kerusakan yang sering terjadi pada bagian sekring ada dua jenis yang pertama sekring putus dan sekring meleleh. Sekring putus diakibatkan oleh ada nya arus pendek yang terjadi akibat arus bertengangan positif saling bersentuhan dengan arus bertengangan negatif atau massa body dan adanya kelebihan arus listrik yang diakibatkan oleh sistem dinamo ampere, sehingga sekring tidak dapat digunakan lagi.

Beda halnya dengan sekring meleleh, sekring hanya akan terbakar pada bagian plastik isolator dan masih bisa dipakai untuk sementara akan tetapi jika terus dipakai maka bisa menjadi pemicu terjadinya kasus kebakaran pada kendaraan.

Penyebab sekring meleleh pada kendaraan diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut:

1. Kualitas sekring yang tidak bagus
Sekring terbuat dari bahan lempeng logam yang didesain khusus, dan memiliki bentuk pipih/tipis. Ketika sistem kelistrikan bekerja maka arus listrik dengan suhu yang amat panas akan melewati sekring, sehingga dibutuhkan media peredam agar komponen yang ada disekitar sekring tidak terbakar. Maka dari itu dipasanglah pada bagian luar sekring sejenis peredam panas yang terbuat dari bahan plastik isolator khusus dan tentunya dapat menahan panasnya arus listrik. Jika bagian luar sekring terbuat dari bahan yang sembarangan maka sekring akan cepat meleleh oleh arus listrik.

2. Sekring yang dipakai tidak sesuai dengan ukuran standar
Banyak yang berpendapat bahwa menaikkan ukuran standar sekring menjadi lebih tinggi akan mengurangi resiko terjadinya sekring putus. Namun pendapat ini tidak selalu benar dan menguntungkan. Seperti kutipan kalimat pada alenia pertama artikel ini telah disebutkan bahwa sekring putus diakibatkan karena terjadi arus pendek serta adanya arus listrik yang berlebihan. Jika sekring sering putus karena arus yang berlebihan kita tidak boleh asal mengganti ukuran sekring yang lebih tinggi saja, karena akan menimbulkan suhu panas yang lebih tinggi dan akan membuat