rendyconan
TS
rendyconan 
Live In di Gunung Merapi


Yogyakarta, 2011

Quote:


Saat itu mereka masih kelas 11 atau kelas 2 SMA dan sekolah mengadakan acara live in ke suatu desa yang berada di Yogyakarta dan daerahnya di dekat Gunung Merapi. Banyak sekali anak-anak yang antusias karena mereka bisa bermain di luar kota, apalagi mereka yang berasal dari kota Bandung merasa sangat senang bisa jalan-jalan di kota Yogyakarta. Walaupun beberapa murid yang lain tidak memiliki antusias yang tinggi tetapi karena ini suatu program sekolah yang diwajibkan maka mereka pun ikut, sama seperti Joshua yang tidak memiliki antusias sama sekali.

emoticon-Cape d...





Quote:


Joshua kesal setengah mati karena rumah tempat tinggalnya jauh dari tempat mereka harus berkumpul malam itu. Kevin sih pasrah aja menerima harus ditempatkan di mana, tetapi Joshua memang sedikit kesal. Saat mereka sedang berjalan kembali ke rumahnya bersama rombongan yang lain yang juga akan kembali ke rumah masing-masing. Mereka melihat salah satu tempat toilet umum yang sudah lama sekali tidak digunakan, terlihat banyak lumut dan pintu yang sudah rusak.

Toilet itu terdapat pohon beringin yang tinggi dan besar, mereka semua pun melihat-lihat di daerah toilet itu. Sampai Jenny berkata kepada kami semua.


Quote:


Akhirnya mereka semua pergi dari tempat itu. Jenny, Rosa, Kevin, Joshua, Andre, dan Sandi mereka adalah kelompok yang melewati toilet umum yang sudah tidak terpakai itu. Awalnya Joshua mengidekan supaya saling menunggu di tempat itu tetapi Jenny menolak karena mau pergi sebelum terlalu gelap. Berkumpul jam 19.00 Jenny dan Rosa bersepakat sudah di Pondok pukul 18.30. Sedangkan Andre dan Sandi ingin bertemu dengan yang lain terlebih dahulu di Pondok daripada menunggu Kevin dan Joshua.

Saat malam hari tiba, Kevin dan Joshua berangkat pukul 18.30 karena perkiraan jalan kaki dari tempat tinggal mereka di pemukiman warga ke Pondok sekitar 30 menit. Jarak antara rumahnya ke toilet umum yang sudah rusak tersebut berkisar 5 – 8 menit saja. Saat mereka sampai di situ kira-kira pukul 18.35 – 18.38 dan benar saja tidak ada seorangpun yang menunggu. Mana mungkin mau menunggu karena kalau di desa jam segitu aja udah kayak jam 22.00.

Tempatnya pun gelap, mereka harus pergi menggunakan senter karena penerangan di desa itu minim dan belum tentu di setiap tempat ada lampu jalan. Kejanggalan terjadi saat Joshua dengan sengaja mengarahkan senter ke arah toilet itu lagi. Kira-kira jaraknya 5 meter dari tempat berdiri Kevin dan Joshua yang kalau ke arah toilet tersebut harus jalan menurun sedikit.
Kevin yang hanya mengarahkan senter ke jalan depan pun berkata:


Quote:


Joshua dengan santainya memainkan senternya dengan mode nyala – mati – nyala – mati sampai berpuluh-puluh kali. Kevin sudah mulai kesal karena Joshua kurang kerjaan dan berharap senter dia mati biar gak banyak tingkah. Tiba-tiba…

Quote:


Saat Kevin memainkan lampu mati – nyala – mati – nyala dan saat lampu dinyalakan saat Kevin menoleh ke arah yang disenterin terdapat tangan seseorang yang seperti memanggil mereka untuk datang ke belakang pohon tersebut. Tangannya terlihat jelas dan bajunya panjang berwarna putih. Selama 20 detik mereka melihat tangan yang melambai-lambai ke arah mereka dari belakang pohon dan saat senter yang dipegang oleh Joshua dimatikan. Joshua terlihat panik, Kevin pun sangat panik dan tanpa sepatah kata pun. Kevin lari terlebih dahulu secepat mungkin, begitupun dengan Joshua mengikutnya dari belakang.

Mereka berlari secepat yang mereka bisa sampai lelah dan jalan kembali tetapi mereka masih diam akibat terlalu lelah berlari. Angin malam yang dari belakang mereka terasa sangat menyeramkan dan membuat mereka lagi. Mencoba ke rumah teman-teman lain yang tinggal di rumah lain tetapi teman-temannya sudah pergi duluan ke Pondok. Bahkan rumah warga di tiap tempat yang mereka temui seperti tempat istirahat mereka sejenak. Masalahnya karena di gunung mereka berlari di jalan yang naik turun dan Kevin mengakui bahwa itu adalah saat-saat yang melelahkan tetapi harus terus melanjutkan perjalanan.

Singkat cerita mereka sampai di Pondok dan meminta untuk dianter ke rumahnya lagi menggunakan 2 motor warga. Saat mereka hendak berpisah dengan pemilik rumah, barulah mereka berkata kepada pemilik rumah mengenai kejadian tersebut dan pemilik rumah hanya berkata:

Quote:

emoticon-Takut


ceuhettysebelahblogzafinsyurga
zafinsyurga dan 7 lainnya memberi reputasi
8
557
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan