Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Shalom, salam sejahtera. Om swastiastu. Namo buddhaya. Wei de dong tian.



Hai, GanSis. Apa kabar? Kali ini ane mau membahas tentang kasus masker bekas yang menghebohkan.




Ilustrasi virus corona.
Sumber

Pada awal tahun 2020, dunia heboh dengan kemunculan virus korona baru (Covid-19). Virus ini pertama kali teridentifikasi di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019. Masih satu keluarga dengan SARS dan MERS yang lebih dulu booming, Covid-19 turut menimbulkan kepanikan sebab mewabah dengan sangat cepat GanSis!

Indonesia pun gak luput dari serangan Covid-19. Menjelang siang tanggal 2 Maret 2020, Presiden Jokowi mengumumkan kalau ada dua orang di Indonesia positif terjangkit Covid-19. Sebelumnya pihak luar negeri memang sangsi dengan laporan Indonesia yang menyatakan nol kasus.

Pengumuman langsung dari Presiden sontak menambah kekhawatiran masyarakat Indonesia. Masker menjadi langka, termasuk hand sanitizeryang ikut menghilang di pasaran GanSis. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dibantu pihak Kepolisian RI sampai harus melakukan investigasi terkait fenomena ini.


Masker habis.
Sumber

Kelangkaan masker menyebabkan harga melambung tinggi. Masker yang biasanya Rp20-30 ribu per kotak, meroket hingga Rp100 ribu kotak. Bahkan ada yang menjual sampai Rp400 ribu per kotak. Belum cukup sampai di situ, pihak nakal gak bertanggung jawab (dibaca: homo sapiens tanpa otak) memanfaatkan situasi dengan melakukan kecurangan.

Seperti yang menimpa pengguna Twitter bernama Anelies Praramadhani yang menjadi korban penipuan masker bekas seharga Rp330 ribu. Kok bisa? Masker bekas itu dikemas ulang agar terlihat seperti baru.



Dalam cuitannya Anelies bilang bahwa masker bekas itu dibeli di sebuah apotek di Yogyakarta. Ia mengimbau agar masyarakat waspada dengan teliti mengecek merk dan produksi. Jika dibolehkan, dibuka juga supaya bisa melihat kondisi barang sesungguhnya.



Anelies yang menjadi korban sengaja gak menyebut nama apoteknya sebab ia yakin apotek pun pihak yang menjadi korban. Balik lagi ya, masker kalau terbungkus rapi mana boleh dibuka? Viralnya postingan tersebut memancing Polda DIY menghubungi Anelies secara personal untuk pengusutan. Pihak apotek pun telah mengonfirmasi cerita versi mereka.



Sebetulnya kasus ini gak cuma menimpa Indonesia, tapi juga negara tetangga kita Thailand. Kepolisian Wihandaeng di Provinsi Saraburi, Thailand menggerebek sebuah pabrik yang kedapatan mendaur ulang masker bekas. Polisi menemukan enam pekerja yang sedang memilah masker bekas dan menyeterikanya untuk kemudian dikemas ke dalam kotak agar terlihat baru.


Atas laporan masyarakat setempat Kepolisian Wihandaeng, Provinsi Saraburi, Thailand menggerebek pabrik yang mendaur ulang masker bekas.
Sumber

Kepala Kepolisian Wihandaeng Somsak Kaewsena mengungkapkan bahwa satu orang pekerja bisa mendaur ulang 300-400 masker bekas setiap hari. Parah banget ya GanSis!

Informasi saja untuk GanSis yang habis memakai masker, kalau bisa jangan langsung dibuang. Mending dirusak dulu, misal digunting-gunting agar oknum gak bertanggung jawab (dibaca: homo sapiens tanpa otak) gak bisa berbuat curang.



Sumber Referensi:
1| 2 | 3



Sekian thread dari ane. Ambil bagusnya, buang buruknya. Semoga bermanfaat. Bye.