Kalau ada yang menyebut nama Sri Mulyani Indrawati, pasti yang terbersit dalam benak kita adalah seorang wanita besi yang menjadi ujung tombak Kementerian Keuangan negara kita sebagai hasil reshuffle jilid II pemerintahan Presiden Jokowi. Wanita yang masih punya logat Jawa jika berbicara menggunakan bahasa Inggris ini juga sempat meraih prestasi sebagai Chief Operating Officer di Bank Dunia. Segudang prestasi sudah ditorehkan oleh ibu 3 (tiga) anak ini, baik di dalam negeri ataupun kancah ekon`omi dunia. Beliau walaupun disibukkan dengan masalah keuangan negara, masih sempat-sempatnya menginisiasi pengalokasian sebagian dari Dana Pengembangan Pendidikan Nasional untuk dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang berada di bawah Kementerian Keuangan. Hal ini memungkinkan banyak orang memiliki kesempatan untuk menjadi calon pemimpin bangsa di masa depan yang memiliki inovasi bagi kemakmuran rakyat. Oleh karenanya banyak hal patut dijadikan panutan dari seorang Sri Mulyani yang pernah mengenyam pendidikan doktoral di bidang ekonomi di University of lllinois Urbana-Champaign, U.S.A. ini.[/QUOTE]
[Life is a never-ending education
Sri Mulyani dibesarkan di dalam lingkungan yang sangat peduli dengan pendidikan. Kedua orangtua beliau bergelar professor dan berprofesi sebagai dosen. Sri Mulyani sendiri sempat meraih gelar S3 dari luar negeri. Pengalaman akan pentingnya pendidikan ini menginspirasi beliau untuk menelurkan kebijakan pembentukan LPDP untuk mencetak calon-calon pemimpin bangsa yang memiliki wawasan luas disertai pengetahuan yang mumpuni di berbagai bidang melalui pemberian beasiswa.[/QUOTE][/QUOTE]
Quote:
Anti Korupsi dan Penggiat Reformasi Birokrasi
Quote:
[QUOTE]Sebagai wanita besi di pucuk pimpinan Kementerian keuangan, Sri Mulyani dikenal sebagai sosok yang anti korupsi. Pada tahun 2006 Sri Mulyani mendapat anugerah Bung Hatta Award, sebagai sosok yang bersih dari korupsi. Selain itu sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani tercatat sudah membuat berbagai gebrakan untuk melakukan reformasi birokrasi di Departemen Keuangan pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), seperti melarang pejabat setingkat eselon I merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN demi alasan untuk menghindari konflik kepentingan dan pernah mensukseskan pelaksanaan "sunset policy" pada 2008 yang bermuara pada tercapainya penerimaan pajak. Menarik ditunggu bagaimana terobosan yang akan diluncurkan oleh Sri mulyani untuk mensukseskan Kebijakan Tax Amnesty yang digulirkan oleh Presiden Jokowi baru-baru ini.
Quote:
Wanita Besi dengan berbagai pengalaman di instansi pemerintahan nasional dan Internasional
Quote:
[QUOTE]Berkat pengalaman dan keahliannya, Sri Mulyani telah memegang berbagai peranan dan jabatan penting di berbagai institusi yang menggunakan jasanya. Awalnya Sri Mulyani adalah seorang ekonom atau pengamat ekonomi Universitas Indonesia. Pada akhirnya SBY mengangkat beliau sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia pada tahun 2004. Setahun kemudian, beliau dilantik sebagai Menteri Keuangan pada masa pemerintahan SBY yang ke II. Kisruh kasus bail out Bank Century menyebabkan beliau mengundurkan diri pada tahun 2010 dari jabatan Menteri Keuangan. Tapi tidak lama kemudian, World Bank tertarik dengan kepiawaian Sri Mulyani dan mengangkatnya sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Peristiwa ini dikenal sebagai "Indonesia's loss, and the World's gain" karena Indonesia telah kehilangan salah satu ekonom terbaiknya. Setelah hanya mengamati kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia selama kurang lebih 5 tahun, akhirnya Sri mUlyani kembali ke Indonesia sebagai orang nomor satu di Kementerian Keuangan setelah Presiden Jokowi mendaulat beliau sebagai Menteri keuangan di reshuffle jilid II. Perjalanan dan pengalaman yang panjang di bidang ekonomi mengantarkan Sri Mulyani untuk mengemban jabatan krusial di berbagai institusi yang prestasinya diakui tidak hanya secara nasional tapi juga internasional.
Quote:
Cinta Indonesia
Quote:
[QUOTE]Sri Mulyani adalah sosok yang sangat mencintai bangsa dan negaranya. Hal ini terlihat jelas dari sumbangsih dan kerja kerasnya bagi Indonesia. Salah satu hal yang terpatri dalam ingatan adalah peristiwa meninggalnya ibunda Sri Mulyani pada tahun 2008. Pada tahun 2008, Sri Mulyani sedang memimpin rapat menyikapi krisis financial untuk penanganan dampak krisis finansial global. Pada saat yang bersamaan, Ibunda beliau juga sedang kritis di rumah sakit. Walaupun demikian, beliau tetap memimpin rapat dan memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang menteri. Beliau memilih tetap komitmen memimpin rapat selama dua hari dua malam. Usaha yang persisten tersebut menjadikan Indonesia mampu melewati krisis ekonomi pada tahun 2008 dan tercatat sebagai salah satu negara yang bertahan melalui krisis yang mendera banyak negara termasuk Amerika Serikat.
Rasa nasionalisme Sri Mulyani kembali diuji ketika beliau diminta kembali ke tanah air oleh Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan. Gaji yang tinggi dan jabatan mentereng di World Bank tidak menghentikan langkah beliau untuk “pulang kampung” dan mengorbankan gajinya sebagai COO Bank Dunia yang mencapai ratusan milyar dan hanya digaji 19 juta rupiah per bulan agar dapat membangun bangsa dan negara.
Quote:
Pada tahun 2010, Sri Mulyani ditunjuk sebagai Managing Director Bank Dunia. Hal ini terjadi karena Sri Mulyani telah mengundurkan diri sebagai menteri Keuangan karena kasus bail out Bank Century dan ditengarai karena gonjang-ganjing politik di Indonesia. Sri Mulyani dibalik kegembiraannya karena dipinang sebagai Managing Director Bank Dunia tapi juga merasakan kesedihan karena harus meninggalkan Indonesia. Hal ini terlihat dari souvenir yang dibagikan kepada hadirin yang hadir dalam acara kuliah umum yang diberikan oleh Sri Mulyani sebelum bertolak ke Washington untuk menjabat sebagai pejabat di World Bank. Pin tersebut berwarna merah dan menampilkan foto Sri Mulyani Indrawati mengenakan baju merah bertulis "I'LL be BACK". Kata- kata tersebut terbukti tahun 2016 setelah Sri Mulyani “mudik” dan diangkat sebagai Menteri Keuangan era Presiden Jokowi. Semoga “come back” Sri Mulyani ini berbuah manis dan dapat mendukung kinerja pemerintahan Jokowi di berbagai bidang dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi srikandi ataupun kartini Indonesia yang lain untuk berkarya dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Quote:
