Pernahkah kita menyimak permasalahan mengenai polusi udara yang sedang menghantui Jakarta. Pasti pernah mendengar kan! Nah sampai saat ini masyarakat belum merasakan perbedaan yang mencolok dengan program-program yang diluncurkan gubernur seperti penanaman lidah mertua. Kondisi udara masih tetap penuh polutan dan tidak enak dihirup.

Fakta tersebut memang benar, dan nampaknya bila dibuat pemeringkatan mengenai daerah dengan permasalah polusi udara tertinggi jakarta pasti masuk urutan, setidaknya dalam 25 besar. Permasalahan polusi ini diduga karena banyaknya kendaraan bermotor yang beroperasi di Jakarta ditambah kurangnya daerah buffer yang bisa menyerap polusi udara.

Kali ini telah hadir teknologi pembersih udara yang diklaim 100x lebih bersih dari pohon. Nama teknologi tersebut ialah BioSolar Leaves. Dari namanya saja kita bisa menyimpulkan bahwa teknologi tersebut pasti memiliki mekanisme seperti daun. Yang artinya bisa menyerap CO2 dan polutan-polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor. Jadi bisa lebih efektif dong membersihkan polusi udara di Jakarta!

Apa itu BioSolar Leaves?
BioSolar Leaves merupakan kultur mikroalga, diatom dan fitoplankton yang diletakan di dalam panel surya berbentuk daun. Daun tersebut akan disusun membentuk satu kesatuan panel yang bisa menyerap karbondioksida dan sinar matahari untuk proses fotosintesis. Maka dari itu panel surya tersebut ditambahkan saluran air dan saluran nutrien sehingga mikroalga bisa tetap bertahan serta dipanen. Konsep ini sebenarnya mirip dengan biofotoreaktor (sistem kultur tertutup mikroalga untuk biofuel) namun dengan tambahan aksesori yang menyerupai micropore agar BioSolar Leaves ini bisa menyerap karbon secara difusi. Jadi kebutuhan karbon untuk kelangsungan hidup BioSolar Leaves mengandalkan dari polusi udara.

Bagaimana caranya bisa membersihkan udara?
Biosolar Leaves diklaim mampu membersihkan udara 100x lebih baik dibanding pepohonan. Hal itu demikian terjadi karena 1 set panel BioSolar Leaves bisa membersihkan udara layaknya 100 pohon, Hal ini bisa terjadi karena BioSolar Leaves tidak mengenal dimensi bidang dan 1 individual mikroalga bisa berfotosintesis. Foundernya yang bernama Julian Melchiorri mengungkapkan bahwa terobosan ini bisa menjadi dua aksi pemanfaatan. Pemanfaatan pertama yaitu menjadi pembersih udara, pemanfaatan kedua yaitu bisa dipanen untuk dijadikan sumber protein sel tunggal yang sering dijual dalam bentuk suplemen makanan. Kali ini bukan hanya protein sel tunggal yang bisa diperoleh dari panen BioSolar Leaves ini tetapi zat-zat penting lainnya seperti bisa didapatkan Beta Karoten dan Asam Lemak.

Bagaimana Prospek Kedepannya?
Seperti yang diungkapkan Julian Melchiori bahwa terobosan ini sudah diimplementasikan di atap-atap kampus Imperial College of London dan setelah dilakukan kajian lingkungan, Imperial College of London membenarkan bahwa terobosan ini memang bisa mempurifikasi udara serta menjadi sumber makanan berkelanjutan yang nantinya bisa menguasai 70% sumber kebutuhan protein dunia. Jadi Chlorella dan Spirulina yang dikultur akan sering ditemui menjadi komposisi Snack bars, Pasta, Minuman, Eskrim, Roti, dll. Kedepannya Arborea selaku perusahaan BioSolar Leaves akan memperbanyak produksinya dan mendistribusikannya ke daerah-daerah di dunia yang memiliki permasalahan darurat polusi udara.

Wah ternyata udah ada solusi yang lebih mumpuni untuk mengatasi polusi udara diperkotaan. Kayaknya jakarta harus coba deh supaya polusi udara disana bisa dibendung. Selain bisa mempurifikasi udara, teknologi tersebut juga bisa dipanen untuk sumber protein sel tunggal yang tak kalah bermanfaat dibanding sumber protein hewani.