Mendengar hukuman pastinya semua korban ingin menjatuhkan hukuman seberat-beratnya pada terpidana. Salah satunya pelaku koruptor, bangsa dan institusi negara yang menjadi korban sepertinya sudah kebakaran jenggot melihat kelakuan mereka yang seolah terlihat biasa saja saat tertangkap kamera. Bahkan kalimat yang sering terdengar hanyalah, "Saya korban" atau "Saya dijebak"

Banyaknya para pelaku koruptor tak lepas dari perhitungan untung-rugi ketka menduduki jabatan tersebut. Seperti halnya harga hukuman yang dianggap lebih enteng dibandingkan hasil yang didapat mengakibatkan para koruptor berpikir "Dipenjara juga gak apa-apa, paling cuman setahun dua tahun, udah dapet duet gede ini."

Sepertinya perlu adanya hukuman bagi para koruptor yang cukup membuat kapok pejabat kotor lainnya yang masih berkeliaran. Di negara-negara lain praktik korupsi ini seperti tak ada ampun lagi, misalnya di Cina hukuman mati tetap berlaku meski era modern ini suara mengkampanyekan HAM semakin gencar.

Tidak tanggung-tanggung di Korea Utara, tegasnya tak kalah dengan negara Cina. Hukuman mati bahkan dijatuhkan pada terpidana korupsi paman Kim Jong-Un sendiri, Jang Song-Thaek. Saking muaknya dengan koruptor, mayat hasil eksekusi diberikan pada anjing sebagai santapannya di hadapan khalayak ramai.

Ini bisa menggambarkan pada bangsa Indonesia, betapa menjijikan dan hinanya para koruptor ini. Namun, ada hukuman lain yang sepertinya lebih layak dirasakan para koruptor di Indonesia.












Demikianlah saran pribadi tentang hukuman yang layak seharusnya dilakukan pemerintah untuk para koruptor. Semoga suara ini didengar oleh para pejabat atau relasi pemerintah lainnya.