Anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar, sudah pasti akan merasa ketakutan. Rasa takut ini akan menjadi-jadi ketika pertengkaran yang dilihatnya tersebut terjadi secara intens apalagi jika sampai ada adegan kekerasa fisik. Secara tidak langsung psikologis anak agan akan menjadi merasa anak yang paling takut, dan tentu hal ini tidak akan mudah ia lupakan mengingat kejadian tersebut ia lihat secara langsung. Ada baiknya jika terjadi kesalah pahaman dengan doi hendaknya di ruangan tertutup dan segera selesaikan kesalahpahaman tersebut.

Walaupun saat sudah besar mungkin si anak malah ngebet pengen nikah, tapi disaat umurnya yang masih unyu-unyu itu dia pasti bakal mikir ga mau nikah saat sudah besar nanti. Yang ada dipikiran anak tersebut pastinya ia tidak ingin hal serupa antara agan dan doi terjadi kepada dirinya sendiri. Anak itu pasti akan selalu berpikiran buruk tentang pernikahan, apalagi wanita yang tentunya lebih sensitif.

Anak yang sering kali melihat orang tuanya bertengkar, secara tidak langsung ia akan menjadi strees dan malu gan. Anak agan lebih parahnya bisa menjadi pribadi yang tertutup bahkan jadi takut untuk dekat dengan agan maupun orang lain. Selain itu anak agan bisa menjadi lebih murung dibanding biasanya dan tentu ini akan mempengaruhi mental anak agan.

Karena terlalu seringnya melihat agan dan si eneng bertengkar. Mau tidak mau agan sudah mengajari anak agan menjadi orang yang pembangkang. Contohnya jika agan saat bertengkar seluruh isi kebun binatang terucap, anak agan secara bawah sadar akan meniru ucapan itu kepada orang lain.

Setiap anak pasti diantara Mbokap ama Emaknya ada yang paling dekat. Nah, dengan adanya pertengkaran yang berujung kepada perceraian , anak agan pasti akan galau mau berpihak kepada siapa. Padahal sejatinya anak agan tidak akan mau dipaksa harus membela salah satu dari kalian.

Pertengkaran antara agan dan doi yang secara intens agan perlihatkan kepada anak dengan emosi yang luar binasa, pasti mempengaruhi emosi anak agan juga. Tidak perlu melihat agan bertengkar secara langsung, cukup mendengarnya saja sudah bisa mempengaruhi emosi anak lho gan. Anak agan bisa jadi anak ababil yang gampang marah + tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Karena sering melihat agan bertengkar di rumah, maka lama kelamaan anak agan pun tidak akan tahan dengan kondisi itu. Alhasil, anak agan lebih suka untuk menghabiskan waktu di luar rumah untuk mencari ketenangan. Hal ini harus diwaspadai ya gan, ketika anak beraktifitas tanpa didampingi agan bisa terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.Misalnya anak agan jadi tertarik melakukan hal-hal yang buruk sebagai pelampiasannya.

Anak agan akan lebih mudah untuk ngamuk ga jelas dan melukai sesuatu, misalnya melukai hewan ataupun merusak barang. Bahkan, tak tertutup kemungkinan anak agan bisa melukai teman sebayanya. Hal ini ia lakukan untuk melampiaskan emosinya yang sudah tidak bisa dibendung lagi...

Ini yang paling bahaya. Harus agan waspadai jika sudah terlanjur anak agan melihat agan dan doi bertengkar. Anak agan akan menilat agan sudah tidak layak menjadi orang tuanya yang tidak saling menyayangi karena sering bertengkar. Secara ga langsung anak akan dipaksa berpikir bahwa agan dan doi sudah tidak sayang lagi dengan dia. :hope

Sayangianak.com+ Tambahan dari Ane Sendiri
Image : http://Google.com