- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Baca Gan! Curhat Suporter Timnas yang Gagal Masuk Stadion Pakansari
TS
mangmamas25
Baca Gan! Curhat Suporter Timnas yang Gagal Masuk Stadion Pakansari
Quote:
YUHUUUUUU!! SEMALAM MUNGKIN JADI MALAM YANG SANGAT INDAH BUAT AGAN SISTA YANG DOYAN BOLA
TIMNAS INDONESIA SUKSES MEMBALIKKAN KEADAAN DAN MENANG 2-1 ATAS THAILAND DI LEG 1 FINAL PIALA AFF 2016
TIMNAS INDONESIA SUKSES MEMBALIKKAN KEADAAN DAN MENANG 2-1 ATAS THAILAND DI LEG 1 FINAL PIALA AFF 2016
Quote:
Tapi eh tapi.. Ternyata eh ternyata.. Tetep aja ada kebobrokan dibalik riuhnya Stadion Pakansari semalam.
Soalnya, cukup banyak penonton yang punya tiket asli, tapi ga bisa masuk.
Sampe-sampe ada salah satu orang yang niat nulis surat terbuka akibat kejadian semalam. Dari pada penasaran, ane kasih aja deh isi dari surat terbukanya itu. Cekidot
Soalnya, cukup banyak penonton yang punya tiket asli, tapi ga bisa masuk.
Sampe-sampe ada salah satu orang yang niat nulis surat terbuka akibat kejadian semalam. Dari pada penasaran, ane kasih aja deh isi dari surat terbukanya itu. Cekidot
Quote:
Spoiler for Surat Terbuka:
Surat Terbuka untuk Bapak Ketua Umum PSSI
Yang Terhormat, Bapak Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi
Sebelum saya memulai surat terbuka ini, saya ingin menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada kata-kata yang menyinggung perasaan Bapak.
Mungkin surat ini lebih tepat saya tujukan kepada panitia pelaksana Leg Pertama Final Piala AFF 2016. Tapi, sebagai pencinta sepak bola Indonesia, khususnya Tim Nasional Indonesa, saya ingin menyampaikan, atau lebih tepatnya mencurahkan isi hati saya kepada Bapak, sebagai pemimpin tertinggi induk sepak bola di Indonesia.
Pertama-tama, sudah bisa dipastikan bahwa saya, Bapak, dan jutaan penduduk Indonesia sangat berbahagia. Tak lain dan tak bukan berkat aksi comeback menawan Pasukan Garuda di laga kontra Thailand, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk kita. Tapi di balik itu semua ada sebuah kekecewaan yang sangat mendalam.
Saya menjadi satu dari sekian banyak penonton yang gagal masuk ke dalam Stadion Pakansari, meski memiliki tiket asli. Kekecewaan tersebut bertambah karena kita semua sama-sama tahu, betapa sulitnya mendapatkan tiket tersebut, baik secara online maupun offline.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi, sekali lagi, saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hati saya kepada Bapak.
Pada pertandingan Indonesia vs Thailand tersebut saya memang tidak datang sejak siang atau sore hari. Karena berkaca dari pengalaman di laga semifinal kontra Vietnam, saya yakin, bahwa semua yang duduk di bangku Stadion Pakansari adalah mereka yang memiliki selembar tiket, termasuk saya sendiri.
Tapi apa yang saya alami di partai final sangat bertolak belakang. Saya dan banyak suporter lain yang memiliki tiket, terpaksa tidak bisa masuk ke dalam stadion. Antrian di depan pintu masuk begitu mengular akibat pintu yang ditutup rapat oleh panitia pelaksana dan beberapa aparat yang berjaga.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi, saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Tapi saya sangat-sangat kecewa dengan apa yang saya alami.
Ketika sayup-sayup saya mendengar alasan pintu masuk yang tak kunjung dibuka, kekecewaan saya semakin menjadi. Bagaimana tidak, yang saya dengar saat itu adalah, panitia menutup pintu dengan alasan kursi di dalam stadion sudah terisi penuh.
Lantas apa yang harus saya lakukan? Sementara saya memegang tiket asli, dimana seharusnya salah satu dari 30.000 kursi di Stadion Pakansari menjadi hak saya untuk pertandingan tersebut.
Sekali lagi Bapak Ketum PSSI, saya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Saya hanya kecewa, sangat kecewa.
Pada awalnya saya masih bertekad untuk memperjuangkan hak saya dengan tetap mengatre masuk. Tapi saya berpikir, jika saya terus berada di dalam antrean, saya sama sekali tidak bisa melihat Boaz Solossa dan kawan-kawan berjuang menghadapi pasukan Tim Gajah Putih Thailand.
Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan menjauhi stadion dan mencari tempat untuk menyaksikan Tim Garuda berlaga. Tapi ada satu hal yang terus mengganjal pikiran saya.
Di satu sisi saya yakin panitia penyelenggara tidak mungkin menjual tiket melebihi kapasitas dari stadion tersebut. Tapi mengapa bisa, stadion menjadi penuh sesak, sedangkan saya dan banyak orang lain gagal masuk meski memegang tiket pertandingan?
Kalau memang semua penonton yang berada di dalam stadion memiliki tiket, lantas bagaimana bisa, saya juga memegang tiket asli? Sementara itu, kalau beberapa diantara penonton yang bisa masuk ke dalam stadion tapi tidak memiliki tiket, lantas bagaimana bisa mereka melewati penjagaan panitia pelaksana dan aparat di pintu masuk?
Tapi sudahlah, toh semua sudah terjadi dan Indonesia sukses menumbangkan Thailand.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi yang saya hormati. Sekali lagi, saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hati saya kepada Bapak. Semoga melalui surat ini, kejadian-kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak.
Jakarta, 14 Desember 2016, 23:50 WIB
Satu dari sekian banyak pemegang tiket yang gagal masuk stadion,
Zulfikri Syatria
Yang Terhormat, Bapak Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi
Sebelum saya memulai surat terbuka ini, saya ingin menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada kata-kata yang menyinggung perasaan Bapak.
Mungkin surat ini lebih tepat saya tujukan kepada panitia pelaksana Leg Pertama Final Piala AFF 2016. Tapi, sebagai pencinta sepak bola Indonesia, khususnya Tim Nasional Indonesa, saya ingin menyampaikan, atau lebih tepatnya mencurahkan isi hati saya kepada Bapak, sebagai pemimpin tertinggi induk sepak bola di Indonesia.
Pertama-tama, sudah bisa dipastikan bahwa saya, Bapak, dan jutaan penduduk Indonesia sangat berbahagia. Tak lain dan tak bukan berkat aksi comeback menawan Pasukan Garuda di laga kontra Thailand, yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk kita. Tapi di balik itu semua ada sebuah kekecewaan yang sangat mendalam.
Saya menjadi satu dari sekian banyak penonton yang gagal masuk ke dalam Stadion Pakansari, meski memiliki tiket asli. Kekecewaan tersebut bertambah karena kita semua sama-sama tahu, betapa sulitnya mendapatkan tiket tersebut, baik secara online maupun offline.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi, sekali lagi, saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hati saya kepada Bapak.
Pada pertandingan Indonesia vs Thailand tersebut saya memang tidak datang sejak siang atau sore hari. Karena berkaca dari pengalaman di laga semifinal kontra Vietnam, saya yakin, bahwa semua yang duduk di bangku Stadion Pakansari adalah mereka yang memiliki selembar tiket, termasuk saya sendiri.
Tapi apa yang saya alami di partai final sangat bertolak belakang. Saya dan banyak suporter lain yang memiliki tiket, terpaksa tidak bisa masuk ke dalam stadion. Antrian di depan pintu masuk begitu mengular akibat pintu yang ditutup rapat oleh panitia pelaksana dan beberapa aparat yang berjaga.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi, saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Tapi saya sangat-sangat kecewa dengan apa yang saya alami.
Ketika sayup-sayup saya mendengar alasan pintu masuk yang tak kunjung dibuka, kekecewaan saya semakin menjadi. Bagaimana tidak, yang saya dengar saat itu adalah, panitia menutup pintu dengan alasan kursi di dalam stadion sudah terisi penuh.
Lantas apa yang harus saya lakukan? Sementara saya memegang tiket asli, dimana seharusnya salah satu dari 30.000 kursi di Stadion Pakansari menjadi hak saya untuk pertandingan tersebut.
Sekali lagi Bapak Ketum PSSI, saya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Saya hanya kecewa, sangat kecewa.
Pada awalnya saya masih bertekad untuk memperjuangkan hak saya dengan tetap mengatre masuk. Tapi saya berpikir, jika saya terus berada di dalam antrean, saya sama sekali tidak bisa melihat Boaz Solossa dan kawan-kawan berjuang menghadapi pasukan Tim Gajah Putih Thailand.
Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan menjauhi stadion dan mencari tempat untuk menyaksikan Tim Garuda berlaga. Tapi ada satu hal yang terus mengganjal pikiran saya.
Di satu sisi saya yakin panitia penyelenggara tidak mungkin menjual tiket melebihi kapasitas dari stadion tersebut. Tapi mengapa bisa, stadion menjadi penuh sesak, sedangkan saya dan banyak orang lain gagal masuk meski memegang tiket pertandingan?
Kalau memang semua penonton yang berada di dalam stadion memiliki tiket, lantas bagaimana bisa, saya juga memegang tiket asli? Sementara itu, kalau beberapa diantara penonton yang bisa masuk ke dalam stadion tapi tidak memiliki tiket, lantas bagaimana bisa mereka melewati penjagaan panitia pelaksana dan aparat di pintu masuk?
Tapi sudahlah, toh semua sudah terjadi dan Indonesia sukses menumbangkan Thailand.
Bapak Letjen TNI Edy Rahmayadi yang saya hormati. Sekali lagi, saya hanya ingin mencurahkan apa yang ada di hati saya kepada Bapak. Semoga melalui surat ini, kejadian-kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak.
Jakarta, 14 Desember 2016, 23:50 WIB
Satu dari sekian banyak pemegang tiket yang gagal masuk stadion,
Zulfikri Syatria
Quote:
Kalo menrut ane, kejadian kayak gitu sih bukan hal baru lagi di Indonesia. Tapi ya heran aja, kenapa yang kayak gitu terus-terusan terjadi
Yah, semoga aja dah semoga yak, yg beginian bisa berkurang buat besok-besok
Yah, semoga aja dah semoga yak, yg beginian bisa berkurang buat besok-besok
0
6.8K
Kutip
47
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan