengan liburanku tahun lalu ke Thailand. Saat itu kita ngobrol ngalor ngidul dengan temen travelling sesama backpacker, pada umumnya mereka terheran heran, kenapa aku jauh2 liburan ke thailand cuman untuk snorkling, karena di Indonesia banyak sekali spot wisata pantai yang jauh lebih bagus dan indah.

HARI I 1 NOVEMBER 2013/B]
Kita berangkat dari Bandara Juanda jam 10.50. Saat tiba di bandara kita udah ditunggu oleh supir travel pesanan kita (sudah pesan lewat temen di forum dosmetik kaskus). Supirnya masih muda namane Rifky. Kita diajak ke RM cahaya yang letaknya pas di depan jalan keluar bandara, Resto ini menyediakan nasi Balap Pucung, salah satau makanan khas Lombok. Isinya berupa nasi dengan beberapa macama lauk dan sayur. Kita pesan yang spesial sehingga mendapatkan 1 potong ayam goreng, rasanya enak dan gurih. Harganya Rp. 15000.
Selanjutnya kita beli oleh2 dan suvenir dulu sebelum menuju ke hotel. Kita diantar menuju ke Toko Phoenix Food. Dia menjual berbagai macam olahan makanan dari rumput laut terutama dodol dan manisan rumput laut dengan berbagai rasa.
Perjalanan dari Bandara menuju hotel Lombok Raya memakan waktu sekitar 45 menit, karena Bandar udara terletak di daerah Praya yang sebenarnya sudah masuk ke wilaya Lombok Tengah.
Hotel Lombok raya terletak di tengah kota Mataram. Di depan hotel banyak toko yang menjual oleh-oleh dan suvenir khas Lombok, serta di seberangnya lagi terdapat Mataram Mall. Kita sudah buat beberapa daftar makanan khas Lombok yang harus dicoba. Salah satunya adalah sate rembiga. Oleh Rifky kita diantar menuju ke daerah Rembiga. Tempat penjual sate ini pertama kalinya. Sate rembiga ini sebenarnya sate daging sapi, rasanya manis gurih dan dagingnya empuk. Disajikan dengan lontong dan plecing kangkung. Warungnya sangat sederhana dan kita makanya lesehan. Harganya cuman Rp. 15000/10 tusuk. Buka dari sekitar jam 4 sore -7 malam.
Spoiler for Sate Rembiga:


[B]HARI II 2 NOVEMBER 2013

Rute hari ini adalah mengunjungi gili Nanggu dan sekitarnya. Gili Nanggu ini belum banyak dikembangkan sebagai tempat wisata sehingga belum ada travel agent resmi yang mengaturkan perjalanan kita kesini, sehingga kita harus usaha sendiri. Umumnya, tur keliing giii Nanggu masih diatur secara peorangan. Dari forum domestik kaskus kita mendapatkan kenalan namanya Asep, seorang mahasiswa informatika tapi bekerja sambilan sebagai guide untuk keliling gili nanggu dan sekitar.
Kita berangkat jam 8 pagi menuju ke pelabuhan sekotong selama kurang lebih 45 menit. Perjalanan menuju sekotong lancar karena jalan memang sudah mulus dan bagus. Pelabuhan sekotong ternyata cukup sepi. Disana ada beberapa perahu bersandar dan beberapa orang nelayan (atau mungkin guide) yang menawarkan jasa untuk keliling nanggu. Daerah sekitar pelabuhan juga masih belum seperti daerah wisata.
Kita langsung menuju rumah si asep. Kita menyewa peralatan snorkling dan boat. Sebelumnya kita sudah ada kesepakatan harga 300.000 untuk tur keliling Nanggu. Si asep juga menawarkan menu makan siang dengan harga 65000/orang.
Dari pelabuhan sekotong, gili nanggu sudah jelas terlihat. Perjalanan kesana hanya memakan waktu sekitar 15 menit saja. Airnya cukup tenang, hampir tidak ada ombak. Permukaan sangat jernih sehingga kita bisa melihat langsung semua yang ada dibawahnya.
Spoiler for Pelabuhan Sekotong:


Begitu perahu kapal menepi di Nanggukita langsung turun dari perahu, buka baju n langsung nyebur. Ama si asep kita dianter ke beberapa spot snorkling yang bagus. Semua terumbu karang disini masih hidup, berwarna warni, termasuk ikan2nya langsung berdatangan begitu kita bawakan roti.
Snorkling disini cukup nyaman karena ombak tenang (hampir tidak ada ombak), beberapa bagian lautnya juga cukup dangkal. Tapi kita juga harus hati hati karena dangkalnya ini, sebisa mungkin jangan sampai menginjak terumbu karang supaya mereka tidak rusak. Konon terumbu karang untuk tumbuh 1cm saja butuh waktu tahunan. Bayangkan terumbu karang langsung rusak dengan sekali injakan dalam waktu sekian detik saja ...

Spoiler for Gili Nanggu:

Gili nanggu ini sebenarnya tidak begitu luas. Hanya ada 1 penginapan disini. Bahkan sebenarnya kita tidak boleh bawa makanan/minuman dari luar, kita bisa didenda 50000. Untuk masuk ke gili nanggu ini kita membayar karcis Rp. 5000
Setelah sekitar 1 jam snorkling-an, kita diajak untuk berpindah ke gili sudak. Nanggu-sudak memakan waktu sekitar 5 menit saja. Gili sudak juga tidak kalah indahnya. Pasir putih, air jernih, terumbu karang warna warni, ikan beraneka ragam. Di gili sudak terdapat 1 rumah makan saja. Mereka menyediakan menu berbagai jenis ikan bakar, tapi kita disana hanya pesan kelapa muda saja. Bapak penjualnya langsung naik pohon, mengambil buahnya, membelahnya dan menyajikanya ke kita. Harganyaa .... Rp. 10000/buah. Setelah puas snorkling dan berpanas ria kita langsung menyeruput kelapa mudanya...

Spoiler for GIli Sudak:

Rute selanjutnya adalah gili kedis. Gili kedis ini yang paling kecil. Dari ujung pulau kita sudah bisa melihat keseluruhan pulau. Di pulau ini hanya disediakan 1 gazebo saja. Karena kita sudah capek dan sinar matahari luar biasa panas, maka kita putuskan untuk berfoto2 saja di gili kedis ini. Si asep benernya menawarkan untuk mengantar makan siang ke gili kedis ini.
Puas berfoto2 disini, kita kembali ke rumah si asep, Ternyata dengan 65000/orang kita masing-masing mendapatkan 1 ekor ikan bakar ukuran besar (kemungkinan kakap merah 1kg), sup cumi dan ikan masak kuning, plecing kangkung, dan beberuk terung. Rasanya mantappppp ... uenakkkk

Spoiler for Gili Kedis :


Spoiler for Menu Makan Siang:


Dari hotel, kita langsung tancapa gas menuju senggigi untuk melihat sunset disana sekaligus makan malam. Perjalanan dari hotel lombok raya menuju senggigi memakan waktu sekitar 30-45 menit. Kita berjalan menyusuri pantai. Tentu saja tidak banyak yang bisa dilakukan saat malam hari di pantai. Kita hanya foto2 sebentar dan menikmati sunset. Kita terus menyusuri pantai sampai akhirnya tiba di bagian belakang hotel Shangrilla.
Spoiler for Sunset at Senggigi:


Selanjutnya kite menuju ke Restoran Menega. Resto ini letaknya hampir diluar senggigi. Resto ini cabang dari resto sejenis di Jimbaran Bali. Konsepnya berupa resto seafood di pinggir laut. Pada saat kita tiba disana ternyata resto ini sudah ramai banget, kita tidak mendapat tempat duduk di tepi pantai, akhirnya kita dapat meja di bagian dalam. Masakan di restoran ini tergolong enak juga. Sayangnya tidak ada variasi menu. Semua seafood ini hanya ada 1 macam yaitu dibakar saja dan disajikan dengan plecing kangkung dan 4 macam sambal.
Spoiler for Restoran Seafoof Menega:


HARI III 3 NOVMBER 2013
Pagi jam 8 kita berangkat menuju ke pelabuhan bangsal. Ada 2 jalur untuk menuj pelabuhan bangsal. Jalur pertama melalui pusuk, jalur ini lebih cepat, dan melewati hutan pusuk. Disini banyak sekali monyet2. Di beberapa tempat sepanjang jalan hutan pusuk, ada spot2 untuk berfoto dan memberikan makan monyet2 ini. Walaupun jalan ini lebih cepat, tapi jalur ini cukup berkelok2 sehingga bagi yang mudah mabuk perjalanan tidak disarankan lewat jalur ini, jalur kedua melewati pantai senggigi. Jalur ini lebih lama tetapi kita melewati beberapa jalur pantai sehingga pemandanganya cukup indah. Akhirnya kita memutuskan untuk berangkat lewat jalur pusuk dan pulang lewat jalur senggigi.
Perjalanan hotel-pelabuhan bangsal memakan waktu sekitar 1,5 jam. Pelabuhan bangsal ternyata sangat ramai. Banyak terlihat turis luar, dalam negeri dan para pekerja yang menaikan barang dagangan ke dalam kapal untuk diangkut menuju gili trawangan dan sekitarnya. Harga tiket public boat menuju gili trawangan 13000/orang. Setelah kita dapat tiket, kita tunggu panggilan di tepi pantai. Kemudian juru kapal akan memangil kita sesuai dengan warna karcis yang kita pegang. Perjalanan menuju gili trawangan dengan public boat memakan waktu sekitar 30 menit. Boat berisi sekitar 30-40 orang.
Kita tiba di gili trawangan dan matahari lagi terik2nya. Setiba kita disana kita langsung hunting penginapan. Sepanjang perjalanan kita banyak ditawarkan penginapan. Sepanjang jalan utama/beachwalk gili trawangan, isinya adalah hotel, kafe, restoran. Kita coba menanyakan tarif hotel di sepanjang jalan2 utama itu, ternyata cukup mahal juga. Tarif kamar AC minimal 400 ribu/malam. Kamar fan minimal 250 ribu/malam. Hampir semua hotel disini modelnya berupa cottage, berupa bangunan terpisah dengan atap dari alang2. Semua hotel murah dengan tarif kurang dari 300 ribu dan menyediakan AC, ternyata tidak ada satupun yang terdapat di sepanjang jalan utama beachwalk ini, semuanya masih harus masuk agak dalam ke tengah pulau. Setelah kita cari sana sini dan hampir putus asa karena siang itu panasnya luar biasa, akhirnya kita putuskan untuk menginap di D’harbour, karena dekat dengan dermaga, berada di tengah jalur beachwalk, fasilitas bagus. Kita dapatkan harga 550 ribu/malam. Boleh diisi 3 orang, breakfast 3 orang, kamar mandi dalam, AC.
Spoiler for Beachwalk GIli trawangan:


Spoiler for D'Harbour hotel:

Abis makan kita lanjut jalan2 keliling pantai trawangan. Suasana disini beda banget dengan gili nanggu kemarin. Disini ruamaii sekali. Banyak turis berjemur dan bermain di pantai. Sepanjang beachwalk juga lebih banyak turis daripada orang lokal. Rifky sempet cerita kalo sejak tahhun 2011 turis sudah dilarang berjemur topless disini.
Sore harinya kita lanjut menyewa sepeda dan keliling trawangan. Kita dapatkan harga 25 ribu/orang untuk 2 jam (mungkin bisa lebih murah karena kita ga terlalu menawar juga sih). Kita berkeliling menyusuri beachwalk. Tapi kita tidak bisa mengelilingi total seluruh trawangan karena beach walk ini tidak menyambung semua tepi pulau. Sebagian kecil hanya berupa pasir pantai sehingga sulit dilalui dengan bersepeda. Ternyata di trawangan ini, satu sisi pulau cukup ramai dengan banyak kafe live music dan hotel2 murah, di sisi lain ternyata berisi hotel2 bagus dengan rate yang cukup mahal diatas sejuta juga dengan resto2 kelas atas. Ada juga salah satu spot yang biasa digunakan sebagai sunset viewpoint di gili trawangan.
Selain bersepeda banyak turis olahraga lari....Wah bener2 hidup yang menyenangkan di gili trawangan ini.
Spoiler for GIli Trawangan:


Di beberapa tempat juga nampak sedang dibangun cottage2 baru. Beberapa bule juga turun tangan sendiri dengan para tukang untuk membangun cottage2 ini. Konon sebagian besar pemilik cottage2 ini adalah bule.
Setelah kita sampai ke ujung beachwalk (maksudnya sampai ujung jalan setapak dan sudah gamampu lagi lewat jalan pasir pantai) kita balik lagi ke sisi pulau melalui jalan tembus yang melintasi bagian tengah pulau. Ternyata di bagian tengah pulau juga tidak banyak rumah penduduk. Beberapa rumah bahkan digunakan untuk penginapan turis.
Spoiler for Sunset viewpoint gili trawangan:


0
20.2K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan