RifanNazhifAvatar border
TS
RifanNazhif
[Love Letter 4] Pada Rasa Penumbuh Jiwa Pemanen Cinta

Ketika cinta itu penuh.

Pada harap yang hampir rapuh

 

Masih kau ingat saat pertama kita bertemu, ketika berhamburan kata-kata mesra diremas senja dan lampu purba? Aku melihat jantungku berdegup di matamu. Ketika aku menyuapkan kata cinta. Semoga kau tak lupa. Hidup tambah berwarna. Lengkung pelangi tumbuh indah di ranum bibirmu.

 

Tunas.

Ketika cinta membesar.

Pada akar penyangga tubuh.

 

Kita biarkan hari-hari tertawa. Ranum bunga mengelilingi semesta. Pada keganjilan di mata, kukata itu keindahan.  Kau merebahkan ego, berlabuh ke dermaga rasa. Betapa kita hanya berdua. Yang lain singgah semata.

 

Buah.

Saat buah rekah.

Pada saat alam memamahnya.

Tuah ulat sebelum jadi.

Papa.

Hampa tanpa harapan.

Tetap berjuang di ujung tubir.

Belum tergelincir.

 

Kulihat kita sudah berjarak. Tak pula ada kata manis di secangkir senja. Gula-gula cinta mengurai makna. Aku lupa pernah mengenalmu. Tapi apakah hanya ego yang tumbuh sebagai  api?  Sebagai bara. Sebelum dia tiada. Pada ada. Kembali hampa

 

Ijinkan aku merajut kata. Tak ada penghabisan. Sebelum cerita dihapus masa. Aku ingin kita menata jiwa yang liar. Kita sudah tak saling kenal. Selain ego  menguasa pada. Kita bermula untuk ada, tanpa perduli tiada. Untuk sama, kendati beda tetaplah berwarna.

 

Gugur.

Setelah malam rapat.

Cahaya temaram usaha.

Aku ingin menerangi pada.

Sebelum lupa.

Di ambang sesal mengelupas usia.

 

Kita pernah menyaksikan orang-orang tetap mencintai usia, meski belati masalah berusaha   memotong kisah.  Mereka tetap bersama pada beda yang berkah. 

 

Kita pernah bermimpi menyemai benih-benih, ada tunas di halaman. Merawat pagar rumah. Pada kuntum akhirnya harum. Pada buah pun merekah. Belajar menyemai. Kita ada pemanen cinta yang harus tetap berusaha.  Sebelum cinta itu terbang dibawa hujan kemalaman. Sebelum pagi kita tersadar kebasahan. Mencoba membaca lekuk bibirmu. Mengucap pagi  itu selalu indah. Saat kita berjanji cinta itu tetap merah. Menyala gairah. Sebelum waktu berserah pada gerak yang pasrah. Kisah selalu bermula. Selalu bermula.

04/02/2020

 

 


Diubah oleh RifanNazhif 04-02-2020 07:04
vitawulandariAvatar border
tata604Avatar border
aldysadiAvatar border
aldysadi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
398
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan