fellgrey
TS
fellgrey
Misteri Tersesat Di Desa Hantu Gunung Kalingan, 22 Tahun Yang Lalu!




source picture


Kisah ini terjadi 22 tahun yang lalu, saat ketiga sahabat karib mencoba mendaki sebuah gunung yang terkenal cukup angker di daerah jawa barat, yaitu Gunung Kalingan.
Gunung Kalingan memang bukan gunung yang mudah untuk di taklukan oleh siapapun, butuh fisik dan stamina yang kuat untuk bisa sampai ke puncaknya.  

Dan saat itu Gilang, Hendi, dan Seto sudah hampir setengah perjalanan mendaki di Gunung Kalingan tersebut.

Hampir 3 jam lebih mereka bertiga menyusuri terjalnya median pendakian di Gunung Kalingan,
hingga akhirnya ditengah perjalanan saat waktu menjelang malam tiba, cuaca seketika memburuk, hujan turun begitu deras, mereka kemudian memilih untuk beristirahat dan membuat tenda tidak jauh dari sebuah lembah.

Setelah hujan sedikit mereda, Gilang kemudian pergi mencari bebatuan untuk membuat perapian di sekitar tenda.
Diantara ketiganya memang Gilang sangat berpengalaman dalam hal dunia petualang alam bebas terutama mendaki gunung.
Hampir semua gunung-gunung di indonesia pernah dia taklukan. Hanya saja untuk pendakian ke Gunung Kalingan, pendakian hari itu adalah pengalaman pertama baginya.

Setelah mendapatkan beberapa batuan di sekitar lembah dan dirasa cukup untuk membuat perapian, Gilang kemudian kembali ke tempat dimana tenda dan kedua temannya berada.
Tapi saat perjalanannya kembali ke lokasi tenda, tiba-tiba saja sesosok mahluk berwujud wanita dengan rambut panjang muncul dihadapannya.
Sosok itu hanya berdiam diri di depan Gilang, jaraknya tak lebih dari 10 meter, sekilas terlihat jika sosok tersebut hanya memiliki dua mata, tanpa hidung dan bibir.
Ya! Sosok itu memiliki wajah yang nyaris rata, dan hanya memiliki dua mata saja!



Sesaat kemudian sosok menyeramkan itu bergerak perlahan mendekati Gilang.
Tak terlihat jelas apakah sosok itu memiliki kaki atau dia mengambang, tapi yang pasti, pergerakannya sangat halus saat mendekati Gilang.


"Astaga!, Ini mahluk apaan lagi, gue harus segera lari dari sini"Ujar Gilang dalam hati.

Gilang berbalik arah dan kemudian berlari dengan jalan memutar arah.
Sekalipun Gilang memang pemberani dan berpengalaman mendaki berbagai gunung di indonesia,
tapi bertemu sosok hantu menyeramkan langsung di depan matanya seperti itu adalah pertama kali baginya, dan itu memang sangat menyeramkan.

Setelah beberapa menit Gilang berlari di tengah udara dingin dan gerimis yang mengguyur, akhirnya Gilang menyadari jika dirinya tersesat di hutan gunung tersebut.
Ditengah kepanikan dan keputusasaanya tiba-tiba dirinya mendengar suara begitu ramai riuh, semacam ada sebuah desa tak jauh dari dirinya berada.
Penasaran dengan apa yang didengarnya tersebut, perlahan Gilang mulai mencari asal suara tersebut.
Tak berapa lama kemudian dari kejauhan ia melihat sebuah desa kecil yang sepertinya dihuni oleh banyak orang.
Senang dirinya menemukan desa dan permukiman, Gilang kemudian mendekat ke desa tersebut, tapi perasaan Gilang perlahan mulai berubah ketika dirinya mencium aroma bau amis yang semakin menyengat seiring dirinya mendekat ke arah desa tersebut.

Karena kondisinya yang memang tidak punya pilihan lain, Gilang tetap mencoba mendekati desa tersebut dan berharap bisa mendapatkan bantuan dari penduduk disana.
Sesampainya Gilang di desa tersebut, desa itu ternyata memang terlihat cukup ramai, anak-anak kecil terlihat bermain kesana kemari berlarian, sementara para orang tuanya duduk di depan halaman rumah masing-masing sambil berbincang satu dengan lainnya.
Kemudian Gilang bertanya kepada salah satu warga disana...

"Pak, maaf numpang tanya, saya kebetulan tersesat saat mendaki, kalau untuk arah kembali ke pos satu jalannya lewat mana ya?" Tanya Gilang.

"Teu aya jalan! Cicing we didieu salamina!" Ujar pria tua tersebut.
(Bahasa indonesia : 'Tidak ada jalan! Diam saja disini selamanya!')

Kaget dengan ucapan pria tua tersebut, Gilang merasa ada yang tidak beres dengan desa misterius tersebut,
Perlahan Gilang mencoba menjauhi desa tersebut, tapi sebelum menjauh, tiba-tiba pria yang tadi berteriak kepadanya...

"TEANGAN DUA BATU BADAG DI TUKANGEUN DESA IEU, MILUKEUN ALIRAN CAI, ETA JALANNA!" Kata pria tua dari desa misterius tersebut sambil berteriak.
(Bahasa indonesia : 'carilah dua batu besar di belakang desa ini, ikuti aliran airnya, itulah jalannya!')

Dan benar saja, tak lama setelah Gilang keluar dari desa misterius tersebut semua warga yang tadinya terlihat wara-wiri tiba-tiba saja menghilang,
desa tersebut tampak sangat berantakan dan tak terurus.

Gilang kemudian berlari mengikuti saran dari pria tua dari desa misterius tersebut, mencari dua batu besar yang berada di belakang lokasi desa.
Dan benar saja, Gilang menemukan dua batu besar persis seperti yang dikatakan, dan tak jauh dari batu tersebut terlihat sebuah aliran kecil air yang menuju ke bawah,
Gilang mengikuti aliran air tersebut, dan setelah beberapa jam perjalanan, Gilang berhasil menemukan pos penjaga di kaki gunung.

Gilang langsung menceritakan pengalaman menyeramkan yang baru saja dialami ke petugas yang berjaga.
Setelah mendengar apa yang dijelaskan oleh Gilang, petugas langsung berkoordinasi mengumpulkan beberapa relawan untuk mengevakuasi Hendi dan Seto yang masih ada diatas gunung.

Hampir 4 jam para relawan mencari keberadaan Hendi dan Seto, mereka kemudian melaporkan telah berhasil menemukan tenda, tas dan beberapa perlengkapan lainnya di atas gunung, tapi mereka tidak menemukan kedua orang yang dicari tersebut.

Proses pencarian akhirnya berlanjut dengan tambahan bantuan relawan lain serta tim SAR.
Dan menjelang subuh, salah satu petugas melaporkan jika mereka berhasil menemukan Hendi dan Seto berada di sebuah lembah, kondisinya mereka ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri.

Setelah keduanya berhasil di evakuasi dari atas gunung, mereka kemudian langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Kini, 22 tahun telah berlalu sejak kejadian menyeramkan itu, dan kejadian itu masih saja terus membayangi Gilang, terlebih kedua sahabatnya Hendi dan Seto, setelah kejadian dan hingga kini, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang berbeda, mereka menjadi sosok yang pendiam dan selalu mengurung diri di kamarnya masing-masing.
Dan tak ada satupun ahli baik itu dokter maupun ahli kejiwaan yang tahu sebab pastinya.
Tapi beberapa orang pintar pernah mengatakan, jika jiwa mereka berdua sebenarnya masih terjebak hingga kini di kampung misterius Gunung Kalingan. emoticon-Takut







source picture




Tulisan Dan Ide Cerita Fiksi By : Fellgrey
Diubah oleh fellgrey 30-09-2019 16:28
ceuhettysebelahblognona212
nona212 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
6.8K
35
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan