Sumber : Facebook


Selama beberapa tahun ini, Kalimantan sering terkena polusi udara atau jerebu.
Bisa dibilang sebagai bencana tahunan musim kemarau, bencana ini membuat pengendara tidak nyaman. Dianjurkan untuk memakai masker agar polusi tidak merusak organ, khususnya untuk anak-anak.

Jerebu adalah suatu kondisi pencemaran udara atau kabut asap, akibat dari kebakaran lahan dan menyebabkan banyaknya kabut asap yang menganggu penglihatan dan pernapasan.

Sumber : Wikipedia

Berdasarkan Laporan Harian Bencana Jerebu Sarawak 2019, pada 22 Agustus 2018, Kamis yang lalu, Pasukan Drone APM yang melakukan
Pemantauan, mendapati banyak titik polusi jerebu yang sangat memprihatinkan. Terdapat 1.259 titik pada hari kamis itu, dan masih terdapat kebakaran yang belum diketahui saat itu. Pemantauan Drone dilakukan sekitar radius 800m - 1200m pada ketinggian 60m - 80m.

Sumber : Facebook

Berdasarkan titik jerebu di atas, terdapat 22 titik jerebu di Kalimantan, beberapa pagi ini, Kalimantan memang mengalami gangguan polusi udara atau jerebu,

Sumber : Instagram
Oleh karena itu, dihimbau untuk seluruh warga yang kondisi sekitarnya penuh jerebu untuk memakai masker dan jangan sering keluar.

Penyebab jerebu
Penyebab kabut jerebu adalah karena:

Pembakaran terbuka
Asap dari pabrik
Asap Dari Kendaraan

Terus menerus terpapar oleh kabut asap ini memiliki efek yang buruk untuk tubuh :

• Merasa gatal di bagian hidung, tenggorokan, dan batuk.
• Merasa sulit bernafas dan hidung sakit ataupun sesak nafas.
• Mata terasa pegal dan berair.
• Hidung bersin dan berair
• Kulit selalu gatal seperti alergi
• Merasa nyeri dada, akan sangat bahaya lagi untuk penderita asma dsb.

Oleh karena itu, dihimbau untuk memakai masker dan menghindari jerebu sebaik mungkin.
Kepada semua pengendara mobil atau motor, diharapkan juga untuk menyalakan lampu untuk mencegah agar tidak kecelakaan akibat tidak jelasnya objek di depan karena terhalang jerebu
Kita doakan agar semuanya kembali normal dengan cepat, kasihan kalau orang-orang sakit karena jerebu.


Sumber berita : Sarawak Edition (hanya sedikit, pada paragraf 3)