inal74
TS
inal74
Jejak Nabi Muhammad SAW Dalam Kitab Purana dan Weda

Agama Hindu diyakini sebagai salah satu agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Dengan penganut sekitar 1 milyar jiwa, agama Hindu merupakan agama terbesar ketiga di dunia setelah Kristen dan Islam. Oleh sebab itu, agama Hindu pun memiliki sejarah perjalanan spiritual sangat panjang yang sebagian besar tertulis di dalam kitab-kitabnya yang berbahasa Sansekerta. Tulisan-tulisan spriritual Hindu diklasifikasikan ke dalam dua kelompok:

1. Sruti, (apa yang “terdengar”), yaitu kitab Weda, dan Upanishad.

2. Smerti, (apa yang “diingat”), yaitu kitab Mahabharata, Ramayana, Bhagawadgita, Manusmerti, dan Purana.

Dari sekian banyak kitab-kitab kuno berbahasa sansekerta tersebut, terdapat 2 buah kitab yang menarik untuk didiskusikan dengan umat Islam.

Pada tahun 1935, seorang profesor di Benares Hindu University bernama Dr. Pran Nath menerbitkan tulisannya di Times of India. Tulisan artikel tersebut menggambarkan bahwa Rig Veda berisi tentang peristiwa-peristiwa tentang raja-raja Babilonia dan Mesir beserta peperangannya. Lebih jauh lagi, tulisan itu pun menunjukkan bahwa seperlima isi dari Rig Weda, adalah kisah-kisah yang bersumber dari dari tulisan-tulisan kuno Babilonia. Maka dari itu, di lihat dari kacamata Islam, bisa dikatakan bahwa tampaknya umat Hindu telah diwarisi kitab-kitab yang isinya menceritakan tentang perjuangan para utusan Allah SWT sebelum Nabi Muhammad SAW.

Hal mengagumkan dari semua tulisan historis-spiritual agama Hindu ini adalah Kitab Purana. Sebagai kitab berklasifikasi Smerti, Puranaadalah karya tulis kesusastraan Hindu yang memuat tentang mitologi, legenda, dan kisah-kisah jaman dahulu kala. Kata Purana sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti sejarah atau cerita kuno. Terdapat 18 Kitab Purana yang terkenal dengan sebutan Mahapurana, yaitu: Matsyapurana, Wisnupurana, Bhagawatapurana, Warahapurana, Wamanapurana, Markandepurana, Wayupurana, Agnipurana, Naradapurana, Garudapurana, Linggapurana, Padmapurana, Skandapurana, Bhawisyapurana, Brahmapurana, Brahmandapurana, Brahmawaiwartapurana, dan Kurmapurana. Penulisan kitab-kitab ini diperkirakan dimulai pada tahun 500 Sebelum Masehi. Penyusun Purana, yaitu Maha Rishi Vyasa, sangat dihormati umat Hindu sebagai seorang rishi (resi) agung dan seorang yang bijak. Menurut ajaran umat Hindu, Maha Rishi Vyasa dianggap sebagai salah seorang Chiranjivi (manusia abadi yang hidup dan terus berkelana di muka bumi demi kesejahteraan pengikutnya). Dia adalah seorang yang alim dan begitu taat pada agamanya. Dia juga adalah penulis Kitab Mahabharata (Maha Bharat). Di antara 18 kitab Purana tersebut, kitab ke-14 diberi judul Bhawisyapurana atau Bhavisya Puran yang secara harfiah artinya Peristiwa Masa Depan. Dr. A.H. Vidyarthi, penulis buku berjudul: Muhammad in World Scripture, menyatakan bahwa di dalam Bhavisya Puran ini terdapat kisah tentang akan lahirnya seorang utusan terakhir Tuhan, yaitu Nabi Muhammad SAW yang ditemukan dalam Prati Sarg Parv III: 3, 3, ayat 5.


Teks berbahasa Sansekerta dan penerjemahan ayat 5 dari Bhavishya Puran, Parti Sarg Parv III: 3, 3 ayat 5 hasil karya Dr. A.H. Vidyarthi bisa dilihat di bawah ini, (Kata yang diberi kotak menunjukkan kata Mahamadatau Muhammad):



Selanjutnya Dr. A.H. Vidyarthi pun menyatakan bahwa Kitab Weda pun (kitab suci agama Hindu) banyak bercerita tentang Nabi Muhammad SAW. Beberapa kepingan sejarah tersebut berhasil ditemukan diantaranya dalam:

  1. Atharva Weda:

    • XX:21, Mantra 6, 7, dan 9

    • XX:137, Mantra 7 - 9, dan

    • X:2, Mantra 26, 27, 29, 30, dan 32.


  2. Rig Weda:

    • VII:96, Mantra 13 – 16

    • I:53, Mantra 6 dan 9.


  3. Sam Weda III:10, Mantra 1


Gambaran fakta di atas semakin menguatkan bukti bahwa bisyarat-bisyarat Nabi Muhammad SAW ternyata telah ada sejak ratusan tahun sebelum kelahirannya. Di samping itu, cerita tentang Nabi Muhammad SAW di dalam kepingan sejarah Hindu ini membuktikan bahwa beliau memang telah ditunjuk menjadi utusan terakhir Allah SWT, bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk seluruh bangsa di dunia. Hal ini telah Allah SWT firmankan di dalam Al-Qur’an: Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam, (Q.S. Al-Anbiya: 107).



Sumber:
Abdul Haq Vidyarthi & Abdul Ahad Dawud, Ramalan Tentang Muhammad SAW Dalam Kitab Suci Agama Zoroaster, Hindu, Buddha, dan Kristen, Penerjemah: Arfan Achyar, Penerbit Hikmah, Jakarta Selatan, 2006.

Dr. Z. Haq, Prophet Muhammad In Hindu Scriptures, Cyberistan.org
Diubah oleh inal74 31-07-2019 15:41
hannepinsutrezzmxjimmir
jimmir dan 3 lainnya memberi reputasi
0
6.2K
27
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan