"Erika" merupakan sebuah lagu marching yang digunakan oleh militer Jerman pada masa Perang Dunia 2. Lagu tersebut ditulis oleh Herms Niel pada tahun 1930-an, dan segera mulai digunakan oleh Angkatan Bersenjata Jerman pada masa kekuasaan Nazi yaitu Wehrmacht, lagu tersebut umumnya digunakan oleh Heer (Angkatan Darat) dan Kriegsmarine (Angkatan Laut).

Lirik dan melodi lagu tersebut ditulis oleh seseorang bernama Herms Niel, yang merupakan seorang komposer pawai dari Jerman. Lagu tersebut tidak diketahui secara pasti kapan diciptakan namun seringkali lagu tersebut dianggap diciptakan oleh Herms Niel pada sekitaran tahun 1930-an.

Lagu tersebut awalnya diterbitkan pada tahun 1938 oleh sebuah perusahaan penerbitan bernama Louis Oertel yang berlokasi di Großburgwedel, Lower Saxony dengan judul “Auf der Heide blüht ein kleines Blümelein” (“Erika”). Setelah diterbitkan dan sebelum Perang Dunia 2 terjadi lagu tersebut sudah populer.

Herms Niel, yang pada saat itu bergabung dengan Partai Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman yang bernama lengkap Partai Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau yang lebih umum dikenal dengan nama Nazi.

Setelah bergabung dengan Partai Nazi, pada awal bulan Mei 1933, Herms Niel diangkat menjadi seorang Kapellmeister (Komposer) terkemuka di Reichsarbeitdienst (Layanan Buruh Reich), disini Herms Niel menciptakan banyak sekali lagu pawai.

Pada saat itu petinggi Reichspropagandaminister (Kementerian Penerangan Umum dan Propaganda Reich) yaitu Joseph Goebbels sudah memperhatikan dari awal bahwa lagu sederhana yang dibuat Herms Niel dapat dijadikan sebagai sebuah alat propaganda sederhana yang sangat efektif.

Pada pertengahan tahun 1933 dan tahun 1945, sekitar 15,000 karya musik diproduksi oleh Nazi yang digunakan sebagai alat propaganda. Karena digunakan oleh Nazi sebagai alat propaganda, beberapa menganggap bahwa lagu "Erika" secara politis salah.

Walaupun nyatanya, dalam lagu Erika tersebut hanya terdapat musik marching dan ketukan drum atau suara langkah kaki, namun secara keseluruhan dalam lagu tersebut terutama dalam liriknya tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal perang atau dengan hal Nazi sekalipun.

Lagu ini adalah lagu yang sangat menarik, dengan irama yang sangat unik. Namun sangat disayangkan bahwa lagu tersebut dan Marschlied (Lagu Marching) Jerman lainnya, sering disangkutpautkan dan diidentikan dengan kelompok sayap kanan atau kelompok Fasis.

Walaupun lagu tersebut sering disangkutpautkan dan diidentikan dengan kelompok sayap kanan dan juga digunakan oleh Nazi sebagai alat propaganda dalam negeri, tetapi hal tersebut benar-benar tidak mempengaruhi dan mengubah inti lagu tersebut. Jadi dimasa sekarang lagu tersebut bukanlah lagu propaganda.

Kata "Erika" yang digunakan sebagai judul lagu tersebut merupakan sebuah nama untuk perempuan yang umum di negara Jerman dan juga merupakan nama untuk bunga liar yang bernama Heather yang tumbuh subur di negara Jerman.

Bunga-bunga tersebut dikenal di negara Jerman sebagai Heidekräuter (Erica) yang merupakan genus dari sekitar 860 spesies tanaman berbunga dalam keluarga Ericaceae. Salah satu jenis bunga heather atau heath, yaitu Glockenheide (bell heather), memiliki nama Latin Erica tetralix. Kata Erica kadang kala merujuk pada bunga Heather "musim dingin (atau musim semi)" hal ini untuk membedakannya dari Calluna yang merupakan bunga Heather "musim panas (atau musim gugur)."

Pada lagu tersebut setelah setiap baris, sebelum dan setiap kali nama Erika dinyanyikan, ada semacam jeda yang terdiri dari tiga ketukan, yang umumnya diisi oleh sebuah suara kettledrum (Timpani atau sejenis Drum), atau suara langkah kaki.

Lagu tersebut sebenarnya tidak mempunyai unsur militer, walaupun pada dasarnya bahwa sang penciptanya sendiri yaitu Herms Niel merupakan seorang tentara, lagu tersebut ditulis Herms Niel ketika sedang berada jauh dari seseorang yang dicintainya dan mengingat seseorang tersebut ketika melihat sebuah tanaman di padang rumput.

Lagu tersebut dalam liriknya menyebutkan kata-kata bunga pada padang rumput, sementara Heidekraut, juga dikenal sebagai Erica / Erika yang merupakan seorang gadis bernama Erika. Karena hal itu ludul lagu tersebut jadi memiliki dua makna yaitu Erica bunga yang ada pada padang rumput, dan Erika, nama seorang gadis (Mägdelein).

Pada anime Girls und Panzer lagu tersebut muncul tanpa lirik dan disusun ulang namun tetap mempertahankan ritme yang sama walaupun dengan instrumen yang berbeda.

Pada anime Girls und Panzer, wakil pemimpin Kuromorimine dinamai Erika Itsumi yang berasal dari tersebut.

Lagu tersebut juga muncul sebagai OST pada anime lainnya, yaitu pada Anime Strike Witches. Lagu tersebut dinyanyikan dalam lirik bahasa Jepang yang sangat mirip dan sesuai dengan lagu aslinya.

Lagu tersebut memiliki kesamaan seperti lagu Katyusha dari Russia, yang mengambarkan tentang seorang wanita yang menunggu kekasihnya kembali dari perang.

Lagu ini juga telah dijadikan sebagai lagu tradisional oleh Tentara Chili yang penampilannya bergaya layaknya Tentara Prussia (Jerman). Tidak hanya itu Tentara Finlandia juga memiliki versi terjemahan berbahasa Finlandia dari lagu Erika, yang berjudul Kaarina, lagu tersebut digunakan selama Perang Dunia 2 berlangsung.

Lagu Erika juga mempunyai sebuah versi, dengan lirik bahasa Afrikaans, yang merupakan sebuah lagu kesatuan Angkatan Udara Afrika Selatan selama berlangsungnya sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari sekitar awal abad ke-20 hingga tahun 1990.