beberapa menit bersamamu





Cinta... Sebuah kata yang sederhana, terkadang cinta membuat seseorang menjadi lebih semangat bahkan menjadi lebih bahagia.

Ya... Mencintai seseorang itu sangat mudah tapi sulitnya persatu? Bisa di bilang cinta bertepuk sebelah tangan.

Waktu semakin sore tetapi Vanila masih di depan toko yang sudah tutup bersama Daffa karena hujan deras bahkan Vanila tidak bisa menghubungi orang tuanya, hpnya mati.

Tubuh Vanila mulai merasakan kedinginan, Daffa melihat Vanila pun melepaskan jaketnya untuk di pakaikan ke tubuh Vanila yang kedinginan. " makasih kak Daff " ucap Vanila dan di balas anggukan Daffa sambil tersenyum Detak jantung Vanila berdebar-debar, ia sangat menyukai Daffa.

Tak lama hujannya reda, rintikan hujan mulai tak ada lagi.

" gue antar pulang, ayo naik " ucap Daffa "

" gk ngerepotin kak "tanya Vanila

" enggk, ayo naik nanti hujan lagi lo "

Vanila mengangguk lalu naik ke motor, Daffa memberikan helm ke Vanila.

Tak lama motor Daffa menyala dan melaju ke rumah Vanila.

Prilly sangat khawatir kepada Vanila karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.46 sore ,
Ali menenangkan Prilly supaya tidak khawatir sedangkan Valeri mencoba menghubungi adeknya tetapi tak ada hasil. " gimana kalau Vanila di culik atau... " ucap Prilly terpotong " sayang kamu apaan sih jangan berfikiran kaya gitu, pasti Vanila baik-baik aja "ucap Ali memeluk Prilly " iya ma pasti Vanila baik-baik aja kok " ucap Valeri Tak lama suara motor terdengar, Daffa sudah sampai di depan rumah Vanila.

Vanila turun dari motor dan melepaskan helmnya di kasihkan Daffa. " makasih ya kak, kakak gak mampir dulu " ucap Vanila

" gk usah udah sore lagian, gue balik dulu " balas Daffa

"hati-hati kak " ucap Vanila dan di balas anggukan oleh Daffa, tak lama motor Daffa sudah menghilang setelah itu Vanila berjalan masuk ke rumah.

Vanila memberi salam saat masuk rumah, Prilly, Ali membalas salam Vanila. Prilly sangat senang anak yang di khawatirkan akhirnya sudah sampai rumah, Prilly langsung memeluk Vanila " sayang kamu dari mana aja, mama khawatir " ucap Prilly sambil melepaskan pelukkannya " tadi hujan ma, terpaksa Vanila berteduh dulu " ucap Vanila " tu kan Vanila gpp, ya sudah Vanila cepet mandi " suruh Ali dan di balas anggukkan dari Vanila Ali menatap Prilly sambil tersenyum "

gimana, entar malem jadikan " ucap Ali " apanya "balas Prilly bingung Ali mendekat ke telinga Prilly dan berbisik " itu lo bikin adek buat Valeri Vanila "

" Ha? Apaan sih, kemarin kan udah masa malam ini lagi " ucap Prilly "

iyalah sampai buahnya tertanam di sini "ucap Ali sambil mengelus perut Prilly yang rata

Vanila menuju kamar tetapi sebelum ke kamar ia masuk ke kamar kakaknya " kak lagi apa " tanya Vanila

Valeri pun menoleh ke Vanila " ini lagi ngetik tugas, btw tadi kamu di anter sama cowo, siapa tu cowo " tanya Valeri

" temen kak, ya udah Vanila ke kamar dulu" di balas anggukan oleh Valeri Valeri sangat penasaran sama cowo yang ngantar Vanila pulang, seakan Valeri mengenalnya.

Lalu ia melanjutkan mengetik Di sisi lain Vanila tersenyum sambil membayangkan bersama Daffa.

" astaga, jaket kak Daffa masih aku pake " ucap Vanila sendiri

" aku cuci sekalian aja, besok di kembali in saat di sekolah " ucap Vanila sambil melepaskan jaket lalu masuk ke kamar mandi


Kini waktu sudah menunjukkan pukul 21.35 malam. Ali sudah terbaring di ranjang ,Ali tidak memakai baju hanya celana pendek saja. Ali menunggu Prilly di kamar mandi Tak lama Prilly keluar dari kamar mandi, ia mengenakan baju yang sangat sexy dan itu membuat Ali bergairah

" kamu kenapa natap aku kayak gitu " tanya Prilly

" ternyata kamu masih sexy sayang meskipun sudah punya 2 anak " ucap Ali tersenyum

" ya iyalah aku tu menjaga penampilan biar suami aku tidak tergoda sama cewe di luar sana " Ali menghampiri Prilly yang sedang merapikan rambutnya.

gak akan, kalau istri aku aja sudah cantik.