Suporter Indonesia Mendatangi Suporter Malaysia


Pada laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia ini, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan di kandang sendiri dari Malaysia. Setelah unggul dua gol di babak pertama, nyatanya Indonesia harus menalan kekalahan dengan dibalas 3 gol. Patut kita akui bahwa peformas Timnas Garuda berada dpada situasi yang kurang baik yang mana lini tengah dan belakang seakan diuat kocar-kacir oleh pemain Malaysia.


Sejarahnya, dua tim ini memang selalu memanas dalam tiap laga baik itu yang berlangsung di Malaysia mau pun di Indonesia. Begitu pun para suporternya yang terkenal sangat fanatik. Jika sedikit saja disenggol, maka bisa jadi kericuhan akan terjadi. Namun namanya sepak bola, pasti ada saling sikut di dalam pertandingan. Lalu bagaimana dengan yang terjadi kemarin di Gelora Bung Karno? Mengapa bisa supporter Indonesia sampai meloncati pagar dan mendatangi section dari suporter Malaysia.


Berikut ini ane mendapat satu video yang sedikit menggambarkan apa yang terjadi, dan mungkin saja hal inilah yang membuat para suporter Indonesia tersulut emosinya.

Catatan: Ane tidak berpihak, kita diskusi bareng ye.






Berawal dari selebrasi gol yang tercipta untuk Timnas Malaysia. Para suporter Timnas Indonesia terpancing oleh selebrasi yang dibuat oleh suporter lawan dengan menghina dan menginjak kursi penonton, karena yang kita tahu bahwa ada aturan dan sanksinya. Namun sayang, reaksi suporter Indonesia mungkin sedikit berlebihan atau memang sebelumnya telah ada insiden terlebih dahulu. Kita tahu bahwa di tahun 2010 dan 2014 ketika Indonesia bertandang ke Malaysia, suporter Timnas garuda mendapat jamuan yang kurang mengenakkan di luar stadion. Namun lagi-lagi, apakah hal tersebut harus dibalas dengan kericuhan yang terjadi di GBK kemarin?



Koreo Fuck You Loser

Selain itu, koreo yang ditampilkan oleh suporter Indonesia di awal laga juga cukup provokatif, sehingga memungkinkan juga memancing emosi dari pihak suporter lawan. Terlebih beberapa hari sebelum pertandingan ini berlangsung Indonesia dan Malaysia sempat memanas dengan adanya penghinaan pihak Malaysia kepada Gojek. Tapi balik lagi, terlepas dari itu, rivalitas sepak bola hanya sebatas 2x45 menit dan tidak sepatutnya ada dendam yang sampai menimbulkan keributan.


Jika memang ada koreo, chants dan yang lainnya yang bersifat provokatif, kita bisa melaporkan ke FIFA. Atau alangkah baiknya jika diecek dalam hal sepak bola, cukupkan mengejek balik tanpa ada kericuhan. Tapi yang namanya fanatisme ya tidak bisa dibendung jika sudah terpancing emosi. Ane pun juga marah jika GBK dirusak, Indonesia dihina namun mungkin ada cara lain untuk membalasnya.




Di sisi lain, ane ingin mengomentari soal pengamanan yang menurut ane kurang ketat baik dari pihak kepolisian mau pun panpel. Kita lihat bahwa sektor/section untuk suporter Timnas Malaysia hanya diberi jarak kanan dan kiri, namun tidak pada bagian atas. Seharusnya, yang dilakukan pihak panpel adalah memblok/menutup satu garis lurus sektor karena mengingat pertandingan ini pasti memanas.



Flare Berhasil Masuk Stadion

Selain itu, terkait botol minum dan flare. Pada pertandingan kemarin, pihak keamanan melakukan screening hingga ring 2, namun kenapa flare dan botol minum bisa lolos. Memang mungkin kalau di ring 1 para penonton masih bisa menyelundupkan botol dan flare, namun seharusnya di ring 2, penjagaan semakin ketat. Entahlah.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kedua suporter untuk bisa menjadi lebih dewasa. Bagi netijen yang ngatain suporter Indonesia kemarin kampungan dan norak, memang iya ane juga kesel ketika ada suporter yang harus turun. Tapi kita juga perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi, jangan sampai kita menghujat terlalu berlebihan.

----------------
Salam Satu Jiwa