Salam rindu untukmu, Nak.
Kepada yang tersayang, Dzakya di keabadian.
Salam rindu dari Bunda yang selalu memeluk erat bayangmu.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Quote:
Nak! Empat tahun lalu, ketika Tuhan menghadirkanmu di rahim Bunda. Tujuh bulan lamanya, kamu menemani Bunda bersama tawa bahagia dan deraian air mata.
Setiap detik, degup jantung kita bersahutan. Ketika malam tiba, Bunda gelisah menanti kehadiranmu ke dunia fana ini. Seiring berkembangnya pertumbuhanmu, terasa sentuhan halus tanganmu, desiran lembut rambutmu.
Kubalas dengan belaian kasih sayang.
Dua bulan lagi kamu akan dilahirkan pada masa itu. Kebahagiaan terpancar di wajah Ayah dan Bunda, saat kamu aktif menendang, menyikut dan mengelus didalam perut.
Namun, takdir berkata lain. Tuhan hanya menghadirkanmu sesaat saja, selama tujuh bulan. Saat itu, rasa sakit yang luar biasa kurasakan dari bagian perut hingga pinggang. Sempat terbesit dalam hati, mungkinkah kamu akan lahir ke dunia? Ternyata dugaan kami salah, rasa itu kembali hilang.
Untuk mematahkan kekhawatiran, Bunda pergi ke Dokter untuk memeriksa kesehatanmu. Bagai disambar petir, saat Bunda mendengar pernyataan Dokter. Kamu tak lagi ada di dalam rahim Bunda.
Hancur. Kecewa. Emosi. Tidak percaya, tercampur menjadi satu.
Setengah sadar, Bunda mencoba untuk kuat melangkahkan kaki. Sesampainya di rumah, bagai debu yang berterbangan. Emosi seakan menyeruak memaksa keluar. Hampir kehabisan kesabaran. Hingga akhirnya, Bunda mengidap depresi.
Tiba waktunya, kamu hadir dalam mimpi. Matamu, bibirmu, lembutnya tangan mungilmu menuntun Bunda pada sebuah pintu gerbang yang bercahaya. Suaramu masih terngiang di telinga, “Bunda, ayo ikut. Dzakya senang tinggal di sini, Bunda harus ikut aku.”
Andai semua itu nyata, Bunda akan membawamu kembali, Nak. Belum sempat memelukmu, mimpi itu sudah berakhir.
Bidadari Kecil
Kau adalah bayang
Yang tak dapat kusentuh
Namun, dapat kugenggam
Kau adalah cahaya
Mampu menerangi
Namun, tak dapat kupandang
Kau adalah angin
Dapat kurasa
Namun, tak dapat kumiliki
Salam rindu untukmu, anakku.
Tertanda, dari Bunda yang selalu merindukanmu.
Wassalam
Cover by Dokpri