iselfiawrds
TS
iselfiawrds
[LOVE LETTER 4] Gadis Jelek dan Sebuah yang Ia Lupakan
Spoiler for LoveLetter4:




13 Febuari 2020
To: Tuhan

Aku pernah mengubah kertas,
Berharap jadi origami
Tapi, kenapa gencar semangatku,
Malah merusaknya?


Tuhan, aku masih ingat. Anak kecil yang tidak terlalu cantik, bahkan kerap jadi bulan-bulanan karena kulitnya yang gelap. Jika aku melihatnya di cermin, maka bisa menarik kesimpulan bahwa dia memang jelek. Tidak ada bagus-bagusnya untuk ukuran wanita. Ditambah, dia itu cengeng, penyakitan dan bodoh.

Tuhan, aku bahkan masih ingat, saat dia sedang mengalami gejolak rasa. Saat duduk di bangku SD, Engkau memperkenankan hati sucinya mengenal apa itu cinta. Iya, itu adalah awal dirinya melabuhkan harap, membuatnya senyum-senyum sendiri sembarang waktu, membuatnya sedikit tidak tahu diri dengan kekurangannya.

“Lulus nanti, mau sekolah di mana?”
Manis. Meski berkulit gelap dan kampungan, dia sangat manis. Dia bertanya dengan malu-malu. Berharap ada kesan tertentu kepada sesosok di sebelahnya.

“Semarang.”

Lenggang.

Tuhan, aku yakin Engkau punya maksud lain. Engkau buat mereka jauh. Rasa benci dengan kadar lebih besar, pada diri cowok itu. Sedangkan si malang yang hitam, dia bisa apa?

Bukannya Engkau tidak peduli, Engkau masih menjalankan misi rahasia. Di mana sebuah cerita baru mulai hadir.., mengulang.

Banyak yang terjadi, semua di luar ekspetasi. Bagaimana bisa hari ini aku masih mencintai seseorang, sedangkan besok telah ada tali suci sebagai penghalang? Sehingga mau tidak mau, perasaan itu berlalu.

Tersiksa,
Luka,
Musnah,
Dan marah.

Aku mirip utopis,
Dengan kecacatan miris.

Kapan?

Aku terus mempertanyakan takdir. Pada orang lain. Pada diriku sendiri. Dan hanya senyap sebagai penjawab. Padahal, Engkau tahu, siang-malam tidak lenggang untuk berhenti mencari. Ke mana pergi harapku yang telah sepenuhnya berlabuh. Lalu, kubawa pulang. Dengan wujud hati yang terpincang-pincang.

Tuhan,
Aku masih mencintai orang lain.

Dalam kesempatan esoknya, entah kenapa kertas putih lebih memikat, lebih menawan ketimbang kertas warna-warni di atasnya. Aku mencobanya.., dengan gemetaran. Aku tidak ingin merusak masa depanku sendiri. Terlalu takut, tak mau patah. Dan aku harap, ini terakhir kali.

Origamiku membentuk sesuatu—

Lalu, tanpa perenungan lama, kesiur angin mengoyak dada. Apa keambiguan bisa berakhir kebahagiaan?

Tuhan,
Tidak ada gunanya menolak takdir ini. Sebab hanya dua pilihan, terluka begini saja, atau lebih terluka.

Aku akan melupakan dia.
Diubah oleh iselfiawrds 14-02-2020 00:30
tata604aldysaditien212700
tien212700 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
853
12
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan