- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kopi pahit untuk Beno
TS
wisnusatriya
Kopi pahit untuk Beno
Spoiler for Baca dulu gan:
Sebelumnya, makasih udah mampir gan
DI bawah ini cerpen pertama buatan ane, maaf kalo masih berantakan
Rencananya ane bikin cerpen dalam 3 bagian, jadi masing2 tokohnya akan punya cerita yang nantinya akan saling berhubungan.
Silakan dibaca gan, dan kalo berkenan mohon masukannya
DI bawah ini cerpen pertama buatan ane, maaf kalo masih berantakan
Rencananya ane bikin cerpen dalam 3 bagian, jadi masing2 tokohnya akan punya cerita yang nantinya akan saling berhubungan.
Silakan dibaca gan, dan kalo berkenan mohon masukannya
Quote:
= Di suatu bengkel di Surabaya =
Hujan mendadak turun dengan deras saat beno baru keluar dari parkiran pabrik tempat kerjanya. Segera dia keluarkan jas hujan dari dalam jok motor. Setelah jas hujan rapi dipakai, beno pun melanjutkan perjalanan pulang.
Setalah beno melanjutkan perjalanan, hujan bukannya malah berhenti, tapi tambah deras. Beno pun melajukan motornya dengan pelan karena harus menghindari lubang-lubang jalan yang tertutup genangan air.
Setelah setengah perjalanan menembus hujan, mendadak sepeda motor beno seperti kehilangan daya, dan akhirnya mati mendadak.
“Siall!!! Kenapa lagi nih motor, rewel melulu !! mana lagi hujan lagi”
Karena susah memeriksa kondisi motor dalam keadaan hujan deras, beno pun terpaksa mendorong sepeda motornya. 200 meter sudah beno mendorong sepeda motornya, tapi belum tampak ada bengkel motor di sekitar daerah itu.
“Arrrgggh, mana sih ni bengkel, jauh banget !!” Umpat beno, yang tidak terdengar karena tertelan suara hujan.
Beruntung sekitar 50 meter di depan beno, tampaklah suatu bengkel motor yang masih buka. Beno pun langsung memasukkan sepeda motornya ke bengkel tersebut. Beno kemudian memandangi hujan di luar bengkel tersebut, sambil menunggu motornya selesai diinspeksi .
“Wah…akinya udah wafat ini mas, waktunya ganti”
Memang sebenarnya pertanda akinya sudah mau rusak sudah nampak sejak dua minggu lalu, tapi rencana buat ganti aki selalu tertunda karena beno sibuk lembur. Akhirnya malah bikin susah beno sendiri, karena rusak di saat yang gak tepat.
“kalo ganti baru berapa mas ?” Tanya si beno
“kalo ganti baru 350 ribu mas”
Mendengar itu beno menelan ludah, teringat uang di atm nya tinggal 500 ribu. Tapi kalau tidak dibelikan aki baru, motornya ga bsia jalan, dia bisa rugi tambah banyak.
“Yaudah mas, ganti baru aja, saya tak ambil uang di atm dulu. Yang paling deket di mana ya mas ?”
“Mas langsung ke kanan aja, 500 meter nanti ada atm di depan pabrik tekstil. Ini bawa motor saya aja mas, biar cepet, ini juga lagi hujan”
“Oiya makasih mas.”
Beno pun bergegas menuju ke atm untuk mengambil uang. Menembus derasnya hujan, di jalan, lamunannya membawa kembali apa saja yang dialami hari ini.
Quote:
= Rumah beno =
Pagi itu cerah, tak tampak pertanda bahwa akan turun hujan deras. Sambil menyantap sarapan yang disiapkan istrinya, beno melihat ke layar smartphonenya untuk melihat update pertandingan manchester united vs psg semalam. Beno merupakan hooligan MU sejati, cuma semalem dia terlalu capek habis lembur, sehingga tidak bisa bangun untuk melihat pertandingan MU vs PSG.
Ternyata MU menang !! MU mengalahkan PSG dan lanjut ke babak 8 besar UCL.
"Pagi yang cerah, sarapan siap santap dan MU menang, sungguh hari yang sempurna!" dalam hati beno bicara.
Selesai sarapan, istri beno sudah menyiapkan kopi hitam yang tidak terlalu manis. Beno lantas meminumnya sambil melirik istrinya. Dia hapal betul, kalo tiba-tiba istrinya membuatkan dia kopi tanpa diminta, berarti ada maunya.
“Hari ini tanggal gajian ya mas ?” istrinya membuka percakapan.
“Iya dek, kok apal banget ?” Tanya beno balik.
Sebenarnya beno tau maksud istrinya menanyakan hal tersebut. Minggu lalu beno berjanji untuk membelikan gelang emas seperti kepunyaan Bu Yuli teman istrinya di PKK.
"Kan mas janji kalo gajian mau beliin gelang emas kaya punyaan bu Yuli,, masa lupa ?? udah 3 hari ini gelang emas itu kebawa mimpi mas..."
"Oiya...hehehe...yaudah kalo gitu besok kita beli dek"
"Waaaah...bener ya mas,,,yaudah buruan gih abisin kopinya trus berangkat, ntar telat"
"Iyaaaaa....kamu kalo ada maunya jadi perhatian banget dek"
"loh kan aku emang selalu perhatian mas, buktinya aku apal tanggal gajian mas, hehehe"
Setelah habis segelas kopi dan sekecup cium dari istrinya, beno pun berangkat ke kantor.
Quote:
=PT Mejamaju, tempat kerja beno"
"Saya sudah pootong sesuai perintah kerja yang sampean kasih waktu itu."
"Mana surat perintah kerja yang saya kasih kemarin, sama gambar produksinya kitchen kabinet bawa sini sekalian."
Beno pun mencocokkan surat perintah kerja yang dia berikan dengan gambar produksi yang ada. Mata beno terbelalak ketika menemukan bahwa surat perintah yang dia berikan ternyata tidak sesuai dengan gambar produksi. Menurut gambar produksi, seharusnya panjang part yang harus dipotong adalah 1280 mm, sedangkan di surat perintah kerja yang beno berikan tertulis 1208 mm.
"Anu pak, waktu itu memang tidak saya cek karena asumsi saya surat perintahnya sudah benar."
"Aduh, gimana sih pak, masa main potong aja, bapak kan udah kerja ini ga sekali 2 kali, tapi ratusan kali, masa ga cek gambar produksi juga !"
"Maaf pak, waktu itu kan memang kita dikejar target produksi, jadi biar cepet saya langsung potong sesuai surat perintah kerja pak"
"Duh, gimana sih bapak ini, udah puluhan tahun kerja masih ga becus aja!!"
Belum selesai beno bicara dengan pak madun, bu maya, administrasi produksi, datang,
"Pak beno, dipanggil pak Johan ke ruangannya"
Beno pun sampai di parkiran kantornya, masih dengan perasaan riang. Ah, kadang bahagia itu emang sederhana, disenyumin istri yang biasanya judes sama liat MU bisa epic comeback aja udah luar biasa bahagianya. Sambil bersiul-siul lagu "happy" punya pharrel williams beno melangkah ke ruang kerjanya.
Tapi kadang jalannya nasib itu seperti cuaca, susah ditebak. di hari yang cerah, bisa tiba2 terjadi badai. Dan badai buat beno dimulai ketika dia samai di ruangannya dan buka email.
Di email beno banyak sekali notif claim bahwa metal part buat kitchen kabinet yang dia potong kemaren, tidak bisa dirangkai. Dari pengecekan awal 100 pcs, semuanya tidak bisa diassembly.
Keringat dingin pun mengalir dari dahi beno, dia khawatir kalau dia keliru memberikan perintah kerja ke pak Madun, pengawas produksi.
"Semoga saja perasaan saya keliru", batin beno.
Beno pun bergegas ke mesin potong untuk menegecek perintah kerja yang dia berikan. Di sana dia sudah mendapati pak madun, yang nampak kebingungan.
"Pak beno, gimana ini pak, ada complain dai bagian assembly kalo metal part kitchen kabinet yang kemarin dipotomg tidak bisa dirangkai."
"Kamu potongnya bener gak sih pak madun ?"
"Saya sudah pootong sesuai perintah kerja yang sampean kasih waktu itu."
"Mana surat perintah kerja yang saya kasih kemarin, sama gambar produksinya kitchen kabinet bawa sini sekalian."
Beno pun mencocokkan surat perintah kerja yang dia berikan dengan gambar produksi yang ada. Mata beno terbelalak ketika menemukan bahwa surat perintah yang dia berikan ternyata tidak sesuai dengan gambar produksi. Menurut gambar produksi, seharusnya panjang part yang harus dipotong adalah 1280 mm, sedangkan di surat perintah kerja yang beno berikan tertulis 1208 mm.
"Pak madun, apa pak madun ga cek dulu antara surat perintah kerja sama gambar produksi ??"
"Anu pak, waktu itu memang tidak saya cek karena asumsi saya surat perintahnya sudah benar."
"Aduh, gimana sih pak, masa main potong aja, bapak kan udah kerja ini ga sekali 2 kali, tapi ratusan kali, masa ga cek gambar produksi juga !"
"Maaf pak, waktu itu kan memang kita dikejar target produksi, jadi biar cepet saya langsung potong sesuai surat perintah kerja pak"
"Duh, gimana sih bapak ini, udah puluhan tahun kerja masih ga becus aja!!"
Belum selesai beno bicara dengan pak madun, bu maya, administrasi produksi, datang,
"Pak beno, dipanggil pak Johan ke ruangannya"
Pak Johan adalah manager di bagian beno. Orangnya terkenal tegas dan tanpa kompromi. Hati beno pun kecut, berarti masalah ini sudah sampai ke Pak Johan. Dengan langkah kaki yang berat, beno pun beranjak ke ruangan Pak Johan.
"Gimana itu beno ?! 5000 part ga bisa diassembly !!"
"Maaf, jadi gini pak, memang itu ada kesalahan penulisan spec potong material di surat perintah kerja. Tapi bagaimana kalau material yang kurang panjang itu, saya revisi. Saya welding untuk tambah panjangnya."
"Gak bisa. metal part ga boleh ada sambungan di tengah, jadi 5000 pcs material itu udah ga bisa dipakai lagi. Harus ganti material baru."
"Tapi pak..."
"Gak ada tapi2an...itu murni human error dari kamu, dan kamu harus tanggung jawab, sekarang kamu temui bagian HRD !!."
Vonis sudah dijatuhkan dan tidak bisa diubah. Dengan langkah gontai Beno keluar dari ruangan pak Johan. Dia berjalan menuju kantor HRD dengan pikiran kosong, membayangkan sanksi yang harus diterima, mengingat baru 2 bulan lalu dia mendapat Surat peringatan I gara2 terlambat masuk kerja. Kalau untuk kesalahan sekarang dia dijatuhi Surat Peringatan III, maka tamat sudah riwayatnya.
"Gak bisa. metal part ga boleh ada sambungan di tengah, jadi 5000 pcs material itu udah ga bisa dipakai lagi. Harus ganti material baru."
"Tapi pak..."
"Gak ada tapi2an...itu murni human error dari kamu, dan kamu harus tanggung jawab, sekarang kamu temui bagian HRD !!."
Vonis sudah dijatuhkan dan tidak bisa diubah. Dengan langkah gontai Beno keluar dari ruangan pak Johan. Dia berjalan menuju kantor HRD dengan pikiran kosong, membayangkan sanksi yang harus diterima, mengingat baru 2 bulan lalu dia mendapat Surat peringatan I gara2 terlambat masuk kerja. Kalau untuk kesalahan sekarang dia dijatuhi Surat Peringatan III, maka tamat sudah riwayatnya.
=Depan ruang HRD PT. Mejamaju=
Beno masih berdiri diam di depan ruang HRD, memandangi surat peringatan III yang dia terima ditambah surat pemutusan hubungan kerja yang dia terima. Perusahaan tempat beno bekerja menolak memberikan pesangon dengan alasan penggantian kerugian material dan tenaga kerja. Saat menerima putusan itu, Beno hanya bisa diam, hati dan pikirannya terlalu lelah untuk melawan. Beno gak habis pikir hari yang awalnya ceria mendadak berubah menjadi malapetaka.
Quote:
=Kembali ke sebuah bengkel di surabaya=
Beno masih di dalam, ruang mesin atm, memandang kosong ke arah mesin atm. Hatinya nanar melihat sisa saldo di tabungannya, bagaimana dia bisa memenuhi kebutuhan tiap bulan istrinya dengan gaji yang sudah tidak seberapa, dipangkas setengah pula.
Beno masih di dalam, ruang mesin atm, memandang kosong ke arah mesin atm. Hatinya nanar melihat sisa saldo di tabungannya, bagaimana dia bisa memenuhi kebutuhan tiap bulan istrinya dengan gaji yang sudah tidak seberapa, dipangkas setengah pula.
Ketukan di pintu atm, menyadarkan beno dari lamunan, segera dia ambil uang dari mesin atlalu buru-buru keluar. Beno pun kembali menerobos derasnya hujan menuju bengkel tempat motornya diperbaiki.
"Sudah selesai mas ?" tanya beno sesampainya dia di bengkel
"Sudah mas, semua jadi 350 rb."
Beno pun segera mengeluarkan uang dari doompetnya, tapi ketika dia membuka dompet, dia menjumpai sesuatu yang janggal. Dilihatnya ada 1 slot kartu yang kosong di dompetnya.
"Sialan!!" Kata beno sambil menepuk jidatnya.
"Kenapa mas ?"
"kartu atm saya lupa belum saya ambil."
"Lhoh, buruan diambil, deket kok mesi atm nya" kata montir bengkel tersebut.
"Percuma mas, sudah ketelen. Lagian ga ada isinya, biarin ajalah."
Beno pun segera melunasi biaya perbaikan motornya dan kembali lagi berhujan-hujan untuk menuju rumah.
Quote:
=Rumah beno, lagi=
Sesampainya di rumah, beno langsung disambut istrinya dengan senyum paling manis. Beno cuma bisa bersimpul getir, dia semakin tak tahu bagaimana cara menjelaskan surat PHK yang ada di dalam tasnya.
"Aduh mas, kehujanan ya...buruan mandi mas, trus ganti baju. Tak buatin kopi dulu mas."
"Iya dek" kelu rasanya lidah beno.
Selepas mandi, beno menuju meja makan. Dia melihat makanan dan kopi sudah rapi tertata. Di meja makan sudah siap makanan kesukaannya, namun entah kenapa dia sama sekali tidak berselera.
"Gimana mas, gajian udah ditransfer kan ?? besok jadi kan ??"
Dengan muka lesu tertunduk, beno menjelaskan semua yang dialami hari ini ke istrinya.
Benar saja, setelah mendengar kabar itu, istrinya yang semula manis, berubah 180 derajat.
"Hah ?!! gimana sih mas kok bisa gitu ?!! trus gelang emas yang kemarin mas janjiin gimana ?? trus besok kita makan pakai uang dari mana ??" istri beno mencecar beno dengan banyak pertanyaan.
Belum sempat beno menjawab, istri beno menyahut lagi,"Adek gak mau tau, sebel, mas malem ini tidur di ruang tamu aja." Kata istri benosambil berlalu menuju kamar dan menutup pintunya.
Beno cuma bisa diam sambil memandangi secangkir kopi yang ada didepannya. Hatinya hancur lebur. Diminumnya kopi didepannya, seteguk. Entah kenapa rasa kopi itu jadi pahit sekali kali ini.
Diubah oleh wisnusatriya 05-08-2019 14:51
-1
844
Kutip
2
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan