Terlalu naif, kalau tak ingin disebut gila, seseorang yang mempertontonkan perbuatan mesumnya kepada khalayak ramai secara live (langsung). Tuh pasangan halal saja berupaya semaksimal mungkin agar adegan ranjangnya tidak dilihat oleh anak-anaknya, apalagi oleh masyarakat umum.

Ane tak habis pikir, mengapa setiap hari ada saja manusia yang super ceroboh, kalau tak ingin disebut dungu dan bodoh, merekam adegan porno lalu menyebarkannya kepada orang lain.

Apa untungnya? Bukankah sudah banyak kasus orang-orang yang ditangkap dan diancam penjara hingga 20 tahun jika melakukan hal semacam ini? Tidakkah dia pernah membaca berita itu, padahal udah ratusan kali hal serupa terjadi dan viral beritanya di media sosial?

Jadi untuk apa HP Cerdas yang setiap saat ia pegang itu, kalau bukan untuk menambah kecerdasan dan pengetahuan?
***
Seperti hal yang baru saja terjadi di Blitar, Jawa Timur. Seorang pemuda yang langsung saja Ane sebut namanya tanpa iniasial, Yudi, 23 tahun.

Meski saat bulan puasa, pemuda ini dengan sadar (bukan karena terpaksa atau di bawah pengaruh miras), merekam adegan mesum yang dilakukannya dengan kekasihnya sebut saja namanya M, 17 tahun.

Gilanya, rekaman video tersebut disiarkan secara langsung melalui Live Video FB. Sontak saja adegan berdurasi sekitar 59 detik itu banyak mendapat tanggapan dari teman-teman FB-nya yang menyaksikan video tersebut.

Meski tidak berhubungan badan, namun dalam video itu tampak Yudi memaksa sang cewek untuk melakukan o*al se*. Sehingga dalam waktu singkat membuat warga sekitarnya menjadi heboh.

Akibatnya, tak berselang lama, yakni pada Rabu 15 Mei 2019, Yudi diamankan di sel tahanan Polres Blitar.

Ketika ditanya tentang motif melakukan live video tersebut, dengan naifnya Yudi menjawab, “Itu sebagai senjata saya kalau dia mutusin saya nanti, Pak!”

Lagi-lagi video porno ingin dijadikan senjata. Padahal jelas senjata ini akan menembak tuannya sendiri.

Meski Yudi menyatakan akan bertanggung jawab dan menikahi sang cewek, namun ia juga harus bertanggung jawab secara hukum, sebab ia telah melanggar pasal ITE, Pornografi dan Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman penjara yang relatif berat.
***
Padahal kalau dipikir-pikir, ngapaian harus divideo untuk dijadikan senjata, tuh menurut pengakuan Yudi sendiri, mereka memang sudah berpacaran dan saling mencintai. Mereka tinggal di daerah yang sama dan tidak terlalu berjauhan, dan berkenalan saat sama-sama bekerja di sebuah restoran.

Jadi, kalau memang saling mencintai, cepat lamar si dia, lalu segera ajak dia ke KUA, agar cinta bisa bersemi di atas pelaminan abadi.

Tapi kalau merekam video itu dengan alasan akan dijadikan senjata, berarti ada kemungkinan Yudi memang tidak berniat untuk menikahi sang cewek, tapi hanya sekedar untuk memiliki raganya saja.(*) Ref