TS
agityunita
Kumpulan Puisi _ P[e]luk Aku
Semoga keberuntungan kembali memihakmu
Pesan singkat dariku untukmu, calon bukuku yang keenam. Yang dengan bangga kuberi nama kau, P[e]luk Aku.
Masih sebuah kumpulan puisi. Yang aku tulis di tahun 2018. Di salah satu platform yang dulu sempat booming keberadaannya. Aku kumpulkan mereka dan menyatukan mereka dalam satu ruang hangat. Buku.
Seperti biasa, aku si pemburu terbit gratis dengan minimal beli buku. Maklum aku hanya ibu rumah tangga biasa yang ngumpulin receh dari uang kembalian belanja . Tapi urusan nulis gak bisa jadi yang gitu aja aku tinggalin.
Karena sampai detik ini nulis masih jadi pilihan ampuh biar tetep waras
Kali ini aku masukin calon anak keenamku itu di Sebuah penerbit indie bernama GuePedia (doain lulus seleksi ya ) , Penerbit yang sedang buka Terbit Gratis sampai tanggal 31 Desember 2019. Yang tertarik yuk ikutan bisa di cek di media Sosial Facebook nya Guepedia atau Instagramnya juga.
Bukan promosi sich, cuma ngajak aja... kali aja ada yang punya setumpuk naskah yang lama terbengkalai, mendingan di bikin buku aja gitu... biar gak ilang juga dan jadi kenang-kenangan di masa yang akan datang. Sedikit bisa jadi cerita untuk anak cucu. Gini-gini, seenggaknya kita pernah nulis nama kita sendiri di sebuah Buku. Bonusnya, siapa tahu banyak yang suka dan baca tulisan kita itu.
Ini salah satu puisi yang ada di buku berjudul, P[e]luk Aku....
Saat-Saat Merenung
-Agit Yunita-
Matahari
Tidakkah kau lelah menyinari
Saat hujan turun kau begitu diharapkan
Saat kau begitu terik
Umpatan yang kau dapatkan
Hujan
Mengapa kau masih saja membuat syahdu
Tidakkah merasa enggan
Saat lama kautak datang
Semua orang memohon hingga melakukan banyak ritual
Namu saat terlalu sering jatuh
Keluhan yang kau dengar
Langit
Apakah hidup memang seperti ini
Apakah semua yang alam rasakan
Adalah renungan untuk kami
ah,
Bukankah Allah Maha Besar menrangkannya begitu
Lalu mengapa kau tak mengerti juga
Ombak
Karang
Gunung
Lautan
Kalian bercerita dengan caranya masing-masing
Adakah kalian merasa jemu
Oh, jangan
Kejemuan kaan agak begitu sangat mengerikan
Apakah kami sudah siap?
Dan kita
Hanya dapat merenungi ini semua
Mengambil pelajaran dari setiap yang kita lewati
Tak selalu keburukan itu akan menang
Adaka kebaikan yang akan mengalahkan
Tak mengapa jika ini
Kau bukan apa-apa
Namun berjalanlah perlahan
Tanpa siapa pun menyadari
Kau sudah jauh meninggalkan
Ituah cara membuktikan
Pada mereka yang melihat sinis
Atau pada mereka yang sama sekali tak rela memandang
Saatnya merenung lebih dalam
Karena jiwa butuh kenangan
Bukanlah semata-mata terbuai dalam lamunan
Namun berpikir untuk merencanakan
Esok akan melakukan apa
Dan doa-doa
Terlantun khidmat
Meskipun hanya di dalam hati
Biarkan doa-doa mengantarkan kebaikan
Menghapus keburukan
Bantul, 22 Maret 2019
Semoga buku ini bisa menjadi salah satu pilihan bacaan yang bermanfaat. P[e]luk Aku jika aku sudah terlahir nanti
Diubah oleh agityunita 31-10-2019 03:09
0
398
3
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan