noviarini21
TS
noviarini21
Terima Kasih, Ed Woodward!
Manchester United tampaknya tengah berada di jalur yang benar, dan penghargaan itu tidak hanya diberikan untuk pelatih Ole Gunnar Solskjaer.
Awal dari Inkonsistensi yang tidak ada habisnya

Untuk waktu yang lama, para penggemar sepakbola tidak lagi mengenali citra Manchester United yang megah dan mewah. Sebaliknya, Setan Merah berubah menjadi tim yang bisa dikalahkan dengan mudah oleh lawan manapun. Manchester United kehilangan jati dirinya di liga domestik, tim penghuni Old Trafford ini tidak lagi dikenal sebagai kekuatan yang solid. Fans pun juga sudah terbiasa melihat MU bermain di Liga Eropa, turnamen kasta kedua Eropa.


gambar: metro.co.uk

Titik balik Manchester United terjadi pada 2013 lalu, ketika Sir Alex Ferguson mengakhiri 27 tahun era kejayaannya di Old Trafford. Kemuliaan Setan Merah pun juga mengikuti kepergian ahli strategi asal Skotlandia tersebut. Semuanya benar-benar lenyap. Kemudian yang datang untuk menggantikan dirinya disebut sebagai The Chosen One (Yang Terpilih), David Moyes. Tetapi tidak hanya perubahan di kursi pelatih, Manchester United juga menyambut pemimpin baru di posisi CEO.

David Gill, rekan sekaligus sahabat dekat Sir Alex mengundurkan diri dan Wakil Presiden Ed Woodward ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana di Old Trafford. Sejak saat itu, Manchester United telah menyambut 3 orang baru setelah Moyes, tetapi posisi direktur tidak pernah berubah. Jelas, jika saat ini situasi tim belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dan merebut kejayaannya kembali, para penggemar masih punya alasan untuk mengaitkan seluruh tanggung jawab kepada Woodward.

Quote:





Cahaya di ujung terowongan

Sebagian besar penandatangan kontrak mahal mulai mendarat di Old Trafford setelah masa pemerintahan Sir Alex. Kedatangan beberapa pemain bintang itu seperti bom besar setelah kehilangan SAF, dan faktor kesalahan terbesar tidak lain adalah Woodward. Sampai pada era kepelatihan Jose Mourinho, semua tanggung jawab dan kegiatan di bursa transfer dalam kendali penuh Woodward.

gambar: manchestereveningnews.co.uk

Manchester United bahkan rela membakar uang senilai 52 juta poundsterling untuk Fred, yang Mourinho sendiri tidak berniat merekrut dirinya. Sosok Woodward benar-benar membuat Mourinho murka dengan kendalinya untuk urusan transfer pemain yang harusnya itu adalah hak The Special One.
Untungnya, Ed Woodward mengalami perubahan dalam cara dia bekerja. Setelah memecat Mourinho, dia mulai mencari pelatih yang sesuai dengan ciri khas Setan Merah. Mulai dari Zinedine Zidane yang saat itu tengah menganggur, Laurent Blanc yang masa kerjanya habis, ataupun Mauricio Pochettino yang menyulap Spurs menjadi kekuatan baru di Liga Inggris, tetapi semuanya diabaikan.

Manchester United dengan sangat berani meminjam pelatih tim asal Skotlandia, Molde FK, Ole Gunnar Solskjaer. Secara sederhananya, Solsa adalah MU, dan MU juga tentang Solsa. Dia adalah orang yang akan melakukan apa saja untuk klub ini.

Selanjutnya, Solskjaer adalah dalang dibalik datangnya pemain muda berbakat seperti Daniel James dan Aaron Wan-Bissaka di Old Trafford. Solsa juga yang telah mempercayai produk akademi Setan Merah mentas ke tim utama. Dan bahkan jika itu adalah bek tengah termahal di dunia, Harry Maguire. Selain itu Woodward juga rela membuang dua rekrutan mahalnya Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. Jelas, sekarang pelatih mengambil peranan besar dalam aktivitas transfer mereka.

gambar: sportakeda.com

Semua orang kini jelas memahami apa visi strategis mantan bankir tersebut. Woodward menempatkan masa depan Manchester United sebagai faktor paling penting. Selama periode ketika kapal Solskjaer hancur, serangkaian tekanan mengepung ahli strategi Norwegia. Para kandidat pelatih pun bermunculan untuk menggantikan kursinya di Old Trafford. Namun, terlepas dari segalanya, Woodward tetap bersikeras mempercayai Solsa. Dia melihat bahwa strategi pengembangan yang ditetapkan Solskjaer sangat konsisten dengan apa yang telah ditunjukkan selama ini.
Anthony Martial kembali, dan ia membawa sinar matahari untuk mengusir gelapnya langit di Old Trafford. Menghentikan kemenangan beruntun Liverpool, memberikan kemenangan tandang berturut-turut setelah menunggu lama, dan serangan terakhir itu meledak dengan menggempur gawang Norwich tiga gol. Selain itu, Manchester United juga menciptakan sejarah sebagai tim pertama yang memiliki 2.000 gol dalam sejarah Liga Premier.

Solskjaer berada di jalur yang benar, begitu pula untuk Setan Merah. Dan sekarang hanya tinggal masalah waktu untuk melihat Manchester United kembali menciptakan sejarah. Seluruh penggemar Setan Merah harus berterima kasih kepada Ed Woodward. Ed memenuhi semua keinginan penggemar mendatangkan para superstar sepakbola. Dan Ed Woodward juga telah bersedia menurunkan egonya demi masa depan Manchester United.

Terima Kasih, Ed Woodward!

Referensi:

Transfermrkt.com

Manutd.com

kumaniaksnona212tien212700
tien212700 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.3K
23
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan