EriantoajiAvatar border
TS
Eriantoaji
Kenapa kaum "Kiri" Dibenci?
Kenapa kaum "Kiri" Dibenci


Kaum "kiri" selama ini diasumsikan dengan sesuatu yang buruk di masyarakat Indonesia. Tanpa tahu secara jelas pengertian serta maksud dari ideologi - ideologi "kiri" itu. Mereka terlalu mensimplikasikan "kiri" dengan komunisme dengan kata lain bahwa "kiri itu komunis, komunis itu kiri". Padahal tidak seperti itu pada kenyataanya, ditambah paradigma tentang komunis yang dianggap sesuatu yang berbahaya maka "kiri" langsung di justifikasi dengan hal yang sama.

Padahal tidak sesederhana itu ideologisme "kiri" itu. "Kiri" bukan hanya tentang komunisme, "kiri" adalah sebuah ideologi yang secara umum membela atau memperjuangkan segala bentuk tidakkeadilan dan penindasan dari adanya sistem kapitalisme. Sebelum saya jauh berbicara tentang "kiri" maka baiknya kita memahami dan mengetahui asal usul dari kemunculan paham "kiri".

Revolusi Perancis adalah awal faham "kiri" muncul pertama kali. Konon katanya dahulu ketika perancis dilanda ketidak stabilan politik pada abad ke 17 hingga 18. Banyak terjadi pergulatan di sidang - sidang kerajaan, kelompok yang menentang dan anti dengan para bangsawan dan tuan tanah serta orang - orang yang diberi hak istimewa dari raja memposisikan diri berada di sebelah kiri persidangan. Posisi di sebelah kiri ternyata tidak hanya menujukkan tempat di mana mereka duduk, tetapi lebih dari itu, ada cita-cita revolusi yang disimbolkan melalui istilah "Kiri" ini.

Dalam perkembanganya faham "kiri" tidak hanya berasosiasi pada perjuangan pada sisten monarki (kerajaan) atau feodalisme semata. Hingga akhirnya muncul ideologi - ideologi lainya dengan landasan ini seperti komunisme dan sosialisme. Namun herannya masih saja "kiri" diasosiasikam sebagai komunis oleh orang Indonesia. Istilah itu sudah muncul beberapa dekade sebelum Karl Marx lahir (1818-1883). Seperti penjelasan sebelumnya, istilah "Kiri" lahir tepatnya saat Revolusi Prancis, di masa sekitar Raja Louis XVI pada 1792.

Secara garis besar faham "kiri" adalah faham yang menentang serta ingin melakukan perubahan terhadap adanya kapitalisme serta imperialisme yang sangat mendominasi kehidupan sosial politik masyarakat dunia dari dahulu hingga sekarang, yang pada prakteknya banyak merugikan kaum buruh serta pekerja kelas bawah (proletair) maupun masyarakat kelas bawah lainya termasuk petani. Orang - orang "kiri" menginginkan adanya keadilan sosial serta kesetaraan untuk masyarakat kelas bawah atau yang termarjinalkan oleh adanya sistem kapitalis imperalis ini. Dan secara ekstrim memang terlihat pada ideologi komunisme yang menaginginkan kesejahteraan yang sama rata, sama rasa pada suatu kehidupan bernegara dengan jalan pengaturan pemerintah pada segala aspek kehidupan untuk mewujudkan adanya kesetaraan itu.

Ditambah geger Indonesia yang terjadi pada tahun 1965. Yang membuat banyak darah dan air mata bertumpahan, semakin menyudutkan kaum "kiri" di Republik ini, walau akhirnya banyak fakta sejarah baru yang terkuak tentang bukan hanya kesalahan komunis yang menjadi pemicu terjadinya geger itu. Tapi masyarakat cenderung apatis dan tidak mau mencari tahu fakta sejarah. Apalagi sebuah alur cerita sejarah konon banyak dikatakan ditulis oleh sang pemenang. Dan ini memang benar terjadi selama orba banyak penggaburan sejarah yang memang tidak sejalan dengan kepetingan penguasa saat itu.

Padahal kiri adalah sebuah gerakan revolusi yang mempersatukan kaum buruh dan tani (proletair) untuk melawan kesemena - menaan bahkan kekejaaman kaum borjuis (pemilik modal) atau bisa disamakan dengan pemerintahan yang zalim yang memang kebanyakan menganut kapitalisme dan imperialisme, walaupun sebenarya dasar sistem kapitalis adalah menginginkan sebuah dunia yang terus meningkatlan taraf hidup manusia, meskipun pada akhirnya banyak menyimpang, dengan hanya mengejar provit semata para pemilik modal serta menekan kaum buruh agar bekerja sesuai keinginan mereka.

Kaum "kiri" menginginkan adanya kesejahteraan sosial yang adil pada kehidupan bermasyarakat dengan mencari formula sebaik mungkin antara kaum proletair dan borjuis untuk mewujudkan keadilan itu. Dan untuk dimengerti bukan hanya komunis saja yang berada di faham "kiri" ini. Ada gagasan lain untuk mencari jalan tengah terhadap pelik permasalahan ini, gagasan itu adalah sosialisme.

Apa itu sosialisme. Sosialisme adalah suatu pemerintahan yang berhak untuk mengalokasikan sumber daya dan kekayaan suatu negara. Sistem ekonomi yang menginginkan semua orang mendapat pekerjaan serta mendapat gaji yang setara sesuai dengan kemampuan dan kebutuhanya sesuai dengan bidang pekerjaan mereka masing - masing. Sistem sosialis menghendaki perusahaan sebaiknya diganti dengan koperasi.

Dasar utama dari sosialisme adalah :

1. Properti pribadi diganti kepemilikan bersama
2. Kekuatan Politik dan Ekonomi dimiliki negara
3. Perusahaan dikuasai Negara
4. Pajak tinggi ditetapkan

Kemudian perbedaan antara komunis dengan sosialis terletak pada apa?, pada komunisme murni : Negara, perbedaan kelas, kepemilikan pribadi bahkan uang sekaligus akan hilang. Manusia akan hidup bersama - sama dalam ikatan persaudaraan. Manusia bekerja hanya untuk memproduksi barang - barang yang dibutuhkan, bukan mencari upah tapi sarana jalan mendapat kebutuhan hidup. Tetapi pada sosialisme aspek uang dan Negara masih ada selama diatur pemerintahan untuk kepentingan bersama.

Perlu diketahui bahwa sebenarnya para founding fathers kita terinspirasi oleh faham "kiri" sebagai awal perjuangan dalam melawan imperialisme bangsa penjajah. Semangat akan pengharapan kehidupan yang adil tanpa penindasan selaras dengan cita - cita kaum "kiri". Walau pada akhirnya mereka lebih memilih ideologi lain yang lebih cocok dan relevan di terapkan bagi bangsa ini, tapi tak bisa dipungkiri "kiri"lah spirit dan jiwa yang mengerakkan perjuangan - perjuangan awal mereka. Bisa dilihat dari gaya pemikiran para bapak bangsa pendiri negara kita ini, seperti Soekarno bahkan sang kontroversial Tan Malaka, pada awal - awal perjuangan mereka. "Kiri" mereka jadikan alat awal melawan para penjajah - penjajah itu.

Quote:


Disukai atau tidak, paham "kiri" akan selalu ada, walau dibenci dan disingkirkan habis - habisan tak membuat ideologinya hilang begitu saja. Karena "kiri" adalah simbol perlawanan dari ketidakadilan dan kesemena - menaan dari sistem yang menindas masyarakat kelas bawah. Perlawanan dan perjuangan melawan kezaliman tidak akan pernah mati, ia selalu mengisi relung - relung jiwa yang terpilih. Bagaikan siang dan malam, terang ataupun gelap, kanan serta kiri. "Kiri" akan selalu ada untuk menyeimbangkan tatanan kehidupan dunia ini.

Kita sepenuhnya harus memahami bahwa secara historis, prinsip "Kiri" berarti perlawanan terhadap ketertindasan dan ketidakadilan, baik oleh kaum komunis, Islam, dan lain sebagainya. Prinsip-prinsip "Kiri" telah menjadi bagian dari pemikiran para pendiri bangsa ini, begitu juga dengan kita, para penerusnya. Dengan cara cerdas serta bijak dalam pengimplementasian ideologi - ideologi tersebut.

Well, sepertinya kiri hanya cocok digunakan saat masa - masa perjuangan saja, saat kondisi politik dan bernegara sedang ancur - ancurnya. Tapi akhirnya tidak pas saat digunakan untuk kehidupan bernegara diwaktu damai karena begitu prularnya manusia yang punya kepentingan serta ego masing - masing, dan cenderung menyukai kehendak bebas serta kesempatan yang setara. Manusia tampaknya hanya mau bersatu saat sama - sama susah saja.

Erianto Aji
Diubah oleh Eriantoaji 15-04-2019 06:54
1
1.3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan