Ketika mengambil KPR, Anda akan dikenakan bunga yang dibayar berserta cicilan. Bank umumnya mengenakan dua macam bunga, yaitu bunga tetap (fixed rate) dan bunga mengambang (floating rate). Bank akan mengenakan bunga tetap untuk tahun-tahun pertama, lalu diikuti oleh bunga mengambang.
Bunga adalah komponen yang sangat penting dalam KPR, dan bisa menentukan mulusnya Anda membayar keseluruhan KPR Anda.
Maka itu, simak kiat-kiat berikut menyangkut bunga KPR:
Quote:
Pilihlah bunga rendah
Makin rendah bunga KPR Anda, maka makin kecil cicilan per bulan Anda. Maka itu, bandingkanlah bunga KPR yang ditawarkan berbagai bank.
Anda juga harus mengecek apakah bank memberi bunga yang sama untuk nasabah lama dan nasabah baru.
Kenalilah resiko
Setelah masa bunga tetap telah usai, cicilan KPR Anda akan mulai terpengaruh suku bunga yang ada di pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka Anda harus siap-siap untuk membayar cicilan lebih tinggi.
Besarnya suku bunga pasar sangat tergantung dengan keadaan ekonomi Indonesia. Jika ekonomi bagus, maka suku bunga pasar akan rendah.
Pastikan bahwa Anda mampu secara keuangan untuk menghadapi naik-turunnya suku bunga pasar kedepannya.
Hitung-hitung berdasarkan skema
Anda harus bisa memperkirakan beban bunga pada cicilan KPR Anda. Menghitung cicilan untuk tahun-tahun pertama lebih mudah karena bunga di patok pada titik tertentu. Lalu, Anda bisa memperhatikan pergerakan BI Rate, yaitu suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, untuk mendapatkan gambaran tentang naik-turunnya kisaran suku bunga kedepannya.
Banyak penerima KPR yang tidak mengetahui bagaimana cara menghitung bunga KPR mereka. Mereka akan mulai menyadari pentingnya keahlian tersebut setelah cicilan KPR mereka naik mendadak secara dramatis akibat naiknya suku bunga.
Namun perlu diakui, proses penghitungan kredit bunga KPR itu sedikit ribet dan rumit. Sebab kamu harus mengetahui terlebih dulu bank yang kamu pilih menggunakan sistem penghitungan bunga kredit seperti apa.
Pada dasarnya ada tiga macam perhitungan kredit bunga KPR yang dilakukan oleh bank, yaitu:
Quote:
Perhitungan Kredit dengan Bunga Flat (Tetap)
Ini termasuk perhitungan bunga yang paling mudah dan sederhana.
Bunga dari kredit flat akan sama setiap bulan
Cicilan pokok juga sama setiap bulannya
Dengan cicilan pokok dan bunga yang sama maka angsuran kamu tetap sama hingga kamu mengakhiri cicilan.
Selain KPR, jenis perhitungan kredit bunga yang bersifat flat juga dipakai pada Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Rumusnya:
Total Bunga = Bunga per bulan x Lama pinjaman dalam bulan
Bunga per bulan = (Jumlah pinjaman x Persentase suku bunga per tahun) : 12
Contoh kasus:
Agan meminjam uang dari Bank A sebesar Rp, 200, 000, 000 dengan bunga flat sebesar 12 persen per tahun. Tenor peminjaman adalah 15 tahun atau 180 bulan.
Agan harus membayar total bunga sebesar Rp, 360, 000, 000.
Sementara angsuran bunga yang harus agan bayar adalah Rp, 2, 000, 000 per bulan.
Perhitungan Kredit dengan Bunga Efektif
Bunga kredit dihitung dari saldo akhir cicilan pokok setiap bulan, jadi cicilan KPR akan berubah-ubah setiap bulannya
Nilai bunga akan semakin mengecil sehingga angsuran juga akan mengecil. Misalnya angsuran kedua akan lebih kecil dari angsuran pertama, dan seterusnya.
Terkenal juga dengan istilah sliding rate.
Rumusnya:
Bunga per bulan = (saldo akhir periode X persentase suku bunga pertahun) : 12
Contoh Kasus
Agan meminjam dari Bank B sebesar Rp, 200, 000, 000 dengan bunga efektif 12 persen per tahun. Cicilan yang disetujui adalah Rp, 10, 000, 000 perbulan.
Hitungannya akan seperti ini:
Bulan pertama : bunga 1% X Rp, 200, 000, 000 = Rp, 2, 000, 000
Bulan kedua : bunga 1% X Rp, 190, 000, 000 = Rp, 1, 900, 000
Perhitungan Kredit dengan Bunga Anuitas
Banyak digunakan oleh bank-bank penyalur KPR di Indonesia
Perhitungannya lebih rumit dibanding dua jenis bunga bank di atas, terkadang harus mengunakan software khusus.
Bunga dihitung berdasarkan pokok yang belum dibayar
Tujuannya untuk mempermudah nasabah membayar setiap bulannya karena angsurannya akan sama.
Mengunakan komposisi bunga dan angsuran pokok yang berbeda jumlahnya, dimana bila cicilan bunga mengecil, maka cicilan angsuran pokok membesar.
Biasanya dimulai dengan cicilan bunga yang besar pada tahun-tahun pertama. Setelah memasuki tahun-tahun pertengahan tenor kredit, cicilan bunga akan mengecil sementara cicilan pokok akan membesar.
Rumus:
P= pokok pinjaman
I= suku bunga pertahun
t= lama kredit dalam bulan.
Contoh kasus:
Agan meminjam uang dari Bank C sebesar Rp, 200, 000, 000 dengan bunga 12 persen anuitas selama 15 tahun atau 180 bulan.
Bulan 1:
Angsuran bunga= Rp, 2, 000, 000
Angsuran pokok= Rp, 400, 336
Total angsuran= Rp, 2, 400, 336
Sisa pinjaman= Rp, 199, 599, 663