Konspirasi Informasi | Seri Konspirasi Informasi [3]

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Konspirasi Informasi | Seri Konspirasi Informasi [3]

Papa.T.Bob

26-06-2019 01:38

Konspirasi Informasi | Seri Konspirasi Informasi [3]

Spoiler for Pengantar:

Thread ini merupakan bagian ketiga dari Seri Konspirasi Informasi. Membahas tentang informasi yang dipelintir sedemikian rupa untuk kepentingan politik.

link.springer.com

Seri Konspirasi Informasiberisi kumpulan thread tentang skenario-skenario yang terjadi di tengah disrupsi teknologi, serta sirkulasi informasi viral, dan hoaks.

Seri Konspirasi Informasi merupakan hasil saduran dari ebook "Reality Lost" (2017), karya Vincent F. Hendricks dan Mads Vestergaard. Ebook tersebut berlisensi creative common, sehingga dapat diakses dan disebarluaskan oleh siapapun. Yang mau baca langsung, link-nya ada di mari.

*****

Quote:

Seri Konspirasi Informasi:

Melacurkan (Atensi) Netizen [1]
Bisnis Berita [2]
Konspirasi Informasi [3]
Fakta Alternatif [4]
Bahaya Populis [5]
Rezim Digital [6-Habis]

*****

politico.com

Sebelum menjadi berita, sebuah material dipermak sedemikian rupa untuk dikemas menjadi "berita penting" agar dapat memenuhi sebuah agenda politik. Dengan begitu media sudah kehilangan otoritas dan independensinya.

Misalnya ketika aktivis politik hendak mengadakan protes atau mengorganisir demonstrasi untuk menyampaikan sebuah pesan politik. Mereka akan mengundang media untuk meng-cover-nya. Tanpa coverdari media, pesan politik ini tidak mungkin didengar oleh publik atau khalayak, dan hanya diketahui oleh sesama aktivis politik.

zeenews.india.com

Berita seperti "leaks" dari media sebenarnya hanya menguntungkan suatu golongan. Media memberi jalan bagi golongan tersebut untuk melancarkan agenda politiknya. Dengan begitu terciptalah realitas baru, yaitu realitas politik hasil buatan media, yang terpisah dari realitas sebenarnya, yaitu realitas dunia dan segala problematikanya.

Seperti yang disebut oleh Jean Baudillard sebagai hiperrealitas. Keadaan dimana "realitas" sebagai produk media, atau "realitas" sebagai simulasi dari realitas, yang sulit dipisahkan dari keadaan sebenarnya. Oleh karenanya, batas-batas antara fiksi dan fakta, entertainment dan berita, menjadi kabur.

*****

theguardian.com

Tahun 2012 Trump menggulirkan sebuah teori konspirasi. Lewat cuitannya Trump mempertanyakan kewarganegaraan Obama, yang saat itu tengah menjabat sebagai presiden. Cuitan pendek tersebut menciptakan spekulasi bahwa Obama tidak lahir di AS, tidak benar-benar memiliki kewarganegaraan AS, dan dengan begitu tidak berhak menduduki jabatan presiden. Teori konspirasi ini kemudian menjadi momentum di mana Trump pertama kali memasuki dunia perpolitikan AS.

Yang memperburuk spekulasi publik adalah fakta bahwa ayah Obama berasal dari Kenya, bukan berasal dari Hawaii yang merupakan tempat lahir Obama sesungguhnya. Fakta lainnya, pada suatu waktu Obama pernah mengantongi kewarganegaraan Indonesia. Dengan begitu kewaganegaraan AS-nya hilang. Selain juga fakta bahwa nama tengah Obama adalah Husein.

denverpost.com

Saat konspirasi ini mulai kehilangan atensinya Trump membuat cerita lain, bahwa rumor ini sebenarnya dibuat oleh Hillary Clinton pada kampanye pilpres 2008. Saat itu Hillary dan Obama berkompetisi secara internal untuk menjadi kandidat dari partai demokrat. Trump sangat fasih dalam mengelola keuntungan dari teori konspirasi buatannya. Ia sangat menyadari bahwa nilai entertainment menjadi patokan baru bagi sebuah berita di media massa. Pada acara the Daily Show (2013), John Oliver berkelakar agar Trump mengajukan diri sebagai kandidat dalam pemilihan presiden. Dan mungkin sejak saat itu John Oliver akan menyesali kelakarnya.

Konspirasi kewarganegaraan Obama ini mendapat cukup banyak atensi selama bertahun-tahun sebelum akhirnya dihentikan sendiri oleh Trump, saat ia mengakui kewarganegaraan AS Obama pada 16 September 2016! atau 4 tahun setelah isu digulirkan.

*****

youtube.com

Tidak semua agenda politik seperti itu. Namun, bila politik adalah melulu tentang menang kalah dan adu jumlah vote, bukan tidak mungkin realitas akan semakin kabur. Seorang anonim pernah berkata, "Politik berfungsi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan penting (solve real problems)". Tapi jika tidak ada ambisi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan penting, maka politik akan berubah menjadi bisnis hiburan dan spekulasi atas simbol, isyarat, atau sinyal politik belaka.

Jika profesionalisme, pengalaman, dan fakta-fakta ilmiah digantikan oleh politik simbol, kemudian dipasangkan pula dengan spekulasi atensi (perhatian), solusi atas persoalan-persoalan penting tidak akan pernah kita dapatkan. Bahkan akhir-akhir ini isu perubahan iklim dan lingkungan pun coba dikontestasikan, tanpa berujung pada solusi.

Bersambung ke [Fakta Alternatif]

*****

Sekian dari Ane Bre & Sis.
Gimana nih, dilanjut gak? lanjut aja ya emoticon-Embarrassment