emiliano007Avatar border
TS
emiliano007
Alutsista Baru TNI [Mantaapp!!!]
Setelah ditunggu-tunggu cukup lama, Tank Leopard 2A4 serta Infantry Fighting Vehicle Marder, akhirnya tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Gelombang pertama pengiriman tank ini membawa 2 MBT Leopard 2A4 serta 2 IFV Marder,diangkut kapal barang Isolde dan mendarat di pantai utara Jakarta.
Spoiler for Leopard:

Dalam kontrak pembelian US$ 280 juta dengan Jerman, Kementerian Pertahanan membeli sebanyak 153 unit MBT dan IFV, dengan rincian: 61 unit MBT Leopard RI, 42 MBT Leopard 2A4 serta 50 IFV Marder. Jumlah ini bisa bertambah karena TNI AD berencana membeli 80 IFV Marder. Untuk MBT Leopard akan dilengkapi tank recovery, tank bridge layer dan Ambulans.
Spoiler for Leopard:

Pembelian tank ini dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken pada November 2012. PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat.
Spoiler for Marder:

Kehadiran 153 unit tank ini akan menambah kekuatan TNI AD yang saat ini belum mempunyai tank kelas berat. Selama ini, TNI AD mengandalkan tank tempur ringan seperti Scorpion buatan Inggris, tank AMX-13 dan AMX-10p. Ketiga jenis tank ringan itu terbilang sudah uzur
Spoiler for Marder:


Penempatan di Perbatasan
Spoiler for Leopard:

Jika Malaysia menyatakan penempatan sejumlah alutsista strategis mereka untuk mengantisipasi gesekan/ konflik dengan wilayah Indonesia, Indonesia pun tampaknya tidak tinggal diam. TNI AD akan menyimpan sejumlah alutsista andalannya di Wilayah Berau, Kalimantan Timur karena letaknya yang dianggap strategis. Penempatan alutsista baru TNI AD di wilayah Berau untuk memberikan efek menggetarkan bagi kawasan.

Alutsista yang memperkuat titik perbatasan dengan Malaysia itu mencakup main battle tank Leopard dan helikopter tempur kelas berat, Apache yang masih dalam proses pengadaan. “Sarana dan prasarananya tengah disiapkan”, ujar Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di sela-sela pemberian hibah Helikopter Bell-412 EP dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Kementerian PertahananRI di PT Dirgantara Indonesia Bandung

“Ini akan memberikan efek detterent. Paduan antara MBT Leopard dan Helikopter Serang Apache akan semakin memantapkan penjagaan terhadap patok perbatasan”, ujar Pangdam VI/Mulawarman.
Untuk tahap awal, keberadaannya MBT Leopard akan sebanyak satu kompi (12 unit) dan efektif di Berau pada 2014. TNI AD juga menempatkan Tank Scorpion di kawasan itu, untuk memperkuat komposisi alutsista yang ada menjadi paduan yang selaras.

Tank Scorpion merupakan tank intai, yang akan bergerak lincah di garis depan. Keberadaannya akan didukung MBT Leopard sebagai pemukul.

TNI AD khususnya Kodam VI/Mulawarman juga sedang fokus membangun pangkalan skuadron serbu di kawasan Berau. Saat ini, baru beberapa helikopter, termasuk Bell-412 EP hibah dari Pemerintah Provinsi Kaltim dan juga Mi-17 yang menunjang operasi di perbatasan dengan negeri jiran itu.

Selain memasok pasokan logistik di pos-pos perbatasan, helikopter yang ada digunakan untuk pemantauan lokasi patok perbatasan. “Dengan Apache, deteksi patok semakin mantap, menyakinkan patok tetap ada, dan ruang gerak di bawah tidak bisa main-main terkait posisi patok-patok itu,” jelasnya.

Isu adanya pergeseran patok-patok perbatasan di wilayah Kalimantan memang membuat geram pemerintah Indonesia dan juga TNI. Apache kemungkinan akan efektif pada 2015. Jumlah unit yang disiapkan di Berau masih dalam pembahasan.

Peningkatan kesiapan TNI AD di Kalimantan Timur, bersamaan dengan penguatan alutssita yang digelar TNI AU di wilayah perbatasan dengan Malaysia.
Spoiler for Apache:


Pertahanan Udara
Pangkalan Udara Supadio Kalimantan Barat telah memiliki sistem persenjataan baru yakni rudal qw 3 sebagai pertahanan udara. Rudal ini telah diujicoba TNI AU dengan penembakan pesawat drone S-70 di Kura-kura Beach Singkawang 4 Juni 2013.

“Ini adalah jenis rudal untuk perlindungan obyek vital langsung, jika pesawat musuh masih bisa menembus pertahanan udara di dua ring sebelumnya”, ujar Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Novyan Samyoga.

“Kami memiliki wilayah tanggung jawab hingga ke perbatasan dengan negara tetangga. Rudal ini akan meningkatkan sistem alutsista TNI AU di Kalbar dan dioperasikan oleh Pasukan Khas TNI AU Batalion 465, Kalbar”, lanjut Kolonel Pnb Novyan Samyoga.
Spoiler for QW-3:

Spoiler for Sasaran Uji Coba:


SU 35 Semakin Mendekat
Spoiler for SU-35:

Panglima TNI Jenderal Moeldoko ingin menambah pesawat tempur untuk Angkatan Udara dana salah satu pesawat tempur yang diincar adalah Sukhoi SU-35. “Tapi ini baru tahap diskusi, kalau maunya Panglima sih iya,” Ujar Jenderal Moeldoko, sambil tersenyum kepada wartawan di Lapangan Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta, 6 Januari 2014.

Moeldoko mengaku sudah berdiskusi langsung dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menteri Purnomo pun setuju upaya menambah kekuatan tempur Angkatan Udara Indonesia.

Pesawat tempur Sukhoi SU-35 adalah pesawat kelas berat penghubung generasi keempat dan kelima. Saat ini Indonesia baru mempunyai satu skuadron atau 16 unit pesawat campuran Sukhoi SU-27 dan dan SU-30 yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain Sukhoi SU-35, Moeldoko juga membidik pesawat tempur buatan Amerika Serikat. Namun, mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu belum mau menyebut rinci pesawat tempur apa saja yang masuk incarannya. “Apakah F-16 atau produk terbaru lainnya, Insya Allah kami bisa (membeli pesawat tempur lagi).”

Tahun ini, TNI Angkatan Udara bakal menerima belasan pesawat baru dan bekas berbagai jenis. “Ada pesawat tempur jet, pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi Tempo, Sabtu, 4 Januari 2014.

Dari jajaran pesawat tempur jet adalah F-16 blok 24 hibah dari Amerika Serikat. Menurut Hadi, sebelum bulan Oktober 2014 Angkatan Udara bakal menerima delapan dari 24 unit pesawat hibah yang diperbaiki lagi sistem avioniknya. Sesuai rencana pesawat F-16 bakal “tinggal” di Skuadron 16, Pekanbaru, Riau.

Angkatan Udara juga bakal menerima secara bertahap pesawat tempur bermesin jet T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan baru delapan unit yang diterima Indonesia. Pesawat inilah yang bakal digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur TNI AU menggantikan pesawat Hawk 100/200.
Spoiler for SU-35:

Spoiler for SU-35:

Spoiler for SU-35 Kockpit:

Spoiler for SU-35:


Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Semakin Mantap TNI kita ini
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia


Yang udah ISO boleh bagi emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Dont be silent reader please emoticon-2 Jempol
Hargai TS dengan emoticon-Rate 5 Star
0
11.4K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan