Papa.T.BobAvatar border
TS
Papa.T.Bob
Rezim Digital | Seri Konspirasi Informasi [6-Habis]
Spoiler for Pengantar:

*****
Quote:

*****


deviantart.com/alison-schofield

Media sosial yang sebelumnya menjadi tempat yang bebas untuk menyuarakan pendapat, untuk mengkritik penguasa, kini fungsinya terbalik. Media sosial menjadi tempat penguasa untuk mengontrol rakyat. Bahkan pada tahun 2020 Tiongkok merencanakan berjalannya social credit system.

Pemerintah Tiongkok hendak mengawasi rakyatnya dengan memasang ratusan juta kamera di seluruh penjuru negeri. Pemerintah Tiongkok juga akan memonitor rakyatnya dengan melihat data dari bank dan institusi keuangan, toko-toko, transportasi publik, internet, media sosial, hingga akun email. Semacam versi digital dari konsep PanoptikonBentham. Seperti dalam film Truman Show. Ketika seseorang dimonitor selama 24jam/7 hari tanpa tempat bersembunyi/berlindung dari otoritas. "Semakin ketat kita diawasi, semakin kita menjaga perilaku (Jeremy Bentham)".


cnbc.com

Reward dan sanksi untuk perilaku baik dan buruk yang dilakukan, merupakan bentuk modifikasi perilaku untuk menjaga rakyat yang diawasi agar disiplin. Perilaku baik seperti menjadi relawan, atau berdonasi akan menambah poin. Sementara perilaku buruk seperti menghabiskan terlalu banyak waktu dan uang untuk bermain game di komputer, merokok di ruang publik, membuang puntung sembarangan, mengemudi ugal-ugalan, atau menyebarkan berita bohong, akan membuat poin anda dikurangi. Orang dengan skor tinggi akan mendapat kemudahan dalam aspek sosial dan ekonominya. Misalnya, akan dimudahkan saat mengajukan hutang, melamar kerja, mendaftarkan anak ke sekolah, atau mengakses fasilitas publik. Sementara yang mendapat skor rendah akan mendapat sanksi dipermalukan dengan menampilkan wajah mereka di billboard, dipersulit dalam membeli tiket perjalanan, dll.

Peraturan-peraturan disiplin tersebut kemudian membatasi kita, dengan dalih harmoni, mereka mengarahkan kita untuk takut melakukan sesuatu yang berbeda. Bahkan sejak dalam pikiran. Di film 1984 fenomena ini seperti pengawasan yang dilakukan Big Brother, dengan orang yang berpikiran kritis dianggap sebagai kriminal, thought crime. Rakyat menjadi takut berpikir kritis, tidak otonom, dan tidak bisa mandiri. Namun, totalitarianisme tidak hanya terjadi di Tiongkok. Data dan informasi user dalam dunia digital yang tidak dilindungi oleh regulasi, dimanfaatkan Google untuk melakukan koloni, mengkomodifikasi, dan memonetisasi seluruh aspek kehidupan kita.

*****


opendemocracy.net

Hal Varian, chief economist Google, dalam sebuah pidatonya di Silicon Valley pada tahun 2014, menyampaikan bahwa di masa depan masyarakat kapitalis akan diawasi tanpa diberi secuil tempat pun untuk privasi mereka. Menurutnya, hilangnya privasi pengguna setimpal dengan produk serta layanan yang diberikan oleh Google.

Mengambil data dan informasi personal user dilakukan untuk melakukan personalisasi produk yang dilayankan oleh Google. Privasi user akan ditukarkan dengan UX yang dipersonalisasi sedimikian rupa, senyaman mungkin. Dengan begitu Google akan mengetahui paling tidak lokasi anda, budget anda, dan makanan kesukaan anda. Semakin personal informasi yang didapat oleh Google, layanan yang bisa diberikan oleh Google juga semakin personal, sesuai kebutuhan dan permintaan user. Larry Page, founder Google pernah bilang "[Google] should know what you want and tell it to you before you ask the question". "Google ingin mengetahui apa yang anda inginkan, dan Google akan menjawab keinginan anda bahkan sebelum anda bertanya". Dan sekarang Google sudah mulai mahir memprediksi keinginan kita sebelum kita melontarkannya.


thenextweb.com

Untuk bisa melakukan hal tersebut Google harus lebih mengenal diri kita, daripada kita sendiri. Dan untuk bisa melakukannya Google membutuhkan informasi yang tidak sedikit. Bukan tidak mungkin dengan teknologi IoT seperti smart watch, intelligent clothes, household appliances, fitness equipment, toys, personal assistants, learning devices, dll, yang mampu merekam aktivitas kita, kita akan memberikan seluruh informasi mengenai diri kita secara cuma-cuma. Kita akan memberikan area "perawan" dari hidup kita yang bahkan tabu untuk kita tunjukkan dalam kehidupan sosial kita.

Device demi device membantu korporasi seperti Google untuk membangun panoptikon, tanpa memberi ruang privasi atas diri kita. Dengan terus berkembangnya teknologi dan pengaplikasian IoT serta smart city dalam kehidupan masa kini, tidak ada alternatif lain bagi diri kita untuk lepas dari pengawasan, selain hidup liar di alam bebas.

*****


themerkle.com

Data serta privasi personal kita dikomodifikasi dan dikomersilkan. Data melahirkan prediksi, dan prediksi digunakan untuk melakukan kontrol. Data yang kita miliki digunakan untuk mengontrol diri kita. Big data digunakan untuk memrediksi kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Data dari masa lalu menggambarkan pola perilaku, yang bisa menunjukkan kemungkinan perilaku di masa depan. Perhitungan-perhitungan ini kemudian menghasilkan prediksi resiko, prediksi penjualan, pendapatan dan pengeluaran, dampak pemasaran, strategi komunikasi, dll. Jika anda dapat mengkalkulasi/memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan, anda bisa mendapat profit darinya.
Quote:

Data profil, jejak digital, gadget/deviceyang anda gunakan, durasi yang anda habiskan dalam sebuah situs, adalah faktor-faktor yang menentukan prediksi terhadap anda. Jika perilaku seseorang sudah bisa diprediksi (apa yang ia inginkan dan kapan ia menginginkannya) akan sangat mungkin menyetirnya untuk membeli produk anda. Semakin anda mengenali seseorang semakin baik prediksi anda terhadapnya. Dan semakin baik prediksi anda semakin besar kemungkinan suskses anda untuk mempengaruhi dan mengontrol mereka.


adroitinsight.com

Prediksi dari data demografi seperti alamat, gender etnis, pekerjaan, pendapatan, pola konsumsi, afiliasi politik, dan jejaring sosial membuat target akan sangat mungkin untuk dikenali dan diserang bagian/sisi lemahnya. Seperti iklan predator. Tapi saat profiling dilakukan dalam bentuk psikologis yang mengandung gambaran mental serta emosi seseorang, dampak dari sisi lemah yang diserang akan lebih powerful. Cambridge Analytica menggunakan profiling psikografi, dengan mengategorisasikan seseorang sesuai dengan tipe kepribadian/personaliti dan mentalnya. Dampaknya pun lebih presisi dan efektif.

Profiling psikografi menyerang manajemen afektif dan kontrol emosi seseorang. Misalnya dengan mengetahui ketakutan seseorang, kita bisa menyerang titik lemah mereka yang paling vital. Anda bisa menggiring orang ke sisi ketakutan terdalamnya, membuatnya marah, atau memainkan emosi yang paling mendasar dari diri orang tersebut. Hal-hal di luar pikiran rasionalnya dan di luar kuasa dirinya.


economist.com

Dengan bermodal big data kita bisa melakukan emotional dictatorship, mengubah manusia menjadi boneka, tanpa mereka sadari. Dengan begitu seluruh aspek dalam kehidupan seseorang dapat didominasi. Hanya dengan mengetahui respon mereka terhadap stimuli.

Secara tradisional totalitarianisme dilakukan dalam suatu negara. Tapi kini, dengan seluruh kemajuan teknologi dan sains yang ada, memungkinkan lahirnya totalitarianisme digital. Seorang developer di Silicon Valley pernah menyatakan misi dari korporasinya: "The goal of everything we do is to change people’s actual behavior at scale. When people use our app, we can capture their behavior, identify good and bad behaviors, and develop ways to reward the good and punish the bad. We can test how actionable our cues are for them and how profitable for us". "Tujuan kami adalah menguasai perilaku orang-orang. Dengan app yg mereka gunakan kita bisa mengetahui perilaku mereka, lalu mengontrol perilaku mereka, dan mengetahui seberapa besar profit yang bisa kita dapatkan".

Perkembangan teknologi tidak didesain untuk kemajuan umat manusia, mungkin malah kebalikannya. Layanan dan produk gratis yang tersedia online mungkin bisa berubah menjadi "sangat mahal", terutama bagi mereka yang tidak menyadarinya.

Data dan informasi personal harganya sangat mahal. Dengan menukarkannya, kita mengorbankan demokrasi kita, kemandirian kita, dan akhirnya kebebasan kita.

*****

Sekian dari Ane Bre & Sis.
Gimana gan, tulisan ane udah bikin sakit mata belum? emoticon-Embarrassment
Salam dan sampai jumpa di thread Cipt. Papa.T.Bob selanjutnya.
emoticon-Rate 5 Star emoticon-Toast
Diubah oleh Papa.T.Bob 29-06-2019 16:35
snailconnectionAvatar border
sligainAvatar border
miki.tikusAvatar border
miki.tikus dan 15 lainnya memberi reputasi
16
7.2K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan