bekticahyopurnoAvatar border
TS
bekticahyopurno
Bernarkah Wanita Negeri Ini Sudah Merdeka ?



Seringkali kita pekikkan kata "Merdeka" dengan penuh gelora yang membara dan semangat, serta tangan tergenggam kuat.  Apalagi memasuki tahun politik seperti saat ini, kata itu seolah menjadi jargon dari kedua belah kubu. Berbagai janji dan narasi dibangun sedemikan rupa, hingga siapa yang membaca dan mendengarnya menjadi terlena. 

Hal itu bukan kali pertama, setiap memasuki pesta demokrasi semua masing-masing mencari pembenaranya sendiri. Lantas setelah pemilu selesai, apa? 

Selalu jawaban klise yang didapat, kembali tak berarti seperti biasanya. Begitu juga dengan isu kekerasan terhadapa wanita, saat ada kepentingan isu ini akan muncul dan saat sudah tidak ada kepentingan, semua kembali menghilang tanpa jejak. Kemana? 

"Benarkah Wanita Negeri Ini Sudah Merdeka?"

Kiranya itu adalah pertanyaan yang mungkin tidak akan pernah ada jawabanya. Karena pertanyaan dari jawaban pertanyaan adalah pertanyaan itu sendiri. Buktinya, kasus kekerasan terhadap wanita dan anak terus saja terjadi. Bahkan angkanya terus saja meninggi. 

Sungguhpun demikian, apapun alasanya; kekeraan terhadap perempuan harus dihentikan. Tidak peduli siapa yang menang nanti, sudah seharusnya tidak mengabaiakan hal ini. 


Para aktivis perempuan di Solo saat kampanye 16 hari Anti Kekerasan terhadap perempuan (istimewa/foto) www.kompas.com(09/12/2018) 

Jangan tanya kenapa? Perempuan adalah "mula-mula hidup" darinya, kehidupan dilahirkan. Baik dalam arti yang sebenarnya ataupun arti yang lebih luas. 

Jika para wanita negeri ini masih terjajah, bagaimana bisa melahirkan bibit-bibit unggul generasi bangsa? Begitu juga untuk para wanita, bukan sekedar menjadi wanita namun sudah seharusnya menjadi perempuan. 

Apa itu perempuan? Adalah wanita yang mampu menjadi ibu sekalipun ia tidak melahirkan. Sekalipun ia melahirkan namun jika tidak mampu memiliki karakter ibu, maka hanyalah wanita. 



Terjadinya banyak kasus kekerasan terhadap wanita, tidak bisa serta merta hanya tanggung jawab pemerintah saja. Namun merupakan tanggung jawab bersama, terlebih adalah orang terdekat dan diri wanita itu sendiri. 

Sungguhpun demikian, jika pemimpin negeri ini yang beraksi dan bertindak dengan jelas bukan sekedar membangun narasi atau hanya obral janji, tentu peluang wanita bisa merdeka di negeri sendiri bukan hanya mimpi. Kekerasan terhadap perempuan bisa di tekan.
 

Gambar (istimewa) www.tribunnews.com 

Sehingga kata "Merdeka" bukan sekedar jargon saja.  Karena itu, seyogyanya kita sama-sama menyadari genggaman saat pekikkan "Merdeka", bisa menjadi iklrar yang sakral, ikrar untuk sesuatu menyatukan kesepakatan hati, bersama-sama, bersatu dalam satu tujuan mewujudkan "Merdeka", untuk dilaksanakan.  

Benarkah Wanita Negeri ini sudah merdeka? Silahkan berikan jawabanya yang membangun dikolom komentar ya. Jika dirasa keresahan kita sama, silahkan bagikan. Terimakasih. 

Sumber; Opini Pribadi 





Spoiler for BACA JUGA DI SINI :
Diubah oleh bekticahyopurno 17-04-2019 19:24
lina.whAvatar border
081364246972Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan 19 lainnya memberi reputasi
20
16.1K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan