Ini Dia 5 Konsep Bangunan Futuristik Yang Menyatu Dengan Alam
TS
dompetjadipeci
Ini Dia 5 Konsep Bangunan Futuristik Yang Menyatu Dengan Alam
Konsep bangunan di masa depan tidak melulu menampilkan desain yang unik dan serba ergonomis. Bangunan yang ada di masa depan justru akan mengikuti pola-pola dari alam. Hal tersebut terjadi demikian karena alam sebenarnya sudah memberikan kesempurnaan yang suatu saat akan disadari oleh arsitektur ataupun peneliti.
Agan pasti bakal tercengang, sebab desain rumah di masa depan akan jauh sekali dari tampilan futuristik. Bangunan juga tidak akan didesain seperti di film-film Sci-Fi yang mana penuh dengan kaca dan cahaya biru layaknya di film Tron. Hal ini disebabkan kondisi bumi di masa depan akan semakin gersang dan panas maka pola-pola alam harus dikembalikan supaya bumi bisa sustainable.
Kenapa harus menggunakan pola-pola dari alam? Karena alam mengajarkan kita bagaimana cara membangun bumi yang lebih bertahan lama, memberikan kehidupan bagi semua organisme, dan melindungi siapapun yang bernaung didalamnya. Oleh sebab itulah hadir konsep bangunan futuristik yang makin mendekati pola alam, yaitu bagaimanakah alam mempertahankan kelangsungan bumi ini.
Penasaran bagaimana konsep-konsep bangunan futuristik yang sedang Hot 2019 ini yuk pantau thread berikut!
Quote:
1. Bangunan Yang Bisa Tumbuh Dengan Sendirinya
The Hy-Fi building merupakan suatu konsep bangunan yang dapat tumbuh dengan sendirinya. Mengapa bangunan ini dapat tumbuh? Sebab bangunan ini menggunakan bahan sekumpulan hifa jamur yang dinamakan miselium. Jadi tembok bangunan ini akan tumbuh dengan sendirinya ibarat kedelai yang diberikan ragi sehingga menjadi tempe. Nah jamur-jamur yang dipilih untuk membangun bangunan ini harus memiliki kriteria-kriteria tertentu supaya bisa berkelanjutan, tahan cuaca, dan tahan dekomposisi mikroba.
Konsep ini rupanya sedang dilakukan studi lebih lanjut oleh peneliti dari NASA bernama Lynn Rothschild dalam proyeknya yang bernama The Myco-architecture Project. Dengan konsep bangunan seperti ini diharapkan bisa menciptakan material struktur bangunan yang memiliki performa signifikan. Berikut potret bangunan ini dari dalam
Spoiler for atap:
Spoiler for di dalam:
Quote:
2. Bangunan Yang Bisa Beregenerasi Dengan Sendirinya
Dengan konsep bangunan seperti ini, kerusakan atau keretakan pada tembok bangunan bisa diperbaiki dengan sendirinya. Proses tersebut bisa terjadi karena adanya regenerasi dari bahan pembuat tembok tersebut. Nah potret diatas merupakan contoh bangunan yang menggunakan semen yang dicampur “bacterial spores”.
Mekanisme bagaimana bacterial spores ini memperbaiki keretakan struktur bangunan yaitu bila terjadi keretakan maka spora bakteria didalam tembok akan terpapar udara dan air. Kemudian spora akan tumbuh menjadi koloni bakteri. Selanjutnya bakteri akan berkembangbiak dan menghasilkan senyawa Kristal Kalsit di keretakan tersebut. Kristal kalsit lama kelamaat mengisi seluruh keretakan tersebut dan bakteri terperangkap kembali didalamnya.
Berikut potret bacterial spores dalam semen ini, yang ditemukan oleh Henk Jonkers :
Spoiler for Bio Concrete:
Quote:
3. Bangunan Yang Bisa Bernapas
Maksud dari bernapas disini bukanlah menghirup oksigen kemudian mengeluarkan karbondioksida, tetapi bangunan ini bisa melakukan mekanisme air conditioning layaknya paru-paru untuk menjaga bangunan tetap dingin ketika sedang panas. Jadi kita tidak perlu menyediakan AC lagi karena bangunan ini bisa menyerap udara dingin dari luar kemudian mengeluarkan udara panas dari dalam.
Mengapa bisa terjadi demikian? Sebab bangunan ini dibangun dengan material yang responsif terhadap air. Bila sedang dingin material tersebut berelaksasi, bila sedang panas material tersebut berkontraksi untuk mendapatkan udara dari luar. Material tersebut ditemukan oleh Hironshi Ishii dari MIT. (Massachussets Institute Of Technology). Rupanya material ini tersusun dari bacterial spores juga.
Quote:
4. Bangunan Dengan Sistem Imun/Kekebalan Tubuh
Setiap hari tubuh kita terpapar oleh milyaran bakteri. Baik yang berasal dari udara, dari tanah, dan juga air. Ada juga fakta lain bahwa anak-anak yang tinggal didekat peternakan lebih tahan terhadap infeksi penyakit dibandingkan anak-anak yang hidup di perkotaan. Hal tersebut benar karena dengan adanya paparan bakteri yang “baik” membantu anak-anak menguatkan Kekebalan tubuhnya.
Hal tersebut menjadi inspirasi bagi peneliti di University College of London yang sedang melakukan studi lebih lanjut bagaimana membuat bakteri di suatu permukaan bangunan dapat dimanfaatkan sebagai pencegah serangga dan jamur merusak struktur bangunan. Dengan adanya sistem kekebalan pada bangunan, kita tak perlu lagi mengeluarkan biaya ratusan juta untuk membeli bahan-bahan resistan terhadap
Quote:
5. Bangunan Yang Memiliki Perut
Perut yang dimaksud disini juga bukan perut secara harfiah, melainkan mekanisme pengolahan limbah rumah tangga untuk dijadikan sumber energi. Jadi di dalam batu-bata bangunan akan terdapat sekumpulan mikroba yang memiliki “microbial fuel cell” untuk dapat mengolah limbah rumah tangga menjadi listrik.
Mikroba akan bekerja bila agan membuang air limbah ke lantai ataupun tembok bangunan kemudian air tersebut langsung terserap dan dimanfaatkan mikroba untuk bertahan hidup. Hasil ekskresi dari mikroba ini akan diubah menjadi listrik seperti konsep yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Living Architecture ini.
Tembok mikroba tersebut dipatenkan oleh Living Architecture bernama modular bioreactor-wall, based on the operational principles of microbial fuel cell technology and synthetic ‘consortia’ of microbes.
Spoiler for microbial fuel cell:
Wah konsep bangunan futuristik semakin lama semakin mengikuti pola-pola dari alam ya. Bahkan dari semua konsep di atas, semuanya memanfaatkan peran organisme mulai dari jamur hingga bakteri. Itu dia mengapa suatu hal yang ada di alam sebenarnya sudah sempurna, tinggal bagaimana arsitektur mulai menyadarinya. Kalau begini kan bangunan yang dibuat bisa ramah lingkungan dan berkelanjutan! Mantap!