Bangun Pagi, jika kalian melihat ke televisi maka yang akan kalian temui adalah infotainment yang mewawancarai seorang artis yang baru saja jadian. Pergi ke Sekolah, maka kalian akan bertemu dengan kawan-kawan dan mulai melirik seorang gadis paling manis atau lelaki paling tampan dan mulai bertanya-tanya apakah dia sudah berpasangan? Lalu menyebar kabar bahwa salah satu siswa sudah berpacaran dengan kakak kelas. 

Membuka Hape, maka kalian akan diberondong dengan tips-tips menjadi pria/gadis idaman dan tipe-tipe pasangan sesuai horoskop.Di Medsos berseliweran quote-quote penyemangat untuk Jomblo dan quote-qoute tentang rindu yang pintar bersilat lidah.Sore hari, pulang ke rumah dan kalian mulai menyetel lagu tentang patah hati ataupun kerinduan, tak jauh-jauh dari cinta.

Malam hari, stasiun televisi menayangkan sinetron tentang orang-orang yang saling memperebutkan lelaki atau wanita bahkan sampai saling culik dan bunuh (ini yang paling buruk)

Coba, berapa kali kalian mendengar kata Cinta?

Sepertinya tidak bisa dihitung ya? Sebagaimana kalian lihat, hampir setiap hari kita mendengar kata Cinta, dan bagaimana hal itu diagung-agungkan. Seakan-akan tanpa Cinta, kalian itu manusia gagal. Seakan kita harus mengobral diri kita agar mendapat predikat "Laku" atau "Tidak Laku". Bahkan belum sampai disitu, seakan-akan Jomblo dan Tidak itu menjadi suatu status yang jadi masalah besar dalam hidup.

Ini semua dikarenakan beberapa hal,




Setelah membaca poin-poin diatas, Saya sarankan anda tahan dulu bata di tangan kalian yang siap melempari saya. Karena Saya juga tahu ini topik yang sensitif dan pribadi, namun Cinta bukan sesuatu yang dengan sangat mudah didapat dan dibuat sepele seperti yang diperjual belikan orang-orang sekarang.

Karena yang Salah bukan Cinta itu sendiri, Cinta ada dalam banyak bentuk, Cinta kepada Keluarga, Cinta kepada sahabat, dll.

Sayangnya, banyak sekali yang dipertontonkan ke khalayak ramai sekarang hanya satu jenis cinta, yaitu Cinta yang Romantis kepada Kekasih.

Seakan-akan Cinta hanya itu dan hal itu adalah pencapaian terbesar manusia. Manusia digiring untuk selalu mengikuti perasaannya dalam urusan ini. Namun kau tahu apa lagi yang selalu mengikuti perasaannya? Bayi. Saat kalian hanya mengkuti perasaan tanpa logika maka kalian akan bertingkah seperti Bayi yang jika jatuh pasti menangis.

Masyarakat kita juga terlalu banyak mengagungkan Cinta sebagai pelarian dari kenyataan. Berharap mereka bisa bertemu pasangan hatinya yang akan melengkapi dirinya dan akan selalu membuat mereka bahagia. Sayangnya hidup berpasangan tak akan selalu manis dan akan selalu ada retakan, karena ekspektasi yang dibuat oleh karya-karya yang memperjual belikan Cinta ini akhirnya banyak sekali pasangan-pasangan yang hubungannya destruktif dan saling menjatuhkan.

Jangan kalian jatuh pada manisnya cerita-cerita fiksi Cinta, yang hanya dengan bersilat lidah bisa membuat pasangannya susah move on Atau quote-quote senja dan kopi sambil merindukan pasangan membuat anda merasa belum sukses karena anda belum punya pasangan.

Cinta itu rumit, dan itu tak hanya pakai hati, namun otak.

Tidak ada yang salah dalam Cinta, namun itu bukan segalanya. Ada Cinta dan kasih sayang dalam hangatnya keluarga, Cinta dari kedua Orang Tua, dan Cinta dari sahabat dan orang-orang terdekat kita.

Bagaimana Pendapat Kalian? Silahkan Berkomentar!