Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, beberapa waktu lalu mempublikasikan sebuah video di youtube dengan maksud menyindir para calon presiden kompetitornya yang gemar beriklan.

Dalam video tersebut tampak Anies Baswedan berbicara dengan artis muda, Pandji Pragiwaksono, yang berperan sebagai orang bernama "Boko W Empuk". Video politik itu mendapat tanggapan pro dan kontra. Salah satunya dari Direktur Eksekutif Nurjaman Center, Jajat Nurjaman.

Jajat mengkritik sikap Anies Baswedan yang menyindir calon presiden yang gemar menghabiskan uang untuk beriklan.

"Jika kritikan tersebut dikeluarkan oleh orang yang independen mungkin masih bisa diterima. Sementara, saat ini Anies Baswedan adalah peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat. Apa itu dapat dikatakan hal yang wajar?" kata Jajat dalam pernyataan persnya, Senin (23/12).

Menurut dia, tak menutup kemungkinan juga video iklan buatan tim sukses Anies itu berbiaya besar karena menggandeng seorang artis terkenal. Kalau dugaan ini benar, lalu apa bedanya Anies dengan calon yang lain?

"Seharusnya sesama calon tidak perlu saling menjatuhkan seperti itu, walau konteksnya adalah memberikan pelajaran politik. Tidak harus dilakukan dengan menjatuhkan calon yang lain dengan cara membuat iklan sindiran seperti itu," tutupnya.




[youtube]obLo7aFHIj4[/spoiler][/youtube]