Tersesat di gunung dan ditolong arwah pendaki gunung.

Beranda
Komunitas
Story
Stories from the Heart
Tersesat di gunung dan ditolong arwah pendaki gunung.

Nauj

22-09-2019 06:48

Tersesat di gunung dan ditolong arwah pendaki gunung.

Sebagai salah satu anggota senior Unit Kegiatan Mahasiswa pecinta Gunung, Joni sudah terbiasa mengikuti pendakian beberapa gunung . Pengalamannya dalam mendaki gunung sangatlah banyak karena dapat dibilang Joni lebih sering naik gunung dibanding mengikuti Ujian di kampusnya. Joni sering mendaki gunung dengan kedua temannya yaitu anton dan samuel. Keduanya merupakan adik kelas Joni yang mempunyai sifat hampir sama dengan Joni. Mereka bertiga selalu berdiskusi tentang rencana pendakian untuk gunung yang belum mereka lakukan. Mereka sudah berencana untuk mendaki gunung yang lebih tinggi dibandingkan gunung yang mereka daki selama ini.

sumber : [url]https://img.[sensor spam]/content/2017/03/17/406/1645768/tips-aman-dari-hewan-liar-ketika-kemah-di-hutan-Qz5MiZAtE1.jpg[/url]

Pada libur semesteran tahun lalu, kesempatan itu tiba dan mereka bertiga sudah siap untuk mengunjungi salah satu gunung yang terkenal dengan ketinggiannya itu. Persiapan sudah mereka lakukan sejak lama baik alat pendakian, kondisi tubuh , konsumsi dan sebagainya. Kegiatan ini di luar unit kemahasiswaan kampus mereka sehingga mereka pergi tanpa membawa atribut unit kemahasiswaan maupun ijin dari kampus . Seperti pendaki gunung lainnya, mereka pergi ke gunung tersebut menggunakan kendaraan umum ataupun menumpang kendaraan yang sejalur dengan arah mereka. Pada awalnya, semuanya berjalan baik – baik saja dan mereka bisa sampai ke titik awal pendakian gunung tersebut.

Setelah melapor ke pos awal, mereka sebenarnya dianjurkan bahkan diwajibkan untuk menggunakan pemandu (Guide) maupun pembawa barang (porter) untuk membantu mereka agar tidak tersesat di Gunung yang terkenal dengan ketinggiannya itu. Namun mereka bertiga menolak karena merasa bahwa mereka berpengalaman dan sudah sering melakukan pendakian. Mereka juga sering mengikuti pelatihan pendakian dan memiliki alat yang lengkap. Argumen mereka ditolak, ketiganya tidak diperbolehkan mendaki oleh petugas pos karena untuk mendaki wajib menggunakan pemandu agar tidak tersesat. Sikap petugas ini sebenarnya benar karena sudah banyak pendaki berpengalaman yang tersesat atau bahkan hilang di gunung tersebut karena tidak menggunakan pemandu di sana. Penolakan itu tidak membuat Joni, anton dan samuel menjadi luluh dan mengikuti saran petugas.

Mereka memutuskan keluar dari pos dan mencari jalur pendakian lainnya di gunung tersebut. Mereka tidak menggunakan jalur pendakian resmi yang ada di Gunung tersebut . Mereka merasa bahwa mengikuti jalur pendakian resmi bukanlah tantangan bagi pendaki senior seperti mereka. Mereka juga tidak menggunakan pemandu namun memiliki peta pendakian gunung tersebut.

Untuk menghindari petugas, mereka melakukan pendakian illegal di sore hari menjelang malam dengan harapan agar petugas patroli sulit menemukan mereka. Berbekal pengalaman dan kemampuan pendakian mereka serta alat yang sangat memadai, Joni dan kedua temannya tidak merasa kesulitan untuk mendaki melewati jalur illegal dan memotong ke beberapa jalur pendakian resmi. Mereka sudah paham betul dengan beberapa jalur pendakian, pos – posnya dan sebagainya karena mereka bukanlah pendaki pemula.

Ketika melewati jalur pendakian tidak resmi itu, mereka berkali – berkali melewati jalur berlumpur, tumpukan pohon berduri hingga jalanan yang berliku – liku. Namun itu semua tidak menjadi kendala selama mereka mempunyai peta dan penunjuk arah yang tepat. Malam pun tiba, mereka memutuskan berhenti mendaki dan membangun tenda serta menyiapkan berbagai perlengkapan dan konsumsi. Meskipun hanya bertiga, mereka cukup efisien dan mampu menyelesaikannya dalam waktu cepat karena tentu saja ini disebabkan pengalaman dan rasa saling percaya di antara mereka.

Saat Joni dan anton sedang mempersiapkan perlengkapan untuk bermalam, samuel mendatangi mereka dan berkata bahwa dia ingin nangis lalu tiba – tiba tubuh samuel kejang – kejang. Setelah kejang – kejang berhenti, samuel marah – marah tidak jelas dan berteriak lalu berlari meninggalkan lokasi bermalam mereka. Joni dan anton mengikuti arah lari samuel dan ikut meninggalkan peralatan mendaki mereka. Mereka berdua berusaha untuk mengejar samuel yang tiba – tiba tidak jelas tindakannya. Sepertinya samuel mengalami kerasukan dan bertindak kesetanan.

sumber (hanya ilustrasi): [url]https://1.bp.blogspot.com/-a3FAmy-3QNc/WIrii0bqhnI/AAAAAAAAB14/w19dKnexqgU-Fr1ipbKYenAysYOQAqvpwCLcB/s1600/hutan%2Bcibubur.png [/url]

Demi persahabatan, mereka mengejar samuel yang berlari ke arah rimbunan hutan . Setelah kurang lebih 15 menit, mereka dapat mengejar samuel dan membacakan doa – doa pengusir roh jahat. Mereka lakukan segala cara dan berdoa sebisa mungkin sesuai yang mereka tahu dan ternyata itu membuat samuel sadar. Kemudian dia bercerita bahwa ketika menyiapkan peralatan , dia melihat mata harimau dari kegelapan hutan dan seketika itu dia tidak sadarkan diri. Mereka bertiga bersyukur masih bisa bersama meskipun tidak tahu sedang berada di wilayah jalur pendakian mana. Joni dan anton terlalu sibuk mengejar samuel sehingga lupa dengan jalur – jalur yang telah mereka pelajari. Peta dan kompas pun tertinggal di tempat sebelumnya, bahkan seluruh perlengkapan mereka tinggalkan dan hanya baju yang melekat di tubuh mereka.

Mereka berjalan tanpa arah dengan harapan menemukan pos atau jejak jalur pendakian namun semua yang mereka temukan hanyalah pohon dan rimbunan hutan yang semuanya tampak mirip saat itu. Mereka tidak menemukan jejak – jejak maupun tanda tertentu seakan semuanya sama dan mereka hanya berkeliling melewati tempat yang sama. Setelah berjam – jam tersesat, mereka tertunduk lemas , lapar dan akhirnya memutuskan beristirahat . Pengalaman mereka bertiga selama bertahun – tahun mendaki serasa tidak memberikan kegunaannya. Gunung ini sepertinya sedang memainkan mereka bertiga. Ketika beristirahat, mereka bertiga memutuskan untuk berdoa kepada Tuhan dan mengaku bersalah karena melanggar himbauan petugas. Mereka merasa sangat menyesal dan berharap mendapatkan pertolongan untuk keluar dari gunung ini.

Setelah berdoa, mereka tidur karena sudah tidak kuat melanjuti perjalanan. Mereka membuat perlindungan dari hiportemia maupun binatang buas dengan barang seadanya seperti kayu, daun , gundukan tanah dan lainnya. Saat pagi hari, mereka bertiga tiba – tiba terbangun karena suara seseorang yang memanggil nama mereka bertiga. Tampak seorang pendaki dengan peralatan lengkap memperkenalkan diri . Nama pendaki tersebut adalah anwar. Dia mengaku tidak sengaja bertemu mereka bertiga yang terbaring di tanah . Anwar juga sedang mendaki untuk menuju puncak gunung tersebut.

Raut sedih dan lesu ketiga orang tersebut menjadi rasa kegembiraan luar biasa. Mereka memeluk erat anwar dan bercerita tentang apa yang mereka alami. Anwar pun memberitahu memang di sekitar gunung ini terkenal mistis terutama banyak yang kesurupan setelah melihat mata harimau. Anwar pun menawarkan mereka bantuan untuk kembali ke titik awal jalur pendakian resmi. Mereka langsung mengiyakan dan anwar memberikan informasi jalur yang dilalui dan sebagian bekal makanan. Mereka harus berpisah dengan anwar karena anwar sedang dalam perjalanan menuju puncak sehingga tidak mungkin meminta anwar untuk menemani mereka turun. Setelah beberapa jam mengikuti informasi jalur yang diberikan anwar, mereka berhasil turun dan sampai di pos. Kemudian mereka melapor ke pos awal dan mengakui kesalahan yang mereka lakukan.

Ketika mereka hendak keluar dari pos tersebut, mereka melihat ada papan yang berisi beberapa foto pendaki yang hilang dan mereka melihat ada satu foto di papan tersebut yang mirip sekali dengan anwar yang membantu mereka turun. Mereka pun kaget dan hanya dapat duduk terdiam sambil saling menatap satu sama lainnya.

sumber cerpen : karangan pribadi

sumber gambar : ilustrasi google images

horror