feliiaAvatar border
TS
feliia
Sosok Perempuan Berjaket Merah Di Puncak Gunung Slamet



Setelah mematangkan rencana yang sudah diniatkan beberapa bulan lalu, akhirnya kami berempat sepakat untuk mendaki gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah. Aku, Rara, Agus, dan Ucup sudah merencakan kegiatan ini setelah kelulusan kami, sebelum melanjutkan study kita yang akan berbeda kampus nanti. Kami berencana akan mampir dulu ke kampung halaman si Ucup, yang lokasinya dekat dengan gunung Slamet itu. Kami sepakat untuk berangkat Jumat ini, Sabtu paginya baru naik.


Gunung Slamet mungkin kurang poluler dikalangan para pendaki, padahal pemandangannya ituloh, bikin betah bolak balik pengen naik lagi." Ungkap Ucup dengan logat jawanya yang khas, kami menjadikan si Ucup pemimpin untuk perjalanan pendakian kami kali ini. Bukan tanpa alasan, pasalnya cowok cungkring berambut gimbal ini sudah beberapa kali saja naik turun gunung dengan badanya yang super slim itu. Hampir saban libur sekolah, ia mengajak temanya siapa saja yang mau ikut naik gunung denganya. Jika dilihat dari tampang sih orang tidak akan menyangka jika si Ucup sudah beberapa kali berhasil menaklukan dinginya udara malam di puncak pegunungan. Benar benar tidak ada tampang seorang pendaki sejati yang terlihat dari tampangnya, yang justru lebih tersirat dengan rasa lelah diwajahnya.

Kami sengaja masuk via Guci, setelah turun nanti, kami berniat untuk berendam dipemandaian Air Panas di Guci untuk melemaskan otot otot yang tegang, benar benar rencana yang sangat sempurna.

Setelah melakukan registrasi di posko pendaftaran kami mulai berjalan menyusuri jalan setapak, untung saja ini masih musim kemarau jadi tidak licin karena hujan.


sumber gambar


"Inget ya guys, apa yang diucapkan bapak penjaga pos tadi. Jangan bertingkah sembarang demi kebaikan bersama." Perintah ucup yang memimpin dibarisan depan, serentak kamipun menjawab dengan kompak. Meskipun dia tau teman temanya sangat sopan dimanapun, tapi sebagai pemimpin ia perlu menegaskan sekali lagi sekedar mengingatkan.

Sambil bercanda gurau kami naik sudah sampai di pos 3, berniat akan istirahat disini. Candaan si Ucup benar benar mujarab buat kami semangat naik tanpa istirahat, temanku ini memang ajaib. Suka berlagak bak seorang komedian yang benar benar lucu, teman teman sering dibuat ketawa olehnya, bukan karena lucu tapi kita ketawa justru karena lawakanya yang garing itu, kegaringan yang membawa kelucuan.

Kami duduk saling membelakangi, saling menyandarkan punggung sambil ngemil dan minum untuk mengisi energi. Beberapa saat kemuadian, sekelebat Aku melihat bayangan perempuan berjaket merah berjalan dibalik pohon besar yang jaraknya sekitar sepuluh meter dari tempat kami istirahat. "Wah berani sekali cewek itu, naik gunung sendirian begini." ucapku dalam hati.
Kurang dari satu jam kami melanjutkan perjalanan, berusaha sebisa mungkin agar sampai di puncak sebelum gelap.

Dan akhirnya sampai lah di puncak pukul 17:33, tepat sesuai prediksi. Kami kegirangan bukan main, setelah ngegas jalan dari bawah sampai atas disambut indahnya sunset sore itu. Nikmat Tuhan mana lagi yang kami dustakan, kami semua bersyukur. Setelah istirahat sejenak kami mendirikan 2 tenda, lalu membuat api unggun untuk menghangatkan badan.


"Fira lu masaklah buat makan malam kita, kan masakan lu enak." pinta si Ucup padaku, masih dengan logat bahasa Jawanya yang berusaha menyamai gaya anak anak Kota dengan sok sok'an ngomong lu gue, menurutku malah jadi terdengar wagu.


Lah kita kan cuma bawa bekal mie instan sama beras aja cup, masak gimana maksud lu." Jawapku pada Ucup


Ya itu maksud gue, apapaun yang lu masak pasti enak bin sedap."

"Ya elah cup, bilang aja lu pengen dimasakin sama Fira, namanya mie instan yang masak siapa aja ya begitu begitu aja rasanya, ada ada bae lu."
timpal Rara diikuti suara Agus cekikikan. Si Ucup memang ada ada saja, aku memang suka memasak dan masakanku pun diakui enak oleh teman teman. Setelah merebus mie dan membuat teh panas, kamipun makan malam.

Kulihat jam yang melekat erat di pergelangan tangan menunjukan pukul 20:40. Setelah berbincang bincang cukup lama, kami semua mengantuk dan masuk ke tenda untuk tidur. Besok bangun pagi berniat untuk menyaksikan sunrise.

Tengah malam Fira dibangunkan Rara untuk mengantarkanya buang air kecil, merekapun keluar. Namun belum selesai urusan Rara, tiba tiba Fira mendengar suara perempuan minta tolong.

Ra kamu denger nggak, ada suara cewek minta tolong."

"Ah masa sih Fir, aku nggak denger loh"

"Tuh kan bener, suaranya kenceng banget masa kamu nggak denger sih. Bentar deh aku cek dulu yah. Siapa tahu emang bener kan kasian orang nya lagi butuh pertolongan kita".

"Loh Fir tungguin aku juga ikut"
tapi Fira tidak menggubris, ia sudah pergi mencari sumber suara itu.

Fira melihat sosok perempuan berjaket merah ia mengerang kesakitan, kakinya terjepit pohon yang tumbang.

Firaa... tolongin aku.. pinta si perempuan berjaket merah itu. Firapun segera menolongnya tanpa sadar bagaimana ia tahu namanya.

Kamu kenapa bisa kaya gini, mana teman teman kamu.?? tanya Fira sambil berusaha mengangkat pohon tumbang yang menjempit kaki perempuan itu

Aku tergelincir Fir, lalu pingsan pas bangun bangun kaki aku udah ke jepit pohon."

Setelah Fira berhasil mengangkat kayu besar yang menjempit kaki perempuan itu, ia memapah perempuan itu berjalan, berniat membawanya ke tenda untuk mengobati lukanya. Namun baru berjalan beberapa langkah, mereka terpelosok dan jatuh berguling kedaratan yang lebih rendah.


Disis lain, Rara segera mencari Fira yang katanya sedang mencari suara minta tolong. Namun anehnya Rara tidak juga menemukan Fira, berkali kali Rara memanggil Fira namun tidak ada balasan darinya. Teriakan itu membuat dua temanya yang masih tidur ditenda terbangun, merekapun segera keluar dan mengecek tenda teman perempuanya. Karena tidak ditemukan kedua temanya mereka mencari sumber suara tersebut .


"Raa... lo dimana.."teriak Agus.
"Firaa.. Rara.. kalian dimana"Ucup menimpali. Mendengar suara Ucup dan Agus, Rara segera menghampiri.

"Guys.. gawatt.. "ucap Rara dengan suara tersengal sengal, ketika ia mendatangi Agus dan Ucup

"Iya gawat kenapa Ra, ngomong yang bener, dan mana Fira..tanya Agus tidak sabar.

"Tenang Ra tenang, ambil nafas panjang panjang lalu keluarin pelan pelan dari bawah" ucap si Ucup

"Somplak lu yah, dalam keadaan gjni masih bisa becanda" tegas Agus, diikuti Ucup yang cengar cengir, manusia cungkring itu memang kadang somplak kelakuanya.

"Fira hilang..!!ucap Rara dengan segera

"Lah ko bisa.??" mereka kaget dengan kompak. Rara menjelaskan kronologinya, merekapun segera mencari Fira.

**********


Fira mengeram kesakitan akibat jatuh berguling guling tadi, tampaknya teman barunya itu baik baik saja setelah kejadian ini.

Hey nama kamu siapa, tolongin dong bantu aku berdiri." kini keadaan berbalik

"Gue Anna"jawab si gadis berjaket merah itu sambil mengulurkan tanganya.
Kita ketenda gue aja yah, lo istirahat aja dulu disana, gak jauh ko dari sini. ajak Anna

"Tapi nanti temen temen gue gimana, mereka pasti nyariin gue." jawab Fira

"Sekarang masih gelap Fir, nanti siang gue anter lo kesana yah." Fira pun menyetujuinya


Sampailah di tenda Anna, terdapat 4 tenda namun sepertinya teman Anna yang lain masih tertidur pulas didalam tendanya masing masing sehingga tampak sepi sekali disini. Tanpa berpikir panjang, Fira langsung membaringkan tubuhnya di tenda Anna yang tidak ada siapa siapa lagi selain mereka berdua.

"Naa ko disini dingin banget yah"

"Lo tidur lagi aja gih, nanti juga dinginya hilang."
Fira pun menuruti perkataan Anna, tanpa ada perasaan negatif.

Subuh telah berlalu, kini tinggal menunggu sang Fajar menghangatkan sanubari yang sudah merindukan kehadiranya.

Sementara Agus, Ucup dan Rara masih mencari keberadaan Fira temanya. Mereka berteriak memanggil Fira, berharap sosok yang dicari membalasnya. Namun sudah hampir dua jam mencari belum juga menemukan tanda tanda keberadaan temanya itu.

Tiba tiba...

sumber gambar

"Temen temen, liat itu Fira.. Rara menunjuk Fira yang sedang tertidur tanpa alas dengan nyamanya, merekapum segera menghampirinya.

"Fir Fira.. bangun Fir" Rara membangunkan Fira, hingga ia pun sadar

"Lo ngapain tidur disini, kita kan punya tenda Fir.. tanya Agus heran.

"Hah ko gue tidur disini, tadi kan gue tidur ditenda Anna bareng dia" jawab Fira

"Anna siapa Fir" mereka bertanya dengan kompak, belum sempat Fira menjelaskan semuanya tiba tiba Fira melihat Anna dari kejauhan. Ia berjalan perlahan menjauhi Fira dan teman temanya. Kala itu Matahari sudah mulai terbit, jadi suasana terang membuat sosok Anna terlihat dimata Fira.

"Nah itu Anna" Fira menunjuk arah dimana Anna berada, dalam pandangan Fira, Anna mengajak Fira untuk mengikuti kemana dirinya pergi. Namun kali ini raut wajah Anna terlihat pucat dengan ekspresi wajah yang datar. Teman temanya justru tidak melihat penampakan Anna seperti yang cucapkan Fira.

"Ayo kita kejar dia.." Fira berdiri dan berbegas mengejar Anna
Rara merasa ada yang tidak beres dengan temanya itu, rupanya Agus juga demikian. Namun Ucup menyuruh kita untuk mengikuti Fira, merekapun berjalan dibelakang Fira.

"Naa.. tungguin, lo mau kemana..? kenalin ini temen temen gue" teriak Fira

Selangkah demi selangkah Fira masih melihat sosok Anna, akan tetapi setelah mendekati jurang sosok Anna sudah tak terlihat.

"Fir hati hati, didepan ada jurang loh" Ucup memberi tahu. Fira pun berhenti, kini mereka berdiri berdekatan. Fira bingung kemana perginya Anna yang kini sudah tak terlihat, sementara di depanya jurang.

"Mana Fir temen kamu yang namanya Anna, dari tadi tuh kita nggak liat keberadaanya dia"ucap Rara

"Iya Fir kita beneran nggak liat loh" Agus menimpali

"Masa kalian gak liat sih, tadi dia jalan didepan gue pake jaket merah loh" Jawab Fira meyakinkan teman temanya.

Tidak mau ribut merekapun istirahat sejenak, duduk melingkar sambil Fira menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya

Tak lama kemudian mereka berdiri berniat untuk kembali ke tenda, dan melupakan kajadian ini. Namun belum juga mereka mulai melangkahkan kaki, tiba tiba Ucup yang berada di depan dikejutkan dengan penampakan yang tak terduga.

Allahu Akbar.....!!!, Fir apa itu Anna teman yang lu maksud. Ucup menujuk dibawah pohon, terlihat sosok perempuan berjaket merah tergeletak tak berdaya sedikit tertutup semak semak. Mereka semua kaget, terlebih lagi Fira.

"A..a..anna.??Fira terdiam bingung, masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka memastikan siapa sosok perempuan itu, setelah membersihkan semak semak dari tubuh perempuan itu barulah terlihat cukup jelas wajah perempuan itu. Tubuhnya dingin terbujur kaku, wajahnya sedikit membiru, bibirnya juga pucat. Berdasarkan melihat dari kondisi tubuhnya, rupanya perempuan itu sudah tidak bernafas sejak beberapa hari lalu. Terdapat pula bercak darah yang sudah mengering dikepalanya, sepertinya ia terjatuh dan kepalanya terbentur pohon besar itu dan dia adalah Anna.

"Temen temen, tadi Subuh gue tidur setenda sama dia" mendadak Fira lemas dan ia terjatuh pingsan karena syok.


emoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takut





Selamat menikmati karangan fiksi ane yah gan sist, semoga menghibur emoticon-Malu emoticon-Jempol
ceuhettyAvatar border
sebelahblogAvatar border
zafinsyurgaAvatar border
zafinsyurga dan 15 lainnya memberi reputasi
16
5K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan