Hallo readers, apa kabar? Semoga selalu baik baik saja dan lebih baik tentunya. Kali ini saya hanya ingin berbagi cerita dan kebahagian untuk kita semua.

15 Agustus 2019 kemarin saya kedatangan dua orang sahabat baik dari Jerman. Mereka adalah Utku dan Tamara sepasang suami istri yang sangat unik. Utku merupakan seorang seniman musik digital sedangkan Tamara adalah seorang penari balet namun ia juga mempelajari berbagai macam tari termasuk tari kontemporer. Mereka berdua datang bersama seorang pelaku musik indie yang bisa dibilang legendaris di kancah permusikan jawa timur. Jika kalian pernah mendengar band bernama Bluekutuk dan Plester - X di era awal 2000an nah dialah vocalisnya (Ari Diabolo).

Singkat cerita, saya menghubungi mantan drummer saya Sardula kelana (seniman bucket drummer) dan Geemeen (photographer) untuk mengantarkan kami ke suatu destinasi yang cocok untuk menenangkan diri dan berkontemplasi. Berangkatlah kami ke Air terjun watu lapis yang terletak di desa pasru jamber lumajang. Perjalanan yang begitu menantang bagi saya karena saya mengajak istri saya yang sedang hamil 6 bulan dengan kondisi medan yang lumayan naik turun dan sedikit terjal. Dan untunglah kami semua tiba dengan selamat.

Sesampainya kami di tempat tujuan, tak henti hentinya mata ini terbuka takjub dengan keindahan dan keasrian air terjun watu lapis. Mulailah kami menikmati suasana air terjun yang tenang dan tentram dengan mendengarkan alunan nada dari seruling bambu Sardula kelana beriringan deburan suara air yang terjun dengan sangat khidmat. Dengan duduk tenang dan santai kami seolah terbawa dengan frekwensi nada dan alam yang begitu harmonis. Tidak ada masalah dan beban, yang ada hanya senyum dan tawa bahagia.

Mungkin kemampuan menulis saya yang kurang ini masih sangat jauh dari sempurna sehingga saya tidak mampu menjabarkan secara detail tentang kebahagian yang kami dapatkan. Namun saya berhasil mengabadikan moment tersebut ke dalam sebuah video sederhana yang saya sediakan di bawah ini.